Sukabumi Update

Harus Amputasi? Pelajar Sukabumi Divonis Kanker Tulang, Waspada Gejalanya!

SUKABUMIUPDATE.com - Quinsa (12 tahun), pelajar SMPN 1 Lengkong, Kabupaten Sukabumi, divonis mengalami kanker tulang oleh dokter di salah satu klinik Sukabumi, Selasa (8/10/2022). Kimia Farma Sukabumi merekomendasikan kaki Quinsa menjalani prosedur amputasi  untuk mencegah penyebaran kanker ke bagian tubuh lain.


Hingga kini Quinsa masih terbaring di rumahnya. Opsi dari fasilitas kesehatan tersebut membutuhkan biaya yang tidak sedikit, Quinsa berharap ada tangan-tangan dermawan yang membantunya.


Lalu apa itu kanker tulang dan gejalanya. Diawali dengan nyeri hingga bengkak, mengutip dari Indonesian Orthopaedic, perlu waspada terhadap gejala kanker tulang!


• Gejala Kanker Tulang


Seperti yang dialami pelajar lengkong Sukabumi, gejala kanker tulang mirip dengan keseleo seperti pegal dan nyeri. Gejala tersebut seringkali tidak diindahkan karena dianggap biasa terjadi.


Padahal, gejala yang dibiarkan tanpa penanganan yang tepat dapat semakin memburuk dan memperparah kondisi.


Hal ini menyebabkan terlambatnya penanganan kanker tulang karena kanker sudah berada di stadium yang tinggi.


1. Nyeri


Tanda yang paling umum dari kanker tulang adalah nyeri pada bagian tulang tertentu.


Awalnya, nyeri bersifat hilang timbul. Namun, nyeri semakin terasa saat malam hari atau saat tulang yang terdampak digunakan beraktivitas, seperti, nyeri tungkai bawah saat berjalan.


Kanker yang berkembang seiring waktu menyebabkan nyeri tulang semakin parah saat beraktivitas.


2. Bengkak


Beberapa minggu kemudian setelah nyeri, tulang yang terdampak kanker akan mengalami bengkak. Benjolan juga teraba secara fisik disertai rasa nyeri hebat di lokasi tertentu.


3. Patah Tulang


Kanker tulang menyebabkan struktur tulang menjadi rapuh hingga patah. Seseorang dengan fraktur pada kanker tulang biasanya tiba-tiba merasa nyeri di area tulang.


4. Gejala lain


Kanker yang menyerang tulang belakang bisa menyebabkan terjepitnya saraf. Saraf yang terjepit akan memicu perubahan sensasi atau rasa kebas disertai otot ekstremitas yang melemah.


Bahkan, kanker tulang yang telah berlangsung lama dapat menurunkan berat badan dan membuat tubuh lemah.


Kanker tulang adalah jenis kanker yang terjadi pada sel-sel pembentuk tulang. Kanker tulang menyebabkan pertumbuhan sel di luar kendali. Sel di hampir semua bagian tubuh berpotensi menjadi kanker dan menyebar ke bagian tubuh lain.


Kanker termasuk tumor ganas.

Keganasan kanker tulang dibedakan menjadi dua jenis, primer dan sekunder.


• Kanker tulang primer : keganasan dimulai di tulang itu sendiri, disebut sarkoma. 


Tak hanya di tulang, sarkoma juga dapat terjadi di otot, jaringan fibrosa, pembuluh darah, jaringan lemak, dan beberapa jaringan lain.


Pada tubuh, sarkoma berkembang di area manapun dan memiliki nama berdasarkan bagian tulang atau jaringan sekitar yang terpengaruh atau jenis sel yang membentuk tumor ganas tersebut.


1. Osteosarkoma


Osteosarkoma (sarkoma osteogenik) adalah kanker tulang primer yang paling umum ditemukan.


Osteosarkoma paling sering terjadi di usia muda antara usia 10 - 20 tahun, tetapi sekitar 10% kasus osteosarkoma bisa berkembang pada orang berusia 60 sampai 70-an.


Selain usia, perkembangan osteosarkoma paling sering ditemukan di area pertumbuhan tulang yang pesat.


Sebagian besar osteosarkoma ditemukan pada tulang sekitar lutut, baik berasal dari ujung bawah tulang paha maupun ujung atas tulang betis.


Berdasarkan pemeriksaan mikroskop, jenis osteosarcoma dibedakan menjadi dua:


• derajat keganasan rendah (jenis parosteal dan low-grade central) 

• derajat keganasan tinggi (jenis osteoblastik, kondroblastik, fibroblastic, small cell, telangiectatic, juxtacortical high grade)


Derajat keganasan menentukan stadium kanker osteosarkoma. Penentuan stadium osteosarcoma sangat penting dalam tatalaksana dan perkiraan perkembangan lanjutan yang akan dilakukan.


2. Kondrosarkoma


Kondrosarkoma adalah kanker tulang yang bermula dari sel tulang rawan.


Kasus Kondrosarkoma jarang terjadi pada orang muda atau kurang dari 20 tahun. Resiko kondrosarkoma meningkat pada sekitar usia 20 hingga 75 tahun. 


Tak terbatas jenis kelamin, pria dan wanita memiliki risiko yang sama untuk terkena kanker kondrosarkoma.


Berdasarkan hasil temuan pemeriksaan patologi, kondrosarkoma diklasifikasikan menjadi derajat keganasan rendah, sedang dan tinggi.


Semakin rendah derajat keganasan maka peluang terjadinya penyebaran tumor ke organ lain lebih rendah karena kondrosarkoma berkembang semakin lambat.


3. Tumor Ewing


Tumor Ewing adalah kanker tulang primer yang jarang ditemukan pada orang dewasa lebih dari 30 tahun.


Penamaan Tumor Ewing (sarkoma Ewing) didasarkan pada nama Dr. James Ewing, orang yang pertama kali mendeskripsikan Tumor Ewing di tahun 1921.


Sebagian besar tumor Ewing berkembang di tulang, meskipun dapat juga berasal dari jaringan lunak dan organ lain. Tumor Ewing umumnya tumbuh di bagian tulang panjang ekstremitas.


• Kanker tulang sekunder : keganasan dimulai dari organ lain dan telah menyebar ke tulang, disebut metastasis tulang.


1. Metastasis tulang


Kanker yang telah menyebar ke tempat tulang lainnya disebut sebagai kanker metastasis.


Kanker metastasis bisa terjadi bersamaan dengan jenis kanker stadium lanjut lain, seperti kanker payudara, kanker prostat, dan kanker paru-paru.


Misalnya, seseorang yang menderita kanker paru-paru dan telah menyebar ke tulang, maka sel kanker di tulang tersebut terlihat seperti sel kanker paru-paru.


Oleh karena sel kanker ini masih seperti sel kanker paru-paru, pengobatan yang perlu dilakukan adalah dengan penggunaan obat untuk kanker paru-paru.


Metastasis tulang sering terjadi di area tulang belakang, tapi juga biasa ditemukan di area panggul, tungkai atas, lengan atas, tulang rusuk dan tulang kepala.


Sumber : Indonesia Orthopaedic


#SHOWRELATEBERITA


Writer: Nida Salma M


Editor : Fitriansyah

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI