Sukabumi Update

Gawat! Pelajar Kuat Merokok Hingga 2 Bungkus/Hari, Apa Sih Penyebabnya?

Gawat! Pelajar Kuat Merokok Hingga 2 Bungkus/Hari, Apa Sih Penyebabnya? (Sumber : pixabay)

SUKABUMIUPDATE.com - Merokok termasuk salah satu aktivitas yang biasanya tidak bisa lepas dari masyarakat, candu namanya. Meski label peringatan ditulis, iklan larangan dipublikasi hingga kematian akibat rokok terpampang jelas, penikmat bakau tetap saja menghisap lintingan mematikan itu.

Bahkan, pelajar yang merokok pun semakin menjamur di masyarakat. Penyebabnya bisa bermacam-macam, mulai dari pengaruh lingkungan hingga melihat keluarganya sendiri merokok.

Secara data analitis, sebuah riset mengungkap mayoritas pelajar merokok sebanyak 1-5 batang/hari meskipun ada yang menghisap lebih dari itu. Riset yang dilakukan oleh Indonesia Institute for Social Development (IISD) dan Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) tersebut seperti dilansir dari dataindonesia.id.

Baca Juga: 67% Orang Sunda Ingin Lihat Jurig: Tahu Dedemit hingga Tuyul, Teu Borangan?

Duh! Pelajar kuat merokok hingga 2 bungkus/hari

Hasilnya menunjukkan, 27,76% pelajar di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di Indonesia pernah merokok. Kemudian, 10,67% pelajar juga tergolong sudah aktif merokok setiap harinya.

Seperti disebutkan sebelumnya soal data pelajar merokok, yaitu mayoritas atau 48,53% pelajar merokok sebanyak satu hingga lima batang per hari. Kemudian, 16,91% pelajar menghabiskan 6-10 batang rokok dalam satu hari.

Ada pula 5,15% pelajar merokok sebanyak 11-20 batang per hari. Terakhir 4,41% pelajar turut menghabiskan 1-2 bungkus rokok setiap hari.

Sementara itu, sebagian kecil pelajar SMP dan SMA di Indonesia yang diteliti dalam riset ini mengaku dapat merokok hingga lebih dari dua bungkus per hari. Meskipun persentasenya jauh dari data lain, yakni sebanyak 1,47%.

Baca Juga: Kenali 8 Bahasa Tubuh Pria Cuek, Tanda-tanda Dia Jatuh Cinta Padamu

Lantas apa penyebab pelajar merokok? Jawabannya masih seputar hasil penelitian. Yakni, stres menjadi pendorong utama pelajar untuk merokok, sebagaimana disampaikan oleh 29,41% pelajar.

Sementara motif pelajar merokok yang lainnya adalah rasa penasaran (24,26%) dan solidaritas dengan lingkungan dan teman (7,35%).

Untuk diketahui, Survei oleh IISD dan IPM bersama peneliti Universitas Prof. Dr. Hamka (Uhamka) dilakukan terhadap 1.275 pelajar SMP dan SMA dari 175 kabupatan/kota pada 4-16 September 2022 lalu. Pengambilan sampel menggunakan metode random sampling dengan toleransi kesalahan (margin of error) sebesar 2,8%.

Sumber: dataindonesia.id

Editor : Nida Salma

Tags :
BERITA TERKAIT