Sukabumi Update

Ahli Ungkap Bakteri yang Bisa Sebabkan Krisis Kesehatan Dunia Lebih Parah dari Covid-19

SUKABUMIUPDATE.com - Pandemi Covid-19 berbagai negara di dunia kembali bergejolak karena. Tapi dalam situasi ini para ahli memberikan peringatan bahwa ada hal yang bisa sebabkan krisis kesehatan dunia lebih parah dibandingkan pandemi Covid-19.

photoIlustrasi Bakteri Superbugs - (via: hospitalnews.com)</span

Hal tersebut adalah superbugs. Bakteri yang sangat kebal terhadap obat dan telah menginfeksi 50.000 hingga 70.000 orang Inggris per tahun dan menyebabkan satu juta kematian secara global.

Baca Juga :

Upaya untuk memperlambat masalah terhenti karena para menteri dan ilmuwan mengalihkan fokus mereka ke Covid-19.

Dilansir oleh suara.com dari The Sun, Professor Mark Woolhouse, dari University of Edinburgh, mengatakan kepada anggota parlemen mengatakan, bahwa ia berpikir manusia berada dalam tahap yang cukup lanjut dari darurat kesehatan masyarakat global.

“Masalahnya adalah keadaan darurat ini, tidak seperti Covid-19, sangat lambat. Itu salah satu yang terakumulasi selama beberapa dekade. ”

Infeksi umum mengembangkan resistensi antimikroba, yang dikenal sebagai AMR, karena mereka terpapar begitu banyak antibiotik.

Penggunaan obat yang meluas pada hewan ternak dan pasien kesehatan memungkinkan serangga beradaptasi dan bertahan hidup.

Ini berarti antibiotik pilihan pertama mungkin berhenti bekerja dan dokter akan memiliki lebih sedikit pilihan.

Lord Jim O'Neill, penulis laporan pemerintah, menambahkan, kerusakan kesehatan dan ekonomi dari AMR bisa jauh lebih buruk daripada Covid jika tidak ditangani dengan lebih serius.

"Dari apa yang saya lihat, ada perhatian yang sangat terhenti meskipun pembicaraan tanpa akhir tentang ini di sebagian besar dunia."

Penyakit yang semakin sulit diobati termasuk E.coli, MRSA, C.diff dan IMS gonorrhoea. Sekitar 2.500 orang di Inggris sudah meninggal karena infeksi yang tidak dapat diobati setiap tahun.

Petugas medis khawatir jumlah korban akan meningkat dan risikonya akan membuat operasi dan perawatan kanker terlalu berisiko bagi orang dengan sistem kekebalan yang lemah.

Professor Alison Holmes, dari Imperial College London, mengatakan kepada Komite Sains dan Teknologi Commons: “Dampak pada apa yang dapat kita lakukan dalam hal perawatan kesehatan adalah tantangan besar,”

“Apakah itu untuk dapat memberikan operasi yang aman atau terapi imunosupresif yang tepat.

“Juga intervensi klinis yang sederhana dan teratur akan benar-benar terancam dan dirusak.”

Baca Juga :

SOURCE: SUARA.COM

Editor : Reza Nurfadillah

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI