Sukabumi Update

Yuk Kenali Carpal Tunnel Syndrome yang Dialami Kim Sabu, Pemeran Dr. Romantic!

Ilustrasi. Carpal Tunnel Syndrome

SUKABUMIUPDATE.com - Membicarakan mengenai drama Dr. Romantic, pecinta drakor pasti tahu bahwa Kim Sabu sempat mengalami Carpal Tunnel Syndrome (CTS) pada seri Dr. Romantic 2.

Karena Carpal Tunnel Syndrome (CTS) ini, Kim Sabu harus mengistirahatkan tangannya, sehingga tidak dapat melakukan operasi untuk sementara waktu. 

Padahal pada serial tersebut Kim Sabu termasuk sosok yang gila melakukan operasi lho. Lantas, apa sih Carpal Tunnel Syndrome (CTS) itu?

 

photo(Ilustrasi) Carpal Tunnel Syndrome - (via: Tunbridge Wells Chiropractic Clinic)</span

 

Melansir dari berbagai sumber inilah penjelasan lengkap mengenai Carpal Tunnel Syndrome (CTS), yang wajib kamu ketahui.

 

Baca Juga :

 

1. Pengertian Carpal Tunnel Syndrome (CTS)

Carpal Tunnel dalam bahasa indonesia disebut sebagai Terowongan Karpal sedangkan Syndrome merupakan kumpulan tanda dan gejala. 

Apabila melihat arti kata nya, maka Carpal Tunnel Syndrome (CTS) merupakan kumpulan tanda dan gejala yang terjadi pada Carpal Tunnel. 

Melansir dari Rumah Sakit Daerah Mangusada Kabupaten Badung, Carpal  Tunnel  Syndrome (CTS) adalah kumpulan gejala dan tanda yang terjadi karena kompresi atau penekanan pada nervus medianus (salah satu saraf lengan bawah) dalam carpal tunnel di pergelangan tangan

2. Penyebab Carpal Tunnel Syndrome (CTS)

Kasus Carpal Tunnel Syndrome (CTS) pada umumnya tidak memiliki penyebab yang spesifik. Namun demikian faktor penyebab dari sindrom ini biasanya berupa aktivitas berulang pada tangan. Faktor-faktor tersebut meliputi:

Gerakan ringan yang dilakukan dengan tangan, misalnya menggunakan keyboard untuk mengetik.

Gerakan menggenggam dengan tangan, misalnya aktivitas fisik tertentu seperti olahraga atau workout.

Penyakit sendi atau tulang yang diderita seseorang, misalnya, kelainan tulang atau pun radang, seperti rheumatoid arthritis, osteoarthritis atau arthritis.

Perubahan yang terjadi baik hormonal maupun metabolisme, misalnya wanita yang mengalami menopause atau sedang hamil hingga adanya ketidakseimbangan tiroid.

Perubahan kadar gula darah, biasanya dapat dilihat pada orang dengan jenis penyakit diabetes tipe 2.

Kondisi tertentu atau cedera yang terjadi pada pergelangan tangan, misalnya dislokasi (tulang pada sendi keluar dari posisi normal), patah, peradangan, pembengkakan, ketegangan hingga seseorang yang mengalami keseleo.

Riwayat keluarga yang mengalami kondisi serupa, yaitu Carpal Tunnel Syndrome (CTS)

3. Tanda dan Gejala Carpal Tunnel Syndrome (CTS)

 

photo(Ilustrasi) Carpal Tunnel Syndrome - (via: John Hopkins Medicine)</span

 

Melansir dari Halodoc, selain terdapat rasa kesemutan, mati rasa dan nyeri, gejala lain Carpal Tunnel Syndrome (CTS) yaitu melemahnya ibu jari dan munculnya nyeri pada tangan atau lengan.

Gejala tersebut dapat terjadi pada kedua tangan sekaligus atau salah satunya. Meskipun pada kebanyakan kasus, CTS mempengaruhi keduanya. Adapun gejala dari Carpal Tunnel Syndrome (CTS) yaitu sebagai berikut:

Nyeri atau mati rasa pada saat menggenggam benda dengan tangan

  • Jari terasa bengkak
  • Tangan terasa terbakar terutama ibu jari, telunjuk, dan jari tengah
  • Pada malam hari, nyeri atau mati rasa dapat memburuk sehingga mengganggu tidur
  • Kurangnya rasa sensitif terhadap sentuhan
  • Bagian tangan yang terkena CTS kemampuannya akan melemah dan sulit digerakkan, misalnya pada bagian jari atau tangan.
  • Aktivitas dari penderita akan terganggu seperti menulis, mengetik, mengangkat sesuatu dengan tangan dan mengancingkan baju.

4. Diagnosis Carpal Tunnel Syndrome (CTS)

Menurut Halodoc, diagnosis pada penderita Carpal Tunnel Syndrome (CTS) dapat dilakukan melalui anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan lanjutan. 

Anamnesis

Anamnesa merupakan tahapan dimana dokter akan mengajukan beberapa pertanyaan berkaitan dengan gejala yang dialami. Misalnya, "sudah berapa lama tangan terasa kaku?"

Pemeriksaan Fisik

Pada pemeriksaan yang kedua ini, dokter akan meminta pasien untuk mengangkat pergelangan tangan sampai kepala dengan posisi tangan fleksi atau tertekuk ke dalam. 

Dokter dapat melihat bahwa pasien Carpal Tunnel Syndrome (CTS) biasanya akan merasa nyeri, kesemutan atau mati rasa.

Pemeriksaan Lanjutan

Pemeriksaan ini dilakukan atas saran dokter setelah pasien Carpal Tunnel Syndrome (CTS) melewati tahapan anamnesis dan pemeriksaan fisik. 

Pemeriksaan lanjutan yang dilakukan tersebut seperti tes darah, studi konduksi saraf atau elektromiografi dan pencitraan menggunakan ultrasonografi.

5. Pengobatan Carpal Tunnel Syndrome (CTS)

Beberapa kasus dari Carpal Tunnel Syndrome (CTS), gejala yang dialami tidak membutuhkan pengobatan khusus karena dapat pulih sendiri. 

Wanita hamil yang memiliki kondisi CTS juga dapat membaik umumnya setelah tiga bulan pasca melahirkan.

Mengutip dari John Hopkins Medicine, penyedia layanan kesehatan akan menentukan perawatan terbaik yang akan diberikan bagi penderita CTS. Pertimbangan perawatan yang diberikan didasarkan pada:

  • Usia
  • Riwayat kesehatan atau rekam medis
  • Tingkat keparahan dari pergelangan penderita
  • Kemampuan tubuh dalam penggunaan prosedur tertentu seperti obat atau terapi
  • Pendapat atau preferensi penderita

Hal-hal yang mungkin dilakukan pada perawatan CTS yaitu:

Obat anti-inflamasi

Obat anti-inflamasi dapat diberikan baik secara oral (diminum) maupun injeksi (disuntik) untuk mengurangi pembengkakan.

Gejala ringan

Carpal Tunnel Syndrome (CTS) dengan gejala ringan juga dapat ditangani dengan pembalutan pergelangan tangan menggunakan papan kecil.Tangan juga diberikan suntik kortikosteroid. Apabila, perawatan ini tidak berhasil maka dokter akan melaksanakan prosedur selanjutnya yaitu pembedahan atau operasi.

Operasi

Pembedahan pada penderita CTS umumnya dilakukan pada pasien rawat jalan. Operasi yang dilakukan terdapat dua jenis yaitu operasi terbuka dan operasi endoskopi. Operasi CTS ini dapat memudahkan kompresi atau penekanan pada saraf.

6. Pencegahan Carpal Tunnel Syndrome (CTS)

Hal yang perlu digaris bawahi adalah tidak ada cara yang pasti untuk mencegah terjadinya Carpal Tunnel Syndrome (CTS). Namun ada beberapa hal yang dapat kamu lakukan, yaitu:

Mengurangi ketegangan tangan

Upaya ini dapat dilakukan dengan cara mengurangi stress, aktivitas berat ataupun aktivitas ringan berulang pada tangan.

Peregangan

Peregangan sederhana dapat juga dilakukan secara rutin 5-10 kali, dengan mengepal, membuka tangan, dan mengarahkan sampai dengan lurus. 

Latihan peregangan dan penguatan dapat membantu pada penderita yang gejalanya sudah membaik. Namun perlu diperhatikan, bahwa latihan-latihan ini wajib diawasi oleh ahlinya yaitu tenaga medis okupasi terapi.

Rotasi atau adanya perubahan tempat kerja

Perubahan yang dilakukan yaitu menempatkan pada posisi ergonomis untuk meringankan gejala, misalnya mengubah posisi keyboard komputer.

Gejala pada Carpal Tunnel Syndrome (CTS) hampir mirip dengan kondisi atau masalah medis lain. 

Selain itu, pemulihan pasca pengobatan yang dilakukan pada penderita CTS tidak selalu sama antara satu dan lainnya. 

Hal ini tergantung pada durasi pasien mengalami CTS, apakah saraf terkompresi untuk waktu yang lama atau tidak. 

Oleh karena itu, jangan sampai kamu melakukan self-diagnose ya. Kamu tetap harus konsultasi pada ahlinya yaitu dokter, serta menjaga aktivitas dan pola hidup sehat!

 

Baca Juga :

 

WRITER: NIDA SALMA MARDIYYAH

Editor : Reza

Tags :
BERITA TERKAIT