Sukabumi Update

6 Jenis Penyakit Mental yang Sering Dikaitkan dengan Gangguan Psikosis, Yuk Simak

6 jenis penyakit mental yang sering dikaitkan dengan gangguan psikosis | Foto ilustrasi : Freepik / @freepik

SUKABUMIUPDATE.com - Gangguan psikotik adalah istilah umum untuk menggambarkan berbagai jenis kondisi kesehatan mental yang melibatkan fenomena yang disebut psikosis.

Psikosis itu sendiri ditandai dengan gangguan hubungan dengan kenyataan, seringkali berupa kebingungan, halusinasi, dan delusi. Diperkirakan 3 dari setiap 100 orang akan mengalami psikosis pada suatu saat dalam hidup mereka.

Penting untuk diingat bahwa psikosis tidak terjadi pada semua gangguan kesehatan mental, dan gejalanya sangat bervariasi pada setiap individu.

Istilah “gangguan psikotik” cenderung digunakan oleh beberapa ahli kesehatan mental, namun tidak selalu dapat diterima secara sosial karena adanya stigma yang melekat padanya.

Psikosis terkait dengan berbagai jenis gangguan kesehatan mental. Di bawah ini adalah kondisi yang paling sering dikaitkan.

Baca Juga: Pemkab Sukabumi Gelar SIMI Fashion & Cullinary Nite Festival Tahun 2023

1. Skizofrenia
Skizofrenia adalah salah satu jenis gangguan psikotik yang paling umum, dan seringkali mempunyai komponen genetik. Selain itu, hal ini juga dapat menyebabkan halusinasi yang artinya melihat atau mendengar hal-hal yang tidak ada. Delusi juga mungkin terjadi, dimana penderitanya mungkin mempercayai hal-hal yang tidak benar.

2. Gangguan skizoafektif
Gangguan skizoafektif adalah suatu kondisi di mana seseorang mengalami psikosis dan gangguan mood. Penyakit ini paling menonjol karena ciri-ciri gangguan moodnya, seperti depresi dan gangguan bipolar. Hal ini juga dapat menyebabkan halusinasi, paranoid, dan delusi. Selain itu, perubahan genetik dan kimia otak juga diduga menjadi penyebab gangguan kesehatan mental ini.

3. Gangguan bipolar
Seperti yang kita ketahui, gangguan bipolar adalah jenis gangguan suasana hati yang seringkali ditandai dengan perubahan siklik antara perasaan sangat senang (mania) dan perasaan sangat rendah (depresi). Gejala psikosis dapat terjadi selama episode manik, dimana penderitanya mungkin mengalami kombinasi halusinasi dan delusi.

Baca Juga: Dewan Pers: Perpres Publisher Rights Akan Segera Diteken Presiden

4. Katatonia
Diperkirakan sekitar 10 persen penderita gangguan kesehatan jiwa mempunyai sindrom psikomotorik yang disebut katatonia. Meskipun hal ini pernah dianggap sebagai subtipe skizofrenia, namun katatonia kini diakui sebagai penyakit mental tersendiri. Dan kondisi ini dapat menyebabkan psikosis serta gangguan kemampuan motorik dan bicara.

5. Gangguan penggunaan narkoba
Penyalahgunaan obat-obatan atau alkohol sangat terkait dengan perkembangan penyakit mental di kemudian hari. Diperkirakan bahwa orang-orang berusia awal 20-an yang memiliki masalah penggunaan narkoba mungkin sangat rentan terhadap perkembangan psikosis, karena otak mereka masih berkembang pada tahap kehidupan ini.

6. Kondisi lain
Terkadang psikosis bisa berasal dari depresi, gangguan neurologis, dan peristiwa traumatis. Dalam kasus lain, aspek psikosis tertentu dapat menyebabkan gejala yang berdiri sendiri, seperti pada kasus gangguan delusi.

Sumber : webmd

Editor : Syamsul Hidayat

Tags :
BERITA TERKAIT