Sukabumi Update

Fake! Mengenal Smiling Depression, Pura-Pura Bahagia Padahal Depresi

Ilustrasi. Smiling Depression, Pura-pura Bahagia Padahal Depresi seperti Joker (Sumber : Instagram/@revengetwins)

SUKABUMIUPDATE.com - Fake Smile termasuk istilah yang masih populer hingga saat ini. Ya, mereka yang pura-pura bahagia dan terpaksa tersenyum di depan orang lain.

Pura-pura bahagia tak hanya identik dengan fake smile tetapi juga hal lebih serius yaitu smiling depression.

Smiling Depression, seperti namanya adalah kondisi depresi seseorang yang berusaha ditutup rapat-rapat dengan senyuman palsu (baca: fake smile).

Baca Juga: 8 Bahasa Tubuh Perempuan Tanda Dia Jatuh Cinta Padamu, Pemuda Sukabumi Sudah Tahu?

Mengutip Tempo.co, biasanya hal yang terlintas di benak ketika membayangkan orang yang depresi meliputi kesedihan, ketidaktertarikan pada kehidupan, lesu, dan kerap menyendiri. Pada smiling depression, orang yang mengalami depresi tampak bahagia dari luar.

Bahaya yang serius dari smiling depression adalah bahwa hal ini dapat luput dari perhatian sehingga tidak dengan segera mendapatkan penanganan lebih lanjut "Karena smiling depression tidak sesuai dengan stereotip yang dimiliki kebanyakan orang tentang depresi, anggota keluarga dan teman dekat sering kali tidak memperhatikan apa yang sedang terjadi.” demikian menurut Newport Academy.

Baca Juga: Kenapa Harus Rutin Ganti Oli? Kenali Fungsi Oli dan Dampak Buruk Jarang Menggantinya

Tanpa pengobatan, orang dengan jenis depresi ini bisa jadi memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk membuat seseorang menyakiti diri sendiri atau bahkan hingga bunuh diri. Mengutip Times of India, meskipun smiling depression mungkin tidak memiliki gejala yang terlihat, ada perubahan fisik dan perilaku tertentu yang dapat dicermati yang meliputi:

- Kehilangan atau perubahan nafsu makan

- Tidur terlalu banyak atau terlalu sedikit, bahkan di siang hari

- Sering sakit kepala

- Mudah marah dan gelisah

Gejala ini seringkali mirip dengan gejala klasik depresi. Namun, gejala-gejala lainnya juga harus mewaspadai seperti:

- Kesedihan dan keputusasaan

- Rasa percaya diri yang rendah

- Perubahan suasana hati

- Kecemasan

- Sulit berkonsentrasi dan ragu -ragu

- Pikiran untuk bunuh diri

Baca Juga: Dikira Penculik, Pria Penderita Gangguan Jiwa Diamankan Warga Gunungguruh Sukabumi

Selain gejala-gejalanya, penting pula untuk memahami penyebab seseorang mengalami smiling depression:

- Merasa bertanggung jawab atas perasaan orang lain dan diri sendiri

- Hidup dalam penyangkalan atau menolak emosi sendiri

- Konflik perasaan, yakni berusaha tampak bahagia di luar tetapi tidak benar-benar merasa puas

- Ketidakmampuan atau kesulitan dalam mengungkapkan sesuatu atau hal

SUMBER: TEMPO.CO | HATTA MUARABAGJA

Editor : Nida Salma Mardiyyah

Tags :
BERITA TERKAIT