Sukabumi Update

Cara Menangani Luka Bakar yang Benar, Jangan Pakai Odol!

Ilustrasi. Iritasi Kulit | Cara Menangani Luka Bakar yang Benar, Jangan Pakai Odol (Sumber : Freepik/@freepik)

SUKABUMIUPDATE.com - Luka bakar merupakan kondisi berupa rusaknya jaringan atau kulit yang disebabkan oleh sinar matahari, cairan panas, api, listrik, atau bahan kimia. Tingkat keparahan Luka bakar biasanya ditentukan berdasarkan ukuran dan kedalaman luka bakar.

Namun demikian, Luka bakar akibat sengatan listrik akan lebih sulit didiagnosis karena dapat menyebabkan cedera yang signifikan di bawah kulit tanpa menunjukkan tanda-tanda kerusakan apa pun di permukaan. Gejala Luka bakar yang dirasakan yakni tidak nyaman hingga keadaan darurat yang mengancam jiwa.

Sunburn dan Luka bakar kecil termasuk kategori yang dapat diobati di rumah. Akan tetapi, untuk Luka bakar yang luas dan luka bakar kimia atau listrik membutuhkan perawatan medis segera sampai dengan dibawa ke unit luka bakar khusus.

Merujuk laman Healthline.com via Tempo.co, luka bakar menyebabkan sel kulit menjadi mati. Kulit yang rusak tersebut menghasilkan protein yang disebut kolagen untuk memperbaiki dirinya sendiri.

Ketika kulit sembuh, area yang menebal dan berubah warna disebut bekas luka. Beberapa bekas luka bersifat sementara dan memudar seiring waktu, sedangkan yang lainnya justru permanen.

Baca Juga: Pasangan Bule Blasteran Indo-Belanda Huni Perumahan Mewah Eropa Sukabumi

Penanganan Luka bakar

Apabila tidak ditangani dengan cepat dan tepat, maka luka bakar ini dapat lebih merusak jaringan tubuh. Ini karena kerusakan akan terus menembus jaringan yang lebih dalam meski sumber penyebab luka bakar telah disingkirkan.

Berikut langkah-langkah pertolongan pertama luka bakar dilansir dari rsudmangusada.badungkab.go.id.

1. Hentikan proses bakar

Cara menangani luka bakar yang pertama adalah dengan menghentikan proses bakar, yaitu dengan menjauhkan atau mematikan sumber panas. Untuk luka bakar api dapat dipergunakan air, kain basah, berguling-guling di tanah.

Untuk luka bakar listrik dengan cara memutuskan sambungan listrik, jangan menyentuh bagian tubuh korban dan jangan gunakan cairan apapun untuk menyiram korban.

Baca Juga: 7 Mitos Bunga Sedap Malam, Tanda Mahluk Halus hingga Kesukaan Nyi Roro Kidul

2. Dinginkan Luka bakar

Siram dengan air mengalir selama 20 menit bermanfaat untuk mendinginkan luka, mengurangi nyeri dan mengurangi bengkak.

Cara menangani luka bakar ini harus diperhatikan, jangan pakai odol! Ya, maksudnya adalah jangan sampai menggunakan bahan lain seperti kopi, Pasta gigi (baca: odol), kecap dll.

3. Obat anti nyeri

Ada berbagai macam obat yang mudah didapat dan biasa tersedia di rumah seperti paracetamol dan ibuprofen. Obat ini dapat diberikan kepada korban luka bakar sesuai dengan dosis yang tertera pada kemasan untuk mengurangi nyeri dan membantu membuat nyaman korban.

4. Menutup Luka bakar

Balutan yang bersih dan steril harus dipakai untuk menutup luka agar dapat mencegah terjadinya rasa kedinginan pada korban sebelum atau dalam perjalanan menuju penanganan lebih lanjut. Kemudian cara menangani luka bakar ini juga dapat menurunkan resiko infeksi untuk luka bakar kecil pada perawatan di rumah.

Baca Juga: Inilah 5 Keutamaan Shalat Hajat Sebelum Tidur, Amalan Sunnah Umat Muslim

Untuk di garis bawahi, siapa pun yang bersentuhan dengan sumber panas, seperti api atau minyak panas, dapat mengalami Luka bakar. Mulai dari juru masak, tukang las dan pekerjaan lainnya yang menggunakan api maupun listrik pasti memiliki risiko terhadap luka bakar.

Kemudian, mereka yang berkecimpung di sektor minyak dan gas yang rentan terbakar. Derajat keparahan Luka bakar tergantung dari jenis, suhu dan lama paparan terhadap sumber penyebab Luka bakar.

Baca Juga: Pembunuhan Siswa SMK di Sukabumi, Membaca Hukum Perlindungan Anak

Luka bakar merupakan suatu luka yang menyebabkan kerusakan yang tidak hanya melibatkan kerusakan jaringan tubuh seperti kulit, otot atau tulang saja. Akan tetapi, kerusakan akibat Luka bakar ini begitu rumit sehingga dapat menyebabkan kekurangan cairan dan kerusakan lainnya.

Jika tidak segera ditangani, akhirnya dapat menyebabkan kerusakan organ-organ tubuh lainnya seperti ginjal, paru-paru bahkan jantung. Maka dari itu, seberapa kecil pun luka bakar, sebaiknya diperiksakan ke layanan kesehatan terdekat.

Luka bakar khusus seperti Luka bakar pada anak-anak, Luka bakar pada orang tua, Luka bakar kimia, Luka bakar listrik, Luka bakar dalam, Luka bakar dengan trauma lain, Luka bakar dengan penyakit penyerta serta Luka bakar pada area wajah, persendian dan alat kelamin, sebaiknya diperiksakan ke layanan kesehatan dengan Unit Luka bakar. Atau segera konsultasikan dengan Dokter bedah plastik.

SUMBER: TEMPO.CO | PUTRI SAFIRA PITALOKA

Editor : Nida Salma

Tags :
BERITA TERKAIT