Sukabumi Update

8 Jenis Olahraga yang Miliki Manfaat untuk Anak Autis, Bersepeda Salah Satunya?

Ilustrasi kegiatan outdoor. Olahraga dapat membantu mengurangi gejala pada anak autis. (Sumber : pexels.com/ @jonas mohamadi)

SUKABUMIUPDATE.com - Autisme menciptakan tantangan khusus dalam hal olahraga, seperti lingkungan bermain yang bising atau kebutuhan akan koordinasi yang cekatan yang tidak dimiliki oleh semua anak autis. Namun beberapa olahraga, termasuk aktivitas non-tim seperti menunggang kuda, membuka beberapa kemungkinan menarik.

Sebagaimana telah dilansir dari situs healthline, beberapa pilihan olahraga yang memberikan manfaat bagi anak autis, anak autis:

1. Berenang
Berenang adalah olahraga yang bagus untuk anak-anak yang kesulitan dalam keterampilan menangani bola. Anak-anak autis dapat melakukan pukulan dasar dan permainan air yang khas dengan baik, sambil menikmati olahraga yang memungkinkan adanya kompetisi individu.

2. Bowling
Meski berisik, bowling sepertinya merupakan olahraga alami bagi banyak anak autis. Mungkin ini adalah pengulangan yang sangat mudah ditebak, namun apapun alasannya, bowling adalah olahraga yang bagus untuk acara sosial dan liga bowling sering kali menyambut anak-anak autis.

3. Olahraga Sekolah dan Rekreasi
Anak-anak dengan segala kemampuan biasanya diikutsertakan dalam olahraga sekolah dan rekreasi jika mereka mampu mengikuti instruksi dan berinteraksi secara tepat dengan anggota tim. Beberapa tim sekolah menawarkan anak autis kesempatan untuk berpartisipasi dengan membantu mengelola tim atau dengan mengambil bagian dalam permainan ketika partisipasi mereka tidak berdampak pada hasil permainan.

Baca Juga: 8 Teori Salah Penyebab Autisme, Yuk Simak Faktanya!

4. Menunggang Kuda
Meskipun kegiatan olahraga menunggang kuda itu mahal, namun hal ini merupakan salah satu olahraga yang bagus untuk anak-anak autis. Faktanya, banyak anak autis yang menunggang kuda sebagai aktivitas terapeutik yang disebut hipnoterapi. Bukan hal yang aneh bagi anak-anak autis untuk merasa lebih mudah berkomunikasi dengan hewan dibandingkan dengan manusia dan banyak anak autis yang unggul dalam menunggang kuda.

5. Mendaki Gunung
Bagi banyak orang autis, kedamaian dan ketenangan alam merupakan pereda stres yang hebat. Salah satu olahraga yang dapat menyatu dengan alam yaitu mendaki gunung. Kegiatan olahraga ini dapat dilakukan secara individu maupun kelompok, dan merupakan cara mudah untuk berolahraga dan menikmati alam tanpa tekanan komunikasi sosial yang intens.

Maka dari itu, mengajak anak autis mendaki gunung bisa jadi salah satu cara untuk mengurangi gejala yang mereka alami, apalagi jika mereka menyukainya. Hal ini dapat menjadi salah satu alternatif terapi anak autis.

6. Memancing
Memancing adalah olahraga lain yang mungkin menarik bagi orang autis yang menyukai alam.

7. Bersepeda
Mengendarai sepeda bisa menjadi hal yang sulit bagi anak autis, karena keseimbangan mungkin tidak muncul secara alami. Namun, setelah keterampilan dasar dikuasai, bersepeda bisa menjadi cara yang bagus untuk menikmati alam terbuka.
Seperti kebanyakan olahraga lainnya, bersepeda juga dapat dinikmati sendiri, berkelompok, sekadar untuk bersenang-senang, atau berkompetisi.

8. Seni Bela Diri
Seni bela diri seperti silat, karate, judo, taekwondo, hal ini menggabungkan elemen prediktabilitas dan struktur dengan tantangan interaksi fisik dengan orang lain. Bagi banyak anak autis, seni bela diri adalah cara yang bagus untuk membangun keterampilan fisik sekaligus harga diri.

Anak autis mempunyai pilihan untuk berolahraga, termasuk olahraga tim seperti berenang yang memberikan ruang untuk fokus dan usaha individu. Baik bermain bowling di dalam ruangan atau menunggang kuda di luar ruangan, anak autis dapat merasakan manfaat dari bermain dan berolahraga.

Namun, tidak semua olahraga ramah terhadap autisme. Olahraga tim seperti bola basket atau hoki memerlukan komunikasi tingkat tinggi, koordinasi, dan fokus bersama pada bola atau keping untuk melancarkan permainan. Beberapa anak mungkin menikmati menjadi bagian dari tim dan memilih peran di luar lapangan.

Menemukan aktivitas yang hanya untuk bersenang-senang, seperti melempar bola ke depan dan ke belakang, bisa menjadi cara yang bagus untuk berolahraga sambil menghabiskan waktu bersama.

Editor : Denis Febrian

Tags :
BERITA TERKAIT