Sukabumi Update

Termasuk Jabar, Daftar Faskes Percontohan Antivirus Hepatitis B Ibu Hamil 2022/2023

Ilustrasi. Percontohan Antivirus Hepatitis B untuk Ibu Hamil (Sumber : Freepik)

SUKABUMIUPDATE.com - Hepatitis B adalah infeksi hati serius yang disebabkan oleh virus hepatitis B (HBV).

Bagi kebanyakan orang, hepatitis B bersifat jangka pendek, juga disebut akut, dan berlangsung kurang dari enam bulan. Tetapi bagi yang lain, infeksi menjadi kronis, artinya berlangsung lebih dari enam bulan, dilansir dari mayoclinic.org.

Faktanya, penularan hepatitis B dari ibu terinfeksi kepada anaknya merupakan salah satu penyebab tingginya angka prevalensi hepatitis B di Indonesia.

Maka dari itu, langkah awal dilakukan dengan kegiatan percontohan pada rumah sakit dan Puskesmas di beberapa provinsi dan kabupaten/kota dalam rangka penggunaan antivirus Tenofovir Disoproxil Fumarate pada ibu hamil dengan hepatitis B.

Baca Juga: Sebabkan 820 Ribu Kematian, Menkes Budi Upayakan Antivirus Hepatitis B Ibu Hamil

Berikut Daftar fasilitas kesehatan yang melaksanakan percontohan pemberian antivirus pada ibu hamil di Indonesia:

1. Jawa Barat : RSUD Kota Bandung dan Puskesmas Arcamanik Kota Bandung.

2. DKI Jakarta : Puskesmas Cengkareng dan RSUD Taman Sari Jakarta Barat; Puskesmas Tanah Abang dan RSUD Kemayoran, Jakarta Pusat; Puskesmas Kebayoran Lama dan RSUD Tebet Jakarta Selatan; Puskesmas Cakung dan RSUD Kramat Jati Jakarta Timur; Puskesmas Tanjung Priok dan RSUD Koja Jakarta Utara.

3. Sulawesi Selatan : Puskesmas Sudiang Raya dan RSUD Labuang Baji Kota Makassar.

4. Jawa Timur : Puskesmas Sememi, Puskesmas Wonokusumo, RSUD dr. Mohamad Soewandhie, RSUD dr. Soetomo Kota Surabaya.

5. Lampung : RSUD Hj. Abdul Moeloek, Puskesmas Way Kandis, dan Puskesmas Gedong Air Kota Bandar.

6. Kalimantan Selatan : Puskesmas Pekauman Kota Banjarmasin.

Adapun percontohan pemberian antivirus pada ibu hamil dilakukan dengan memberikan obat antivirus Tenofovir Disoproxil Fumarate kepada ibu hamil dengan HBsAg positif, dengan kadar virus sama atau lebih dari 200.000 IU/mL (5,3 log10 IU/mL), atau dengan Hepatitis B e-Antigen (HBeAg) positif selama trimester ketiga kehamilan sampai dengan 1 (satu) bulan setelah melahirkan.

Baca Juga: Mengenal Jaipong, Tarian Tradisional Khas Sunda Jawa Barat yang Masih Lestari

Pelaksanaan pemberian obat antivirus Tenofovir Disoproxil Fumarate kepada ibu hamil dengan HBsAg positif dilakukan oleh dokter umum yang terlatih pada fasilitas kesehatan tingkat pertama atau dokter spesialis penyakit dalam pada fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjut, dan dilaksanakan oleh tim kerja yang ditetapkan oleh pimpinan di fasilitas pelayanan kesehatan.

Sebelumnya menurut catatan redaksi sukabumiupdate.com, Menkes Budi mengeluarkan surat Keputusan Menteri Kesehatan nomor HK.01.07/MENKES/15/2023 tentang Percontohan Pemberian Antivirus pada Ibu Hamil untuk Pencegahan Transmisi Virus Hepatitis B dari Ibu ke Anak.

Berita Antivirus Hepatitis B juga telah dimuat pada 11 Januari 2023 yang ditulis oleh Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan Republik Indonesia melalui laman resmi sehatnegeriku.kemkes.go.id.

Informasi Hepatitis B ini bertajuk "Cegah Penularan Virus Hepatitis B ke Bayi, Pemerintah Mulai Beri Antivirus pada Ibu Hamil".

Disebutkan, pencegahan transmisi atau penularan virus Hepatitis B dari Ibu ke Anak akan dilakukan pemerintah melalui upaya percontohan pemberian antivirus pada ibu hamil.

Pasalnya, Data Riskesdas 2013 turut menyebutkan prevalensi hepatitis B (HBsAg) secara umum sebesar 7,1% pada penduduk Indonesia.

Baca Juga: Cap Go Meh: 11 Februari 2023 Ada Pawai Barongsai di Kota Sukabumi, Cek Rutenya

Selain itu, karena infeksi virus hepatitis B tercatat sekitar 820 ribu kematian pada tahun 2019 akibat sirosis hati dan kanker hepatoseluler (kanker hati).

Bayi yang terinfeksi virus hepatitis B memiliki resiko lebih dari 90% – 95% berkembang menjadi hepatitis B kronik. Sementara yang terinfeksi setelah usia 5 tahun jarang (<5%) mengalami infeksi kronik.

Oleh karena itu, transmisi vertikal atau dari orangtua ke anak berkontribusi untuk sekitar 50% dari beban penyakit hepatitis B secara global.

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan diperlukan upaya tambahan untuk mencegah transmisi virus hepatitis B dari ibu ke anak di samping upaya imunisasi hepatitis B yang diberikan pada bayi lahir.

Untuk diketahui, percontohan pemberian antivirus pada ibu hamil ini dilaksanakan sejak tahun 2022 lalu dan masih berlangsung sampai dengan tahun 2023 ini.

Sumber : sehatnegeriku.kemkes.go.id

Editor : Nida Salma Mardiyyah

Tags :
BERITA TERKAIT