Sukabumi Update

Festival Gay dan Sauna di Eropa Diduga Jadi Tempat Penyebaran Cacar Monyet

SUKABUMIUPDATE.com - Virus cacar monyet yang kini menyebar di sejumlah negara Eropa terus mengalami penambahan kasus. Lonjakan kasus cacar monyet (monkeypox) di seluruh Eropa dikaitkan dengan festival fetish Belgia dan acara superspreader di sauna dewasa di Madrid, Spanyol.

Mengutip dari Tempo.co, pejabat setempat menyebut, sebagian besar dari 30 kasus Spanyol telah dikaitkan dengan sauna di ibu kota negara itu. Kepala Kesehatan Wilayah, Enrique Ruiz Escudero, mengatakan kepada wartawan, pejabat kesehatan mendeteksi "proporsi penting" dari kasus Eropa pada pria gay dan biseksual.

Sementara tiga kasus di Belgia terkait dengan festival fetish Darklands di Antwerpen. Demikian laporan The Daily Telegraph.

Festival tersebut menggambarkan dirinya sebagai tempat berbagai suku dalam komunitas fetish gay, seperti kulit, karet, tentara, skinhead, anak anjing. Tujuannya berkumpul untuk menciptakan tontonan unik persaudaraan fetish.

Baca Juga :

Namun, di situs web festival, sebuah pernyataan tertulis: "Ada alasan untuk berasumsi bahwa virus telah dibawa oleh pengunjung dari luar negeri ke festival setelah kasus baru-baru ini di negara lain."

Penyakit ini, yang terutama disebarkan oleh hewan liar dan paling umum di bagian terpencil Afrika tengah dan barat, juga telah ditemukan di Inggris. Badan Keamanan Kesehatan Inggris mengidentifikasi 20 kasus sejauh ini.

Kepala Penasehat Medis Badan Keamanan Kesehatan Inggris, Dr Susan Hopkins mengatakan kepada program Sunday Morning BBC bahwa mereka mendeteksi lebih banyak kasus setiap hari.

photoIlustrasi Gejala Cacar Monyet yang Terdeteksi di Inggris - (Istimewa)</span

“Tentu saja, kami menemukan kasus yang tidak memiliki kontak yang teridentifikasi dengan seorang individu dari Afrika barat, yang telah kami lihat sebelumnya di negara ini," kata Hopkins, dikutip Manchester Evening News, Minggu, 22 Mei 2022.

“Penularan komunitas sebagian besar berpusat di daerah perkotaan dan kami terutama melihatnya pada individu yang mengidentifikasi diri sebagai gay atau biseksual, atau pria lain yang berhubungan seks dengan pria.”

Hopkins mengatakan, kecenderungan penyakit yang teridentifikasi dalam kelompok gay terjadi disebabkan oleh kontak dekat yang sering mereka miliki.

Hopkins lebih lanjut mengatakan, dokter menggunakan bentuk vaksin cacar untuk mereka yang telah melakukan kontak dengan kasus.

Pada hari Minggu, Israel dan Swiss adalah negara terbaru yang mengkonfirmasi kasus cacar monyet. Pengumuman itu menjadikan jumlah total negara yang melaporkan wabah menjadi 14. Insiden penyakit lain juga telah dicatat di Eropa Barat, Australia, AS dan Kanada.

Kemunculannya disebabkan oleh 14 kasus pertama Portugal, yang berasal dari laki-laki dengan orientasi seksual sama.

Jumlah kasus cacar monyet di Inggris meningkat lebih dari dua kali lipat pada hari Jumat lalu. Menurut Profesor Harvard Medical School John Brownstein, kasus penyakit di seluruh dunia meningkat menjadi 127 di 11 negara.

Para ilmuwan di Jerman menganggap wabah cacar monyet ini adalah terbesar yang pernah disaksikan di Eropa. Fabian Leendertz dari Robert Koch Institute menggambarkan situasi saat ini sebagai epidemi, yang didefinisikan sebagai penyebaran penyakit menular yang meluas di suatu komunitas pada waktu tertentu.

SUMBER: MANCHESTER EVENING NEWS | TEMPO.CO

Editor : Dede Imran

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI