Sukabumi Update

Petir Sering Muncul saat Hujan Lebat, Bagaimana Proses Terbentuknya?

Ilustrasi sambaran petir mengenai pepohonan. | Foto: Freepik.com/wirestock

SUKABUMIUPDATE.com - Petir merupakan sebuah fenomena alam yang cukup sering terjadi ketika hujan, terutama saat intensitas yang tinggi.

Petir banyak ditakuti oleh manusia, sebab bisa menyebabkan kerusakan pada bangunan, perangkat elektronik bahkan kematian.

Lalu kenapa petir hanya muncul ketika hujan lebat? Dan bagaimana petir bisa terbentuk? Berikut penjelasan proses terbentuknya petir yang dilansir dari laman rainviewer.com.

Proses terbentuknya petir

Petir merupakan fenomena alam yang sering terjadi pada saat hujan lebat. Diperkirakan arus listrik pada petir 1.250 kali lebih tinggi dibandingkan soket listrik.

Hal tersebut dikarenakan petir melakukan pelepasan muatan listrik yang sangat besar, disertai cahaya kilat.

Petir sering terbentuk pada awan cumulonimbus, namun tidak jarang pula terbentuk pada awan nimbostratus besar.

Puncak awan pembentuk petir ini berada pada ketinggian tujuh kilometer di atas permukaan bumi, sedangkan bagian bawahnya cukup rendah bahkan sangat dekat dengan permukaan tanah.

Awan pembentuk petir ini terdiri dari banyak uap air yang berasal dari permukaan bumi. Nah awan ini sering kali kita lihat sebagai awan mendung ketika menjelang hujan.

Baca Juga: Musim Hujan Tiba, Ini 7 Tips Terhindar dari Sambaran Petir

Karena suhu di atmosfer bagian atas sangat rendah, maka uap air mengembun dan membentuk kristal es.

Sebelum awan menghasilkan petir, kristal es di dalam awan akan aktif bergerak akibat aliran udara hangat yang naik dari permukaan bumi.

Udara hangat dan lembab dari permukaan bumi yang naik ke atas tersebut menjadi memiliki muatan listrik. muatan listrik inilah yang akan menjadi petir. Kemudian muatan listrik ini akan akan memanas dan menghasilkan kilat serta dentuman atau guntur.

Tahap Petir Turun ke Permukaan Tanah

1. Leader stage

Leader stage adalah tahapan munculnya kepala petir yang memberikan efek termal dan listrik pada benda yang dilaluinya.

Kepala petir ini memiliki sejumlah saluran serta jalur aliran. Saluran pada kepala petir ini akan tumbuh menyebar melalui jalur aliran dan menerobos celah yang antara awan dan permukaan bumi.

Maka dari itu tidak jarang petir terlihat seperti dahan pohon yang memiliki cabang-cabang kecil berbagai arah.

Kepala petir ini membawa potensi tegangan listrik puluhan mega volt dan ratusan ampere kuat arus listrik.

2. Short Circuit Stage

Tahap ini adalah saat saluran petir bersuhu tinggi menyebabkan hubungan pendek arus listrik pada permukaan tanah.

Ini memicu proses pelepasan muatan listrik yang berasal dari kepala petir dan mengalir dengan kecepatan cahaya.

Pada tahap ini pula terjadi kilatan cahaya dan gemuruh atau guntur. Guntur ini disebabkan oleh gelombang udara yang dipanaskan petir bertabrakan dengan udara dingin akibat hujan dan angin.

3. Final Stage

Petir yang menyentuh permukaan tanah akan mengalirkan muatan listrik dalam jumlah banyak. Tahap ini ditandai dengan arus listrik yang mengalir dalam waktu yang lebih lama akibat efek termal petir.

Sumber: rainviewer.com

Editor : Oksa Bachtiar Camsyah

Tags :
BERITA TERKAIT