Sukabumi Update

31 Desember 2025 - 1 Januari 2026: Seluruh Pantai di Sukabumi Waspada Gelombang Tinggi

Grafis kondisi gelombang di perairan Sukabumi Jawa Barat, 31 Desember 2025 (Sumber: BMKG)

SUKABUMIUPDATE.com - Gelombang tinggi dan banjir pesisir atau banjir rob mulai menerjang perairan pesisir Sukabumi Jawa Barat, pada Rabu petang (31/12/2025). BMKG minta warga waspada saat beraktivitas di pesisir pantai, termasuk di selatan Sukabumi, sebagai dampak dari keberadaan bibit siklon tropis 90S di barat daya selat sunda.

Dalam rilisnya, BMKG menyebut Bibit Siklon Tropis 90S memberikan dampak tidak langsung terhadap kondisi cuaca dan perairan di wilayah Indonesia dalam 24 Jam hingga 1 Januari 2026..

Dampaknya berupa Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai angin kencang di wilayah Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, DK Jakarta, dan Jawa Barat.

Baca Juga: Jadi Rumah Produksi Pil Ekstasi, Ruko di Jalan Pelabuhan II Kota Sukabumi Digerebek Polisi

Angin Kencang di wilayah Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung, Banten dan Jawa Barat. Tinggi Gelombang kategori sedang (1.25 - 2.5 m) di Samudra Hindia Barat Bengkulu, Perairan barat Bengkulu, Samudra HIndia Selatan DI Yogyakarta, dan Perairan Selatan Jawa Barat hingga DI Yogyakarta. Tinggi Gelombang kategori tinggi (2.5 – 4.0 m) di Samudra Hindia selatan Lampung, Perairan selatan Lampung, Selat Sunda bagian selatan, Perairan selatan Banten, dan Samudra HIndia Selatan Banten hingga Jawa Tengah.

Banjir Rob Hantam Pesisir Sukabumi

Diberitakan sebelumnya, 8 jam sebelum pergantian tahun menuju 2026, perairan pesisir Sukabumi Jawa barat dihantam banjir rob, Rabu (31/12/2025) petang. Salah satu lokasi yang terpantau diterjang gelombang tinggi hingga menerjang daratan terjadi di pantai kalapa condong, Ujunggenteng Kecamatan Ciracap Kabupaten Sukabumi.

Dari pantauan reporter sukabumiupdate.com di lokasi, gelombang tinggi menerjang sejumlah fasilitas wisata di lokasi tersebut. Ombak menerjang hingga puluhan meter ke daratan, hingga menimbulkan kerusakan.

Baca Juga: Cek Rekayasa Lalin Malam Tahun Baru 2026 di Kota Sukabumi, Biar Tidak Stuck

Petugas gabungan siaga nataru yang berada di lokasi pantai tersebut langsung meminta warga pesisir untuk menjauhi garis pantai. Para nelayan pun terlihat berusaha mengevakuasi perahu dan peralatan tangkap ikan yang berada di bibir pantai.

Banjir rob atau gelombang tinggi mulai terpantai menerjang daratan di pesisir sukabumi pada sekitar pukul 17.00 WIB. Kondisi semakin mencekam, setelah hujan disertai angin kencang juga turun di sekitar kawasan pantai Ujunggenteng.

Warning untuk Wisata Tahun Baru di Pantai

Forum Komunikasi SAR Daerah (SARDA) Kabupaten Sukabumi mengimbau wisatawan yang berlibur ke kawasan pantai dan wisata alam untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem berupa angin kencang dan gelombang tinggi. Ketua SARDA Kabupaten Sukabumi, Okih Pazri Assidiq, mengatakan kondisi cuaca yang tidak menentu berpotensi membahayakan keselamatan wisatawan, khususnya yang beraktivitas di kawasan pantai dan perairan.

Baca Juga: Bidan Kabandungan Ungkap Detik-detik Bayi Laki-laki Lahir Darurat di Pos Pam Exit Tol Bocimi

"Kami menghimbau wisatawan agar mematuhi arahan petugas di lapangan, tidak mendekati area berbahaya, serta menghindari aktivitas berisiko tinggi terutama pada malam pergantian tahun," ujar Okih, Rabu (31/12/2025).

Menurut Okih, sejumlah pantai di wilayah selatan Kabupaten Sukabumi memiliki tingkat kerawanan tinggi terhadap gelombang besar dan angin kencang. Pantai Palabuhanratu, Citepus, Cimaja, Karanghawu, Cibanban, hingga Pantai Ujunggenteng menjadi lokasi yang perlu diwaspadai oleh wisatawan.

"Aktivitas seperti berenang, bermain air, maupun naik perahu wisata sangat berisiko dilakukan saat kondisi cuaca ekstrem," katanya.

Baca Juga: A Yamin: Perda Penyelenggaraan Pendidikan Jadi Fondasi Mutu Generasi Jawa Barat

Seiring kondisi cuaca ekstrem, SARDA mengeluarkan pembatasan aktivitas wisata. Wisatawan diimbau tidak berenang di laut, tidak menggunakan perahu kecil, serta menghindari aktivitas berkemah di pesisir pantai yang dekat dengan ombak. Pengelola objek wisata diminta membatasi akses pengunjung ke area berbahaya dan memperketat pengawasan.

 

Editor : Fitriansyah

Tags :
BERITA TERKAIT