Sukabumi Update

232 Anak di Sukaresmi Alami Stunting, Dinkes Sukabumi Ajak Warga Lebih Peduli

Penimbangan anak di Kampung Cicareuh Desa Sukaresmi Cisaat Sukabumi dalam program penanganan stunting (Sumber: sukabumiupdate/restu)

SUKABUMIUPDATE.com - Dinas Kesehatan terus menguatkan gerakan peduli tetangga dalam program penanganan stunting atau masalah tumbuh kembang anak. Salah satu wilayah dengan kasus stunting tinggi adalah Desa Sukaresmi Kecamatan Cisaat.

Stunting adalah masalah kurang gizi kronis dalam waktu yang cukup lama, yang dialami anak usia 2 tahun keatas atau 5 tahun kebawah. Stunting menjadi pemicu gangguan pertumbuhan, anak baik tinggi dan berat badan.

Dengan target tidak ada kasus baru di tahun 2023, penyisiran dan penanganan anak yang mengalami stunting terus dilakukan jajaran dinas kesehatan bersama stakeholder lainnya. Salah satu yang saat ini menjadi ujung tombak adalah pemerintah desa.

Baca Juga: 2800 Ibu Hamil Alami KEK dan Anemia, Wabup Buka Data Stunting di Sukabumi

Dana desa disalurkan untuk membantu penanganan stunting. Di Desa Sukaresmi setiap bulan saat ini rutin diadakan pengukuran, penimbangan dan pemberian vitamin untuk bayi dan balita.

Pengurus bagian penanggulangan stunting pos tangkil 2 Kampung Cicareuh Desa Barkah Permana (43 tahun) menyebut setiap selasa minggu pertama tiap bulannya program ini rutin dilakukan.

"Kegiatan posyandu rutin ini ini menggunakan dana desa dan iuran warga. Bersama para ketua RT, RW dan petugas posyandu bergerak menangani stunting,” jelasnya kepada sukabumiupdate.com, Selasa (7/2/2023).

Baca Juga: Kondisi Stunting di Sukabumi: Prevalensi, Inovasi dan Cara Mencegahnya

Kampung Cicareuh lanjut, Barkah Permana akan mengaktifkan kegiatan tengok tetangga sebagai upaya membantu, warga agar bayi dan balitanya sehat dan tercukupi pemenuhan gizi.

“Warga harus lebih peduli dengan lingkungan membantu pola gizi 4 sehat 5 sempurna bagi bayi dan balita di sekitarnya. Desa Sukaresmi saat ini menjadi sorotan pemerintah di wilayah kabupaten dalam hal kasus stunting,” tegasnya.

Bidan Desa dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Uswatun Hasanah AMD, yang menjadi pendamping penanganan program stunting di Desa Sukaresmi meminta seluruh warga untuk peduli dan terlibat.

Baca Juga: Komitmen Turunkan Kasus Stunting, Pemkab Sukabumi Terima Odading Award 2022

Perempuan yang bertugas di Poned Cisaat ini, mengatakan di Desa Sukaresmi tercatat ada 232 anak yang mengalami stunting, di kampung Cicareuh saat ini ditemukan 13 kasus.

“Saat ini perlu kesadaran masyarakat dan orang tua serta para kader wilayah untuk lebih aktif berperan. Menghimbau dan memberikan asupan gizi yang baik. Sosialisasi jangan asal makanan, karena konsumsi pada anak harus sesuai kebutuhan dan takarannya,” ucap Uswatun kepada sukabumiupdate.com.

Reporter: Restu (kontributor)

Editor : Fitriansyah

Tags :
BERITA TERKAIT