Sukabumi Update

Apa Itu Langya Henipavirus? Virus Baru yang Disebarkan oleh Tikus

SUKABUMIUPDATE.com - Baru-baru ini muncul virus baru yang disebut virus Langya dan diketahui disebarkan oleh tikus menyebar di beberapa kota di China dan telah menginfeksi 35 warga di kawasan Shandong dan Hanan. 

Mengutip dari Indotnesia (portal Suara.com), virus baru itu ditemukan oleh  ilmuwan dari tiga negara, yaitu China, Singapura, dan Australia. Hasil temuan tersebut kemudian diterbitkan dalam diterbitkan dalam New England Journal of Medicine (NEJM).

Mengenal virus Langya

Virus Langya atau pemilik nama lengkap Langya Henipavirus (LayV) termasuk dalam rumpun virus Hendra dan Nipah yang sudah teridentifikasi sebelumnya. Langya disebut bisa menyebabkan infeksi parah dengan gejala berat hingga mematikan.

Langya merupakan virus zoonosis yang berarti ditularkan dari hewan ke manusia. Menurut informasi dari Pusat pencegahan dan pengendalian penyakit (CDC) Taiwan, hewan yang paling banyak menyebarkan virus ini adalah tikus.

Baca Juga :

Hasil tes menunjukkan, mamalia pemakan serangga seperti tikus jadi salah satu yang dapat menyebarkan virus Langya. Dirjen CDC Taiwan Chuang Jen-hsiang mengatakan sejauh ini belum ada penularan virus Langya dari orang ke orang.

Sementara, laporan Global Times menyebutkan jenis henipavirus ini ditemukan dalam sampel usap tenggorokan pasien demam yang habis kontak dengan hewan di China Timur.

photo(Ilustrasi) Virus. - (pixabay.com)</span

Gejala terinfeksi virus Langya, yaitu dapat membuat seseorang demam, merasa kelelahan, batuk, anoreksia, nyeri otot hingga mual. Selain itu dapat mengakibatkan masalah hati dan penurunan fungsi ginjal.

Lebih parah tingkat kematian berkisar antara 40-70 persen. Namun, dari puluhan kasus belum ada pemberitaan satupun korban meninggal akibat Lingya.

Baca Juga :

Mengutip dari Suara.com, kasus pertama ditemukan pada tahun 2019. Kemudian tahun 2020 ditemukan 14 kasus akibat virus Langya di dua provinsi China. Lalu, ditemukan lagi 11 kasus tambahan yang teridentifikasi setelah pandemi. Hingga kini teridentifikasi ada 35 kasus.

Untuk saat ini Pusat pencegahan dan pengendalian penyakit (CDC) Taiwan  akan meluncurkan metode tes asam nukleat untuk mengidentifikasi virus Langya.

SUMBER: INDOTNESIA (portal SUARA.COM)

Editor : Dede Imran

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI