Sukabumi Update

Update Gempa Sukabumi, Akibat Deformasi Batuan dalam Lempeng Indo-Australia

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono mengungkapkan gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat deformasi batuan dalam Lempeng Indo-Australia yang bersubduksi (Sumber : bmkg)

SUKABUMIUPDATE.com - Gempa bumi mengguncang wilayah Jawa Barat dan Banten pada Minggu (1/10/2023) pukul 11.00.26 WIB. Gempa ini dirasakan cukup kuat.

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono mengungkapkan dalam akun Instagramnya @daryonobmkg, berdasarkan hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M 5,1.

Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 7,26° LS ; 106,52° BT, atau tepatnya berlokasi di darat wilayah Sukabumi, Jawa Barat pada kedalaman 104 km.

Baca Juga: Pedagang Ikan di Ciwaru Lompat Keluar Lapak, Gempa Darat Guncang Sukabumi

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat deformasi batuan dalam Lempeng Indo-Australia yang tersubduksi di bawah Jawa Barat.

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser naik ( oblique thrust).

Gempabumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Cisolok, Kota Sukabumi, dan Kota Sukabumi dengan skala intensitas IV MMI ( Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah ).
Daerah Sawarna, Pelabuhan Ratu, Soreang, Cianjur, dan Cipanas dengan skala intensitas III MMI ( Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu).

Baca Juga: Gempa Darat 5.4 Magnitudo, Skala IV MMI Terasa hingga Kota Sukabumi

Daerah Cibadak dan Bandung dengan skala intensitas II-III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu).

Daerah Bogor dan Lebak dengan skala intensitas II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).

Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini Tidak berpotensi tsunami. Daryono juga menambahkan, hingga pukul 11.25 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).

Editor : Dede Imran

Tags :
BERITA TERKAIT