Sukabumi Update

Peneliti Temukan Kaitan Konsumsi Ikan Berlebihan dengan Kanker Kulit

SUKABUMIUPDATE.com - Seperti yang sudah diketahui, ikan merupakan salah satu sumber protein dan lemak sehat. Oleh sebab itu, sangat direkomendasikan untuk mengonsumsinya secara rutin. 

photoIlustrasi Ikan Mentah - (Freepik)</span

Tapi beberapa penemuan mengatakan jika terlalu banyak memakan ikan juga tidak baik untuk kesehatan, bahkan dapat terkena kanker kulit.

Baca Juga :

Melansir dari suara.com, dalam sebuah penelitian terhadap hampir 500.000 orang menemukan bahwa makan 43 gram ikan sehari 22 persen lebih berisiko terkena melanoma (kanker kulit berbahaya), dibanding yang makan dalam jumlah rata-rata (sekitar 3 gram per hari).

"Kami berspekulasi bahwa temuan kami mungkin dapat dikaitkan dengan kontaminan pada ikan, seperti bifenil poliklorin, dioksin, arsenik, dan merkuri," jelas dokter kulit Eunyoung Cho dari Brown University.

Namun, bukan berarti kita harus menghindari makan ikan, terutama karena studi ini tidak menyatakan sebab-akibat.

"Meskipun hasilnya studi kohort, yang berarti observasional dan tidak menyebabkan sebab akibat, hasilnya tidak dapat diabaikan," kata ahli diet Clare Collins dari Universitas Newcastle, dilansir Science Alert.

Menurutnya, kontaminan dalam ikan juga perlu dipertimbangkan sebagai penyebabnya.

Sudah diketahui bahwa racun di lingkungan, termasuk yang secara langsung menyebabkan kanker seperti logam berat, telah menumpuk melalui rantai makanan.

Racun diambil oleh plankton dan akhirnya terakumulasi dalam jaringan udang yang memakan plankton tersebut, kemudian ikan yang memakan udang, dan seterusnya. Semakin terkonsentrasi, semakin tinggi rantai makanannya. Ini dikenal sebagai biomagnifikasi.

Penelitian sebelumnya juga menemukan bahwa konsumsi ikan dalam jumlah tinggi dikaitkan dengan tingkat kontaminan yang lebih tinggi juga.

Namun, hubungan yang kuat dalam ukuran sampel besar ini memerlukan penyelidikan lebih lanjut meski menurut peneliti hasilnya masuk akal.

Studi kaitan antara terlalu banyak makan ikan dan kanker kulit ini dipimpin oleh ahli epidemiologi Brown University Yufei Li, menggunakan data dari NIH-AARP Diet and Health Study AS, dari peserta yang direkrut antara 1995 dan 1996.

Baca Juga :

SOURCE: SUARA.COM

Editor : Reza Nurfadillah

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI