Sukabumi Update

Eureup-eureup: Ini 7 Cara Mengatasi Ketindihan Tidur Menurut Medis

Ilustrasi. Eureup-eureup: Cara Mengatasi Ketindihan Tidur Menurut Medis (Sumber : Twitter/@Paracelsus1902)

SUKABUMIUPDATE.com - Eureup-eureup, ketindihan, atau kelumpuhan tidur disebut juga sebagai sleep paralysis dalam istilah medis. Eureup-eurep adalah kondisi ketika tubuh tidak mampu untuk bergerak atau berbicara saat tertidur atau setelah bangun.

Eureup-eureup paling sering terjadi pada orang yang menderita narkolepsi atau gangguan tidur, meskipun tetap dapat menyerang siapa saja. Ini biasanya berlangsung satu atau dua menit, dan kerap dianggap menakutkan bagi sebagian orang.

Ilustrasi. Eureup-eureupIlustrasi. Eureup-eureup: ketindihan tidur (Sumber : Instagram/@pecintaduniamistisindonesia)

Perawatan utama Eureup-eureup adalah perbaikan ritme sirkadian atau pola tidur sehat. Pola tidur sehat tersebut misalnya jam tidur yang sama setiap malam, memastikan lingkungan tidur nyaman bebas dari gangguan dan menghindari kafein sebelum tidur.

Sebagian orang kerap mengaitkan Eureup-eureup dengan dengan unsur-unsur mistis. Padahal melansir dari alodokter via Yoursay.Id (Portal Suara.com), ketindihan tidur dapat dialami oleh setiap jenjang usia, dari anak-anak hingga dewasa.

Baca Juga: Terjerat Sabu dan Ditangkap Polisi, Permintaan Maaf Ammar Zoni Ke Irish Bella Disorot

Meskipun fenomena ketindihan lebih berisiko dialami oleh individu yang memiliki kondisi kesehatan tertentu seperti insomnia, gangguan cemas hingga gangguan stres pasca trauma (PTSD).

Hindari Eureup-eureup, simak cara mengatasi ketindihan tidur berikut ini!

1. Waktu tidur cukup

Saat individu memiliki waktu tidur yang cukup, tentu saja kondisi ini dapat meminimalisir terjadinya sleep paralysis.

Pada akhirnya, tidur yang cukup dari individu sangat sehingga dapat meningkatkan kualitas tidur seseorang. Durasi tidur terbaik yaitu enam hingga delapan jam setiap malamnya dan biasakan tidur malam serta bangun pagi di waktu yang sama setiap harinya.

2. Relaksasi

Relaksasi merupakan sebuah metode relaksasi pikiran dan tubuh sehingga bisa meningkatkan kualitas tidur seseorang. Jika beragama islam, dapat melakukan dengan berdzikir maupun beristighfar untuk menenangkan hati dan pikirannya.

Ketika aktivitas ini dilakukan sebelum tidur, dapat mengurangi insomnia atau gangguan tidur. Jika teknik ini dilakukan, kondisi sleep paralysis diindikasi juga berkurang.

Selain berguna untuk mengatasi sleep paralysis juga dapat meningkatkan suasana hati serta mengurangi stres dan rasa cemas.

3. Posisi tidur

Posisi tidur individu yang mengalami kondisi sleep paralysis sering kali dilaporkan dalam posisi telentang.

Oleh karena itu, perlu di rubah posisi tidur untuk mengurangi risiko terjadinya sleep paralysis, cobalah tidur dengan posisi menyamping khususnya ke arah kanan.

Baca Juga: AG Merokok Saksikan Penganiayaan, Rekonstruksi Kasus Anak Pejabat Pajak

4. Mengurangi stres

Kondisi stress pada umumnya dapat menyebabkan gangguan tidur dan meningkatkan risiko mengalami sleep paralysis.

Kamu dapat melakukan berbagai cara untuk mengatasi stress ini, beberapa diantaranya dengan relaksasi, menyalakan lilin aromaterapi mendengarkan ayat alquran hingga mendengarkan musik instrumen sebelum tidur.

5. Menghindari Konsumsi Kafein

Konsumsi minuman kafein berlebihan dan berdekatan dengan waktu tidur bisa membuat Kamu akan lebih sulit untuk tidur dan lebih mudah mengalami kecemasan.

Dengan kondisi seperti ini, kualitas maupun kuantitas tidur pun berkurang sehingga meningkatkan risiko terjadinya sleep paralysis pada saat tidur.

Cobalah untuk dapat menghindari konsumsi minuman berkafein menjelang tidur setidaknya dapat dikonsumsi enam jam sebelum tidur serta dianjurkan mengkonsumsi air putih yang cukup setiap harinya.

6. Menghindari Konsumsi Alkohol

Kualitas tidur salah satunya dikarenakan oleh mengkonsumsi alkohol sehingga berdampak negatif pada kualitas tidur individu.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang yang mengkonsumsi alkohol sebelum tidur memang dapat tidur nyenyak, namun mudah terbangun di tengah malam dan akan mengalami kesulitan untuk tidur kembali.

Individu disarankan untuk menghindari konsumsi alkohol sehingga bisa mendapatkan tidur yang berkualitas dan tentunya meminimalkan risiko terjadinya sleep paralysis ketika tidur.

Baca Juga: Sopir Ammar Zoni Beli Sabu di Kampung Boncos, Sarang Pengedar Narkoba

7. Ruang tidur nyaman

Kondisi ruangan yang nyaman, wangi, bersih dan rapi dapat memengaruhi kualitas tidur individu.

Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menciptakan ruang tidur yang nyaman yaitu dengan menggunakan kasur dan bantal yang nyaman, minim cahaya dan suara yang mengganggu hingga menjauhkan diri dari peralatan elektronik diantaranya handphone maupun televisi setidaknya tiga puluh menit sebelum tidur.

Kondisi sleep paralysis atau ketindihan meski belum diketahui penyebabnya secara pasti, meskipun dianggap dan dikaitkan dengan unsur mistis namun medis mampu mendeskripsikannya secara ilmiah. Oleh karena itu, perlu diketahui faktor penyebab dan mencoba saran-saran yang telah dituliskan di atas.

Perlu di garis bawahi, jika saran diatas belum dapat mengatasi keluhan ketindihan atau tetap merasakan sleep paralysis, segeralah konsultasi ke dokter untuk memperoleh pemeriksaan lebih lanjut dan penanganan yang sesuai.

Sumber: Yoursay.Id | Portal Suara.com

Editor : Nida Salma

Tags :
BERITA TERKAIT