Sukabumi Update

7 Penyakit Ini Bisa Ditularkan Kucing ke Manusia, Hati-hati Ya!

Inilah deretan penyakit yang bisa ditularkan kucing kepada manusia dan harus diwaspadai | Foto: Pixabay/TeamK

SUKABUMIUPDATE.com - Kamu memelihara kucing di rumah? Hati-hati dengan risiko penyakit yang bisa ditularkan kucing ke manusia. Kamu harus serius dalam menjaga kesehatan peliharaanmu di rumah serta diri sendiri.

Seperti diketahui jika kucing menjadi salah satu hewan yang banyak dipelihara manusia. Selain karena jinak, kucing juga dianggap sebagai hewan lucu dan menggemaskan.

Selain itu, hewan satu ini banyak berkeliaran bebas di sekitar lingkungan rumah dan berbaur dengan manusia.yang biasa disebut dengan kucing liar.

Berbeda dengan kucing peliharaan, kucing liar ini lebih sulit dijaga kesehatannya sehingga sangat rentan menularkan penyakit pada manusia.

Baca Juga: Hati-hati Bekas Cakaran Kucing Bisa Bawa Penyakit Serius, Ini Cara Mengatasinya

Apalagi orang yang memiliki masalah imunitas atau sedang mengalami kehamilan, usia lanjut lebih mudah terancam penyakit menular dari kucing.

Melansir dari Tempo.co, berikut nama-nama penyakit menular dari kucing yang cukup masih asing bagi sebagian orang namun tetap harus diwaspadai karena bisa berbahaya.

1. Infeksi Bakteri Salmonella

Medis menyebutkan bakteri Salmonella cukup umum dialami oleh para pemelihara kucing. Orang yang tertular bakteri ini akan memiliki gejala ringan seperti demam, diare, dan sakit perut. Namun, imunitas yang rendah berpotensi menimbulkan gejala lain.

Selain itu, bakteri salmonella juga ditemukan dalam daging ayam dan telurnya. Lalu, pada burung dan hewan-hewan lain. Menjaga kebersihan kucing dan lingkungan Anda adalah kunci pencegahan yang lebih baik.

Baca Juga: Benarkah Bulu Kucing Bisa Sebabkan Kemandulan? Cek Faktanya!

2. Rabies Kucing

Tidak hanya anjing, kucing juga bisa menularkan penyakit rabies lewat gigitannya. Namun, rabies yang disebabkan oleh spesies inang adalah peringatan yang sangat berbahaya bagi kesehatan.

Gejala rabies mudah menyerang sistem saraf pusat. Karena bahayanya ini, undang-undang di negara-negara luar memusatkan perhatian tentang vaksinasi pada kucing.

Baca Juga: Inilah 4 Manfaat Daun Kumis Kucing Bagi Kesehatan, Bisa Obati Masalah Pernapasan

3. Kudis Kucing

Kudis adalah infeksi kucing yang dihasilkan oleh parasit eksternal tungau kudis Sarcoptes scabiei. Kucing pengidap parasit ini akan mengalami lesu yang membuatnya terganggu karena benjolan gatal.

Pertolongan pertama yang bisa dilakukan saat tertular penyakit ini yaitu segera gunakan salep topikal dan jaga kucing mendekati ruang-ruang vital Anda seperti kamar tidur dan dapur.

Baca Juga: 10 Hal yang Bisa Jadi Tanda Kucing Akan Mati, Salah Satunya Bulu Berantakan

4. Toxoplasmosis

Penyakit satu ini disebabkan oleh sebuah parasit bernama protozoa toxoplasma gondii. Parasit ini rentan hidup di ibu hamil yang berpotensi menularkan pada anaknya. Ditambah jika sistem imunitas ibu sedang lemah.

Untuk mencegahnya, Anda perlu mencegah kucing peliharaan di rumah agar mengonsumsi makanan kucing kemasan saja, bukan hewan-hewan pengerat seperti burung.

Jaga juga kebersihan kucing Anda dari bermain di area yang terkena kotoran hewan lain. Hal yang perlu diwaspadai adalah gejala penyakit yang hingga saat ini belum jelas.

Pada kucing biasanya akan menunjukan gejala 2 mingguan. Parasit protozoa toxoplasma gondii juga mampu hidup di lingkungan-lingkungan kotor berbulan-bulan termasuk di kotak pasir kucing. Mulailah sekarang untuk membiarkan kucing Anda berada di kandang luar rumah agar tidak menyebarkan infeksi parasit ini.

Kemudian, hindari konsumsi daging dan sayuran mentah atau setengah matang serta mencuci sayuran hingga tanah yang menempel benar-benar hilang. Gejala ini bisa Anda deteksi layaknya orang sedang flu, demam, nyeri otot, diare, kejang, hingga muntah.

Baca Juga: Demi Rich People, Wanita Ini Pilih Hemat Ekstrem dengan Konsumsi Makanan Kucing

5. Infeksi Cacing Tambang

Infeksi jenis cacing tambang hookworm mampu bertahan hidup di sepanjang usus kucing dan anjing serta menyebar melalui telurnya.

Karena di dalam usus, telur cacing tambang akan keluar bersama feses kucing dan anjing. Pada manusia yang terkontaminasi hookworm, bisa mengalami pendarahan hingga gatal yang luar biasa. Gunakanlah obat anti parasit untuk melawan infeksi cacing ini.

Baca Juga: Hasil Riset: Covid-19 Varian Wuhan Ditemukan pada Kucing Jalanan

6. Bartonellosis Henselae

Kemudian, penyakit menular kucing sangat parah juga mengancam kelenjar getah bening manusia. Bartonellosis atau cat scratch disease ini akibat bakteri Bartonella henselae menular dari gigitan atau cakaran kucing peliharaan maupun liar yang terinfeksi.

Kelenjar getah bening akan bengkak di bagian-bagian tubuh tertentu seperti kepala hingga kehilangan nafsu makan.

Baca Juga: Anabul Lovers Sudah Tahu? Meong Congkok hingga Macan Akar, Ini 5 Kucing Asli Indonesia

7. Gejala Demam Q

Demam Q dari bakteri coxiella burnetii pernah terjadi di Amerika Serikat tercatat sejarah pada tahun 2017. Demam Q akibat penyakit kucing disebut juga pelik terjadi dan tidak menunjukkan gejala spesifik.

Namun, lambat laun berbahaya bagi jantung dan paru-paru. Di mana katup jantung akan terinfeksi dan paru-paru mengalami pneumonia. Bakteri ini mudah menular melalui udara.

Itulah beberapa penyakit yang bisa ditularkan kucing kepada manusia yang harus diwaspadai saat terjadi gejala-gejalanya.

Sumber: Tempo.co/Nia Heppy | Alfi Muna Syarifah

Editor : Dede Imran

Tags :
BERITA TERKAIT