Sukabumi Update

Mengenal Diabetes: Gejala, Jenis dan Cara Mengatasinya

Ilustrasi. Pengukuran Gula Darah | Mengenal Diabetes: Gejala, Jenis dan Cara Mengatasinya (Sumber : pixabay.com/Steve uissinne)

SUKABUMIUPDATE.com - Diabetes adalah penyakit yang ditandai oleh peningkatan kadar gula (glukosa) dalam darah.

Diabetes dapat menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan jika tidak dikelola dengan baik. 

Apa Itu Diabetes?

Melansir cdc.gov, Diabetes adalah kondisi kesehatan kronis (jangka panjang) yang memengaruhi cara tubuh Anda mengubah makanan menjadi energi.

Baca Juga: 8 Ciri Anak Stres Sendiri Karena Kurang Kasih Sayang Orang Tua

Orang dengan diabetes, tubuhnya tidak menghasilkan cukup insulin atau tidak dapat menggunakan insulin sebagaimana mestinya.

Tubuh penderita diabetes memecah sebagian besar makanan yang dimakan menjadi gula (glukosa) dan melepaskannya ke aliran darah. Ketika gula darah naik, ini memberi sinyal pada pankreas untuk melepaskan insulin. Insulin bertindak seperti kunci untuk membiarkan gula darah masuk ke sel-sel tubuh Anda untuk digunakan sebagai energi.

Penyakit diabetes membuat tubuh seseorang tidak menghasilkan cukup insulin atau tidak dapat menggunakannya sebagaimana mestinya. 

Baca Juga: 39 Contoh Paribasa Sunda dan Artinya, "Dibere Sabuku Menta Sajeungkal"

Ketika insulin tidak cukup atau sel berhenti merespons insulin, terlalu banyak gula darah yang tertinggal di aliran darah Anda. Seiring waktu, hal ini dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius, seperti penyakit jantung, kehilangan penglihatan , dan penyakit ginjal.

Gejala Diabetes

Beberapa gejala umum diabetes termasuk sering merasa haus, sering buang air kecil, kelelahan, berat badan turun tanpa alasan yang jelas, penurunan penglihatan, luka yang sulit sembuh, dan infeksi berulang. Namun, beberapa orang dengan diabetes mungkin tidak mengalami gejala apapun pada awalnya.

Jenis Diabetes

1. Diabetes Tipe 1

Pada diabetes tipe 1, tubuh tidak dapat menghasilkan insulin, hormon yang diperlukan untuk mengatur kadar glukosa dalam darah. Diabetes tipe 1 diduga disebabkan oleh reaksi autoimun (tubuh menyerang dirinya sendiri secara tidak sengaja). Reaksi ini menghentikan tubuh Anda membuat insulin. Sekitar 5-10% penderita diabetes menderita diabetes tipe 1. 

Baca Juga: Mengenal Agorafobia, Gangguan Kecemasan Saat Seseorang Takut di Tempat Umum

Selain itu, penyakit diabetes tipe 1 juga bisa disebabkan oleh kerusakan sel-sel pankreas yang menghasilkan insulin. 

Diabetes tipe 1 sering kali muncul pada masa kanak-kanak atau remaja, meskipun dapat terjadi pada usia mana pun. Ya, Diabetes tipe 1 dapat didiagnosis pada usia berapa pun, dan gejalanya sering kali berkembang dengan cepat. Jika Anda menderita diabetes tipe 1, Anda perlu mengonsumsi insulin setiap hari untuk bertahan hidup. 

Pengobatan diabetes tipe 1 melibatkan penggunaan insulin secara teratur, baik melalui suntikan insulin atau penggunaan pompa insulin, serta pengelolaan pola makan dan aktivitas fisik. Namun, hingga artikel ini ditayangkan, belum ada yang mengetahui cara mencegah diabetes tipe 1.

2. Diabetes Tipe 2

Diabetes tipe 2 terjadi ketika tubuh tidak dapat menggunakan insulin dengan efektif (resistensi insulin) atau tidak menghasilkan cukup insulin. Atau dalam kata lain, orang yang mengalami diabetes tipe 2 tidak dapat menjaga gula darah pada tingkat normal.

Faktanya, melansir cdc.gov, sekitar 90-95% penderita diabetes mengidap diabetes tipe 2. Penyakit diabetes tipe 2 berkembang selama bertahun-tahun dan biasanya didiagnosis pada orang dewasa (tetapi lebih banyak terjadi pada anak-anak, remaja, dan dewasa muda).

Faktor risiko untuk diabetes tipe 2 termasuk obesitas, kurangnya aktivitas fisik, pola makan yang tidak sehat, dan faktor genetik.

Baca Juga: 10 Ciri Orang yang Mengalami Gangguan Kecemasan Agorafobia

Pengelolaan diabetes tipe 2 sering melibatkan perubahan gaya hidup, seperti peningkatan aktivitas fisik, perbaikan pola makan, dan penurunan berat badan, serta penggunaan obat-obatan oral atau insulin jika diperlukan.

Meski begitu, penderita diabetes tipe 2 mungkin tidak melihat gejala apa pun. Oleh karena itu, penting untuk memeriksakan gula darah jika Anda berisiko mengalami diabetes tipe 2.

3. Diabetes Gestasional

Diabetes gestasional berkembang pada wanita hamil yang belum pernah menderita diabetes. Jika Anda menderita diabetes gestasional, bayi Anda mungkin berisiko lebih tinggi mengalami masalah kesehatan. 

Diabetes gestasional biasanya hilang setelah bayi Anda lahir. Namun, hal ini meningkatkan risiko diabetes tipe 2 di kemudian hari. Bayi Anda lebih mungkin mengalami obesitas saat masih anak-anak atau remaja dan menderita diabetes tipe 2 di kemudian hari.

Cara Mengatasi Diabetes

Masih melansir cdc.gov, hingga artikel ini ditayangkan, Diabetes belum dapat disembuhkan secara total. Akan tetapi, menurunkan berat badan, mengkonsumsi makanan sehat, dan aktif bergerak dapat sangat membantu mengatasi Penyakit Diabetes semakin parah.

Pengelolaan diabetes melibatkan pemantauan kadar glukosa darah secara teratur, pengaturan pola makan yang sehat dan seimbang, olahraga teratur. Kemudian cara mengatasi diabetes berikutnya adalah dengan menghindari kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol berlebihan, serta pemantauan dan pengaturan obat-obatan dengan ketat sesuai petunjuk dokter.

Terakhir, jangan lupa untuk konsultasik dengan profesional medis untuk diagnosis dan pengelolaan yang tepat jika Anda memiliki gejala atau faktor risiko untuk diabetes.

Sumber: cdc.gov

Editor : Nida Salma

Tags :
BERITA TERKAIT