Sukabumi Update

Waspada 5 Gejala Hipoksia, Sesak Napas hingga Bicara Cadel

Ilustrasi. Waspada 5 Gejala Hipoksia, Sesak Napas hingga Bicara Cadel (Sumber : pixabay)

SUKABUMIUPDATE.com - Hipoksia merupakan kondisi ketika kadar oksigen di dalam jaringan tubuh menurun. Hipoksia termasuk salah satu kondisi berbahaya karena dapat mengganggu fungsi otak, hati dan organ tubuh lain.

Hipoksia terjadi akibat kurangnya jumlah oksigen dalam darah sehingga memicu jumlah karbon monoksida. Hipoksia juga bisa disebabkan oleh oksigen yang tidak mencapai jaringan karena jumlahnya tidak mencukupi dalam darah (hipoksemia).

Berikut penjelasan seputar gejala hipoksia yang wajib diketahui, sebagaimana dilansir via Halodoc:

Gejala Hipoksia

Secara umum, gejala hipoksia berupa sesak napas, sulit berbicara dan tubuh terasa lemas. Setiap orang memiliki gejala yang bervariasi, namun beberapa diantaranya yakni sebagai berikut:

Baca Juga: Mengenal Arti Kata Oknum, Seperti Kasus Penjual Sabu di Sukabumi

1. Masalah pernafasan

• Sulit bernapas/sesak nafas
• Napas cepat
• Batuk hebat

2. Masalah kardiovaskular

• Detak jantung yang cepat atau lambat
• Tekanan darah tinggi

3. Saraf pusat

• Nyeri/sakit kepala
• Kurang koordinasi
• Hot flashes atau perasaan panas secara tiba-tiba
• Sensasi kesemutan atau hangat pada tubuh
• Mengalami kebingungan/linglung
• Kesulitan berkonsentrasi atau penurunan kesadaran
• Masalah penglihatan
• Pingsan atau pusing

Baca Juga: Imbas Cuaca Ekstrem, Badai Menyapu Kawasan Ka'bah Mekkah Arab Saudi

4. Perubahan warna kulit

• Muncul semburat kebiruan pada kulit
• Warna kulit berubah mulai dari biru menjadi merah ceri

5. Gejala lain

• Gelisah
• Berkeringat
• Lemas
• Lelah
• Desah
• Bicara cadel
• Euforia

Selain gejala umum, hipoksia juga dapat memunculkan gejala pada bagian otak seperti:

• Kehilangan memori sementara waktu
• Menurunnya kemampuan untuk menggerakan tubuh
• Kesulitan membuat keputusan
• Kesulitan memperhatikan sesuatu

Baca Juga: Profil Risa Damayanti, Dirigen Powerfull Caringin Viral Asal Sukabumi

Bahkan untuk hipoksia serebral yang parah, gejala dapat berupa:

• Kejang
• Koma
• Kematian otak

Sementara pada bayi dan anak, biasanya muncul gejala lemas, lesu, rewel, gusar, tidak fokus dan gelisah.

Hipoksia dapat mempengaruhi area spesifik tubuh (hipoksia jaringan) hingga seluruh tubuh (hipoksia menyeluruh).

Ada dua jenis hipoksia yaitu hipoksia akut dan hipoksia kronis. Perbedaannya yaitu gejala hipoksia kronis akan berkembang seiring waktu sementara gejala hipoksia akut justru muncul secara tiba-tiba.

Sumber: Halodoc

Editor : Nida Salma

Tags :
BERITA TERKAIT