Sukabumi Update

Jangan Abai! Kenali Penyebab Badan Selalu Sakit Setelah Bangun Pagi

Ilustrasi sakit badan saat bangun pagi. | (Sumber : Freepik.com).

SUKABUMIUPDATE.com - Sebagian orang mungkin pernah merasakan sakit badan setelah bangun pagi, meskipun malamnya tidur nyenyak dan tidak pernah bekerja berat yang menguras tenaga.

Ahli penyakit dalam dari Max Hospital, India, Dr Rajiv Dang mengatakan beberapa penyebab nyeri saat bangun tidur adalah karena demam, kelelahan pasca perjalanan, dehidrasi, kontrol diabetes yang buruk dan apnea tidur obstruktif.

Sementara itu, konsultan penyakit dalam Paras Hospitals Dr Sanjay Gupta mengatakan, seperti disiarkan The Indian Express, beberapa penyebab umum nyeri tubuh salah satunya posisi tidur.

Baca Juga: 5 Penyebab Sakit Kepala Saat Bangun Tidur, Salah Satunya Karena Stress

"Secara umum, tidur miring bekerja paling baik untuk sebagian besar orang, terutama mereka yang memiliki masalah pernapasan saat tidur, termasuk apnea tidur obstruktif, ” kata dia, dikutip dari Tempo.co.

Menurut dia, tubuh mungkin juga sakit jika kelebihan berat badan. Ini karena beban ekstra membuat leher dan punggung tegang dan mengakibatkan ketidaknyamanan.

Selain itu, kelebihan berat badan juga dapat menyebabkan masalah pernapasan saat seseorang tidur, yang akan berdampak negatif pada kualitas tidur dan perasaan saat bangun.

“Rasa sakit fisik Anda bisa berasal dari kasur Anda. Kasur yang buruk adalah salah satu penyebab utama nyeri badan. Kesulitan bernapas saat tidur dapat menyebabkan penyakit jantung dan stroke," kata Gupta.

Baca Juga: Makanan yang Harus Dihindari Saat Sakit Tipes Agar Tak Makin Parah

Dia mengatakan, cara terbaik untuk mengetahui apakah seseorang memiliki masalah kondisi tidur-bernafas adalah dengan menjalani pemeriksaan dengan bantuan dokter.

Di sisi lain, pakar ortopedi dari New Delhi Dr Aman Dua menuturkan, nyeri tubuh di pagi hari juga merupakan gejala utama radang sendi seperti rheumatoid arthritis. Menurut dia, kekakuan di pagi hari adalah gejala yang cukup umum, terutama pada pasien lanjut usia dengan nyeri sendi dan pasien dengan rheumatoid arthritis.

Sumber: Tempo.co

Editor : Ikbal Juliansyah

Tags :
BERITA TERKAIT