Sukabumi Update

Es Krim Asap Makan Korban, Dokter Ungkap Bahaya Penggunaan Nitrogen Pada Makanan

SUKABUMIUPDATE.com - Baru-baru ini seorang anak usia 5 tahun berinisial AFT di Ponorogo, Jawa Timur nyaris setengah tubuhnya terbakar saat mengkonsumsi es krim asap atau es chiki kebul yang mengandung nitrogen cair.

Melansir dari Suara.com, Kepala Bidang (Kabid) Pelayanan Medis RSU Muslimat Ponorogo, dr. Siti Nurokhmah mengatakan, anak tersebut mengalami luka bakar sekitar 30 persen. 

Anak tersebut mengalami luka bakar di sebagian wajah, yaitu bagian pipi kanan dan kiri, mulut, leher, bagian dada dan lengan kiri.

Baca Juga :

Akibat luka bakar itu, anak tersebut mengalami langsung mendapatkan perawatan intensif dari dokter spesialis bedah. 

“Pasien sudah ditangani oleh dokter spesialis bedah, sudah mendapatkan perawatan. Kondisi pasien ini sudah stabil, sudah mulai makan dan minum sore, ya walaupun sedikit-sedikit,” kata Nurokhmah, Rabu (13/7/2022).

Berdasarkan kronologi yang terjadi, anak tersebut sedang ingin menonton pertunjukan Reog. Namun, sebelumnya ia membeli chiki kebul (es asap) yang pembuatannya menggunakan nitrogen cair. Ketika ingin menyantapnya justru makanan tersebut berubah menjadi api dan membakar leher, wajah, dan tangan korban.

photoIlustrasi. Es Ciki Kebul alias es krim asap yang berisi campuran nitrogen cair makan korban. Bocah berusia 5 tahun di Ponorogo, Jawa Timur terbakar akibat jajanan ini. - (istimewa)</span

Lalu bagaimana sebenarnya keamanan penggunaan nitrogen sendiri?

Dokter Spesialis Bedah, dr Aditya Wardhana SpBP-RE(K). mengatakan, pengguna nitrogen sendiri untuk makanan belum bisa dipastikan keamanannya. Hal ini karena biasanya penggunaan nitrogen lebih untuk pelayanan kesehatan seperti gas medik atau kendaraan pada drag race. 

Selain itu, Dokter Aditya juga mengungkapkan jika nitrogen merupakan bahan yang mudah terbakar. Meskipun untuk nitrogen cair belum bisa dipastikan. Namun, selama kandungan iritan di dalamnya kuat memang berisiko terbakar.

"Nitrogen kan mudah terbakar. Liquid nitrogen saya belum pernah tau, selama dia iritan kuat ibarat asam atau basa ya bisa terbakar, kalaupun dikonsumsi jadi belum tau harus dilihat kandungannya khususnya pada ahli kimia," jelas Dokter Aditya saat dihubungi Suara.com, Kamis (14/7/2022).

Sementara itu, melihat kasus luka bakar yang dialami anak di Ponorogo itu, Dokter Aditya menuturkan, untuk mengobati hal tersebut bisa dilakukan berbagai hal, seperti pemberian obat, bahkan operasi. 

"Prinsip luka bakar sih sama mulai dari pemberian cairan untuk syok atau dehidrasi, anti nyeri antibiotik, perawatan luka, sampai operasi utk luka bakar dalam dan tandur alih kulit untuk menutup daerah luka bakar dalam pascaoperasi," ucap Dokter Aditya. 

Tidak hanya itu, korban juga bisa melakukan fisioterapi, psikoterapi, demi mencegah kecacatan. 

"Sampai fisioterapi, gizi, psikoterapi supaya bisa beraktifitas dan cegah kecacatan. Namun, pengobatan ini juga tergantung luka, ada yang bisa diobati sendiri dan butuh bantuan dokter bedah plastik," sambungnya.

SUMBER: SUARA.COM

Editor : Dede Imran

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI