Sukabumi Update

Anak Alergi Susu Sapi? Ini Penyebab, Gejala dan Susu Alternatif Penggantinya

Ilustrasi seorang anak alergi susu sapi dan minum susu lain sebagai alternatifnya. (Sumber : Pexels.com / @samer daboul)

SUKABUMIUPDATE.com - Alergi terhadap susu sapi adalah salah satu alergi makanan yang paling umum terjadi pada masa kanak-kanak dan menyerang sekitar 1 hingga 2% anak prasekolah. Sebagian besar anak-anak sembuh dari penyakit ini pada usia 3 hingga 5 tahun. Dan kurang dari 0,1% anak usia sekolah memiliki alergi susu sapi. Alergi terhadap susu sapi sebenarnya jarang terjadi pada orang dewasa.

Melansir dari situs resmi healthdirect, beikut penjelasan lebih lanjut mengenai alergi susu sapi pada anak.

Apa Penyebab Alergi Susu Sapi?

Alergi susu sapi seringkali disebabkan oleh reaksi sistem kekebalan tubuh terhadap protein susu. Karena paparan protein susu dalam jumlah sedikit pun dapat menjadi masalah bagi seseorang yang alergi protein susu.

Apa Saja Gejala Alergi Susu Sapi?

Gejala alergi susu sapi bisa ringan hingga berat. Gejala ringan hingga sedang meliputi :

● ruam (eksim atau gatal-gatal).

● pembengkakan pada bibir, wajah dan mata.

● mulut kesemutan.

● muntah dan diare.

Anafilaksis adalah reaksi alergi yang paling parah dan memerlukan pengobatan segera. Gejalanya antara lain :

● suara napas yang bising.

● pembengkakan lidah.

● bengkak atau sesak di tenggorokan.

● suara serak.

● hilangnya kesadaran dan kelesuan pada bayi atau anak kecil.

Apa Bedanya Alergi Susu Sapi Dengan Intoleransi Laktosa?

Intoleransi laktosa adalah kondisi ketika tubuh kesulitan mencerna laktosa atau gula alami yang terdapat dalam susu. Hal ini dapat menyebabkan gejala termasuk diare, muntah, sakit perut dan gas (angin atau kembung).

Berbeda dengan alergi susu sapi, yaitu ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi terhadap protein dalam susu. Intoleransi laktosa tidak menyebabkan ruam atau anafilaksis.

Bagaimana Cara Mengatasi Alergi Susu Sapi?

Jika Anda atau anak Anda alergi terhadap susu sapi, cobalah menghilangkan semua susu sapi dari setiap pola makan. Hal ini tidak mudah karena susu merupakan bahan dalam banyak makanan, seperti makanan yang dipanggang, sereal, coklat, permen, sosis, saus salad, dan roti. Hal ini juga dapat ditemukan pada beberapa produk pengganti susu, krim dan mentega yang berlabel 'non-dairy'.

Ikuti instruksi dokter dan periksa label makanan dengan cermat. Hati-hati dengan kata lain yang digunakan untuk mendeskripsikan susu pada label makanan, seperti mentega, buttermilk, krim, dadih, ghee, susu, keju, produk susu, padatan susu, whey, yoghurt, kasein, dan kaseinat.

Alternatif Pengganti Susu Sapi

Penting untuk menemukan sumber alternatif kalsium untuk anak usia hingga 1 tahun, antara lain :

● susu formula protein kedelai, yang dapat ditoleransi oleh sebagian besar bayi yang alergi susu sapi dan biasanya hanya direkomendasikan pada bayi berusia di atas 6 bulan.

● susu formula terhidrolisis ekstensif (EHF) berbahan dasar susu sapi, susu formula ini telah diolah untuk memecah sebagian besar protein susu sapi, namun tidak cocok untuk bayi yang menderita anafilaksis terhadap susu sapi.

● Susu formula berbasis protein beras.

● Susu formula berbasis asam amino.

Untuk anak usia di atas 1 tahun, susu kedelai dapat menjadi alternatif pilihan. Dokter atau ahli gizi mungkin merekomendasikan susu beras, oat, atau kacang-kacangan, tergantung pada kondisi anak Anda. Susu alternatif yang diperkaya kalsium harus mengandung sekitar 120 mg/100mL agar dapat menjadi pengganti susu sapi yang cocok.

Editor : Denis Febrian

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI