Sukabumi Update

Siklon Tropis Megan dan Bibit Siklon 91S Picu Hujan, Angin dan Gelombang Tinggi, Ini Kata BMKG

Ilustrasi - Siklon Tropis Megan dan Bibit Siklon 91S memicu terjadinya hujan lebat, angin kencang dan gelombang tinggi di banyak wilayah Indonesia (Sumber : Freepik)

SUKABUMIUPDATE.com - Beberapa hari terakhir, hujan lebat yang disertai dengan angin kencang melanda banyak wilayah di Indonesia termasuk Jawa Barat. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) hal tersebut salah satunya dipicu oleh adanya Siklon Tropis Megan di Teluk Carpentaria dan Bibit Siklon Tropis 91S di Samudra Hindia tenggara, selatan Bali.

Dikutip dari Tempo.co, lokasi Siklon Tropis Megan tepatnya di 15.10 LS dan 137.1 BT atau sekitar 820 kilometer sebelah selatan barat daya Merauke dengan kecepatan angin maksimum 70 knots dan tekanan udara minimum sebesar 967 hPa bergerak ke arah barat daya.

“Diperkirakan kecepatan angin maksimum Siklon Tropis Megan akan menurun dalam 24 jam ke depan. Siklon tropis Megan bergerak ke arah barat daya menjauhi wilayah Indonesia,” ujar BMKG dalam prakiraan cuacanya untuk Senin, 18 Maret 2024.

Baca Juga: Dugaan Kasus Penipuan Pupuk, Kronologi Pria Babak Belur di Bojonggenteng Sukabumi

Dampak tidak langsung Siklon Tropis Megan adalah hujan sedang hingga lebat di Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), Maluku, dan Papua. Siklon tersebut juga berdampak pada angin kencang di atas 25 knots di wilayah Jawa Timur, NTT, Bali, Maluku, dan Papua.

Dampak lainnya adalah gelombang tinggi 1.25 -2.5 m (Moderate Sea) di Laut Banda, perairan Kepulauan Sermata hingga Kepulauan Tanimbar, perairan Kepulauan Kai hingga Kepulauan Aru, perairan Amamapare – Agats, perairan Yos Sudarso, Laut Arafuru bagian barat dan tengah. Sementarta gelombang tinggi 2.5 -4.0 m (Rough Sea) di Laut Arafuru bagian timur.

Lokasi Bibit Siklon Tropis 91S tepatnya di 17.30 LS dan 113.7BT, dengan kecepatan angin maksimum berkisar 25 - 30 knots dan tekanan udara minimum sebesar 1000 hPa bergerak ke arah Barat -barat laut.
"Potensi Bibit Siklon 915 untuk menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan pada kategori rendah dan bergerak ke arah barat - barat daya," ujar BMKG.

Dampak tidak langsung Bibit Siklon Tropis 91S adalah gelombang tinggi 1.25-2.5 m (Moderate Sea) di perairan barat Lampung, Samudra Hindia Barat Lampung, Selat Sunda, perairan selatan Pulau Jawa hingga Pulau Sumba, Selat Bali - Badung - Lombok - Alas - Sape bagian selatan, Selat Sumba bagian Barat - Laut Sawu, perairan Kupang - Pulau Rote, Samudra Hindia Selatan Banten hingga Jawa Tengah, Samudra Hindia Selatan Kupang, perairan utara Pulau Jawa Tengah hingga Jawa Timur, perairan Kepulauan Sapudi hingga Kepulauan Kangean Perairan Utara Pulau Sumbawa hingga Pulau Flores, Laut Jawa Bagian Tengah dan Timur, Laut Bali, Laut Sumbawa, dan Laut Flores.

Baca Juga: Masjid Al-Jalil Surade Sukabumi, Dibangun Keturunan Eyang Santri Dalem saat Zaman Belanda

Sementara gelombang tinggi 2.5-4.0 m (Rough Sea) berpotensi terjadi di Samudra Hindia Selatan Jawa Timur hingga NTB.

Sumatra secara umum cerah berawan, namun Sumatera Utara, Aceh berpotensi hujan sedang. Jawa secara umum cerah berawan, namun Jawa Timur berpotensi hujan sedang. Bali, NTB, NTT secara umum cerah berawan, namun NTB, Bali berpotensi hujan sedang. NTT berpotensi hujan lebat.

Kalimantan secara umum hujan ringan, namun Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara berpotensi hujan sedang.

Sulawesi secara umum cerah berawan, namun Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah berpotensi hujan sedang. Maluku dan Papua secara umum hujan ringan, namun Maluku, Papua Barat berpotensi hujan sedang. Papua berpotensi hujan lebat.

Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari utara timur laut dengan kecepatan angin berkisar 6-20 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari barat - barat laut dengan kecepatan angin berkisar 6-30 knot terdampak dari bibit siklon tropis 91S di Samudra Hindia bagian tenggara, selatan Jawa dan Siklon Tropis Megan di Teluk Carpentaria.

Kecepatan angin tertinggi terpantau di Samudra Hindia selatan Jawa Tengah - NTB, Laut Arafuru bagian tengah dan timur, Perairan Yos Sudarso - Merauke.

Suhu udara di kota-kota besar di Indonesia berkisar antara 20 hingga 34 derajat Celcius dengan kelembaban udara berkisar antara 55 hingga 100 persen.

Sumber: Tempo.co

Editor : Dede Imran

Tags :
BERITA TERKAIT