Sukabumi Update

Ini Penjelasan Ahli Tentang Kecanduan Seks, Tidak Sama Seperti Alkohol dan Narkoba

SUKABUMIUPDATE.com - Dalam dunia medis sebenarnya tidak ada istilah kecanduan seks. Secara teknis, perilaku tersebut tidak sama seperti kecanduan narkoba atau alkohol.

Walaupun kecanduan seksual belum tentu merupakan gangguan mental, namun hal tersebut dapat menjadi indikator kondisi mendasar yang lebih serius. 

Baca Juga :

Apakah kecanduan seks itu nyata?

photoIni Penjelasan Ahli Tentang Kecanduan Seks, Tidak Sama Seperti Alkohol dan Narkoba - (Freepik)</span

Dilansir oleh suara.com dari laman Insider, kecanduan seks bukanlah kecanduan nyata seperti pada obat-obatan atau alkohol. Tubuh secara fisiologis tidak mendambakan seks.

Sebaliknya, efek yang didapat saat berhubungan seks lah yang membuat seseorang mendambakannya, seperti pelepasan dopamin. Ini dikenal sebagai perilaku seksual kompulsif.

Perilaku seksual kompulsif adalah ketika seseorang memiliki fantasi, dorongan, dan perilaku seksual yang berlebihan.

Pikiran dan perilaku tersebut sulit dikendalikan, dapat menyebabkan seseorang tertekan, mengganggu hubungannya serta pekerjaannya, dan berdampak negatif pada kesehatannya.

"Terlibat dalam perilaku seksual memicu dopamin, hormon yang mengaktifkan 'sirkuit saraf penghargaan' otak," kata profesor psikiatri di New York Presbyterian Hospital Weill-Cornell School of Medicine, Gail Saltz, dilansir Insider.

Singkatnya, seseorang menginginkan lebih karena berhubungan seks terasa memuaskan.

Sementara itu kecanduan obat-obatan dan alkohol terjadi karena zat tersebut mengubah fungsi otak hingga membuat keinginan menjadi kebutuhan.

Oleh karena itu, kecanduan narkoba dan alkohol diklasifikasikan sebagai gangguan kesehatan mental oleh American Psychiatric Association's Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5).

DSM-5 tidak mengklasifikasikan kecanduan seks sebagai gangguan kesehatan mental karena tidak seperti pecandu narkoba, mereka yang terlibat dalam perilaku seks kompulsif tidak membutuhkan seks secara fisik.

"Pecandu seks juga tidak akan mengalami gejala penarikan seperti kegelisahan, tekanan darah tinggi, dan malaise jika tidak melakukannya," jelas psikolog klinis di Albuquerque, New Mexico, David Ley.

Perilaku seksual kompulsif menjadi gangguan ketika memengaruhi fungsi seseorang dan membuat mereka tidak menjalani kehidupan secara buruk.

Baca Juga :

SOURCE: SUARA.COM

Editor : Reza Nurfadillah

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI