Sukabumi Update

Disukai Banyak Orang, Inilah 6 Bahaya Konsumsi Mi Instan Terlalu Sering

Ilustrasi mi instan. | Foto: Freepik.com

SUKABUMIUPDATE.com - Mi instan menjadi makanan yang digandrungi oleh masyarakat Indonesia. Selain harganya murah, rasanya pun terbilang nikmat karena terdapat varian rasa yang bisa dikonsumsi sesuai selera.

Namun, jika mengkonsumsi mi instan terlalu sering bisa berakibat buruk bagi kesehatan tubuh. Makanan cepat saji sederet bahaya jika dikonsumsi secara berlebihan.

Dihimpun dari Tempo.co, berikut ini bahaya makan mi instan jika terlalu sering.

1. Proses Pencernaan Terganggu

Karena di dalam mi instan terdapat serat dan rendah protein, hal tersebut membuat proses pencernaan menjadi terganggu.

2. Bikin Berat Badan Naik

Baca Juga: Jualan Mie Ayam di Tasikmalaya, Mantan Kades di Sukabumi yang Korupsi Rp 595 Juta

Mi instan juga terdapat kandungan rendah vitamin dan mineral. Karena rendahnya nutrisi dan ditambah tingginya jumlah kalori, bisa memicu kenaikan berat badan.

3. Merusak hati

Makanan cepat saji mi instan adalah jenis olahan yang mengandung zat aditif, perasa, pemanis buatan dan pengawet. Kombinasi itu jika dikonsumsi terlalu banyak bisa membuat hati bekerja lebih berat dan stres.

4. Buruk untuk Kesehatan Otak

Kandungan MSG atau monosodium glutamate pada mi instan dapat berdampak buruk pada otak. Sebab, zat aditif MSG bisa memicu sakit kepala, peningkatan tekanan darah, dan penambahan berat badan.

Baca Juga: Ketagihan Makan Mie Instan? Begini Cara Menghentikannyam

5. Nutrisi yang Minim

Rasa enak serta dikemas secara praktis, membuat mi instan cukup banyak penggemarnya. Meski begitu, mi instan yang sering dikonsumsi tidak mempunyai kandungan nutrisi, malahan mi instan banyak menyumbang lemak jenuh, rendah protein, gula dan kalori.

6. Bisa Memicu Kanker

Mi instan memang enak dan menggoda, tapi kamu harus tahu jika dikonsumsi secara berlebih kandungan natrium pada mi instan bisa menimbulkan masalah kesehatan serius seperti kanker pankreas, tekanan darah tinggi, gagal jantung, batu ginjal dan stroke.

Sumber: Tempo.co (Novita Andrian)

 

Editor : Ikbal Juliansyah

Tags :
BERITA TERKAIT