Sukabumi Update

Kerangka Manusia di Baros Dilakukan Tes Generic DNA, Apa Itu Tes GDNA?

Ilustrasi - Tes DNA merupakan salah satu pengujian genetik yang dilakukan untuk mengetahui perubahan yang terjadi pada gen, kromosom, dan protein seseorang (Sumber : Freepik/freepik)

SUKABUMIUPDATE.com - Masyarakat di sekitar Kecamatan Baros, Sukabumi digegerkan penemuan yang diduga kerangka manusia di Jalan Raya Jalur Lingkar Selatan Kecamatan Baros Kota Sukabumi, Kamis, 1 Februari 2024.

Kondisi kerangka saat ditemukan disebut terbungkus kain sarung, selain itu pada bagian kaki masih mengenakan celana jeans. Lokasi penemuannya dekat dengan aliran sungai Cisuda.

Saat ini kerangka tersebut telah berada di RSUD R Syamsudin SH. Menurut Polisi, selanjutnya akan melakukan proses Tes Generic DNA (GDNA) terhadap kerangka tersebut untuk proses identifikasi.

Baca Juga: Geger Warga Temukan Kerangka Manusia di Baros Sukabumi

Terlepas dari penemuan kerangka di Baros Sukabumi itu, mungkin banyak yang penasaran dengan apa itu Tes Generic DNA (GDNA), apa tujuannya serta bagaimana cara kerjanya.

Apa Itu Tes Generic DNA

Dikutip dari laman MedlinePlus, tes DNA merupakan salah satu pengujian genetik yang dilakukan untuk mengetahui perubahan yang terjadi pada gen, kromosom, dan protein seseorang.

Proses ini sering digunakan untuk mencocokan hubungan keluarga dan garis keturunannya. Tak hanya itu, tes genetik juga punya sejumlah tujuan lain termasuk bisa bisa menilai kemungkinan masalah dalam rencana kehamilan atau bayi yang belum lahir, untuk mengetahui penyakit turunan, risiko berkembangnya penyakit menurun, dan identifikasi relatif yang belum diketahui.

Baca Juga: Saksi Sebut Pria Misterius, Temuan Kerangka Manusia di Baros Sukabumi

Cara Kerja Tes Generic DNA

Dikutip dari laman klikdokter.com, ada beberapa langkah yang dilakukan dalam proses tes tersebut, seperti;

1. Pengambilan Sampel

Cara kerja tes DNA diawali dengan pengambilan sampel yang bisa diperoleh dari darah, air liur, dan rambut. Ketiga metode ini yang paling lazim dilakukan.

Akan tetapi, pengambilan sampel juga bisa dilakukan dari cairan ketuban atau jaringan lain. Metode ini biasanya dilakukan dengan tes usap atau swab.

Baca Juga: Polisi Selidiki Temuan Kerangka Manusia di Baros Sukabumi

Sedangkan pada tes skrining bayi baru lahir, ini dilakukan pada sampel darah kecil yang diambil dengan cara menusuk tumit bayi. Nantinya, orang tua hanya akan menerima hasil tes DNA bisa dinyatakan positif.

Apabila hasil tes positif, diperlukan tes tambahan untuk mengetahui apakah bayi memiliki kelainan genetik atau tidak.

2. Pengecekan di Laboratorium

Nantinya, sampel yang telah diambil akan dikirim ke laboratorium untuk dilakukan pengujian guna mencari perubahan spesifik pada kromosom, DNA, atau protein.

Laboratorium akan melaporkan hasil tes secara tertulis pada dokter, konselor genetik, atau langsung kepada pasien.

Baca Juga: Calon Manten di Sukabumi Jadi Korban Tabrakan Maut Akibat Balap Liar di Bogor

3. Hasil Tes DNA

Pada dasarnya, tes DNA memiliki tingkat kerumitan yang cukup tinggi untuk bisa mendapatkan hasilnya. Oleh karenanya, dibutuhkan waktu beberapa minggu hingga bulan untuk mendapatkan hasil tes DNA.

Apabila hasil tes dinyatakan positif, maka artinya ditemukan perubahan genetik yang bisa memicu timbulnya penyakit. Namun, bila hasil tesnya negatif, ini tandanya tidak ditemukan adanya perubahan genetik yang bisa menyebabkan penyakit.

Terkadang, hasil tes DNA juga menunjukkan ketidakpastian karena kurang tercukupinya informasi tentang perubahan genetik untuk menentukan apakah itu normal atau bisa menyebabkan penyakit.

Editor : Dede Imran

Tags :
BERITA TERKAIT