Sukabumi Update

Bagaimana Awalnya Asam Urat Menyerang dan Siapa yang Berisiko Terkena? Simak Disini

Ilustrasi. Asam urat sangat sensitif terhadap perubahan suhu dan mengkristal di area tubuh yang lebih dingin. . Sumber: Freepik/@freepik

SUKABUMIUPDATE.com - Asam urat adalah salah satu bentuk radang sendi. Hal ini terjadi ketika kristal asam urat menumpuk di satu (atau jarang beberapa) sendi tubuh. Kondisi menyakitkan ini sering kali muncul tanpa peringatan dan paling sering menyerang pangkal jempol kaki.

Asam urat dapat menyebabkan nyeri hebat, peradangan, dan kesulitan berjalan jika tidak ditangani.

Lalu Apa Gejala Asam Urat?

Beberapa gejala khas biasanya muncul selama serangan asam urat, termasuk seperti dibawah ini:

  • Rasa sakit yang tiba-tiba dan hebat yang sering muncul di tengah malam
  • Pembengkakan terlokalisasi pada sendi yang terkena
  • Kemerahan
  • Panas atau kehangatan
  • Hipersensitivitas di sekitar area yang terkena

Baca Juga: Mencegah Asam Urat Kambuh Lagi, Lakukan 5 Tips Sehat Ini untuk Kurang Frekuensi Serangannya

Meskipun asam urat dapat menyerang sendi mana pun di tubuh, penyakit ini lebih sering menyerang beberapa area. Area-area ini meliputi:

  • Jempol kaki (yang paling umum)
  • Pergelangan kaki
  • Jari kaki lebih kecil
  • Lutut
  • Jari

Seperti Apa Rasanya Asam Urat?

Sakit asam urat memiliki beberapa ciri unik. Biasanya bersifat intens, muncul tanpa peringatan, dan disertai rasa hangat dan bengkak di area yang terkena.

Asam urat juga merupakan kondisi yang tidak dapat diprediksi. Gejalanya biasanya muncul tanpa peringatan dan dapat bertahan selama satu hingga dua minggu (atau lebih). Selain itu, ketika serangan asam urat mereda, mungkin diperlukan waktu berbulan-bulan (atau bahkan bertahun-tahun) hingga serangan berikutnya muncul lagi.

Baca Juga: 6 Obat Asam Urat di Apotek untuk Meredakan Nyeri Sendi dan Turunkan Kadar Asam Urat

Apa Penyebab Asam Urat?

Asam urat terjadi ketika terlalu banyak asam urat menumpuk di dalam tubuh (hiperurisemia). Asam urat adalah produk sampingan yang terbentuk saat Anda memetabolisme zat yang disebut purin. Purin terjadi secara alami di sel-sel tubuh dan di banyak makanan yang Anda konsumsi.

Kadar asam urat yang tinggi dapat menyebabkan pembentukan kristal mikroskopis seperti jarum (disebut monosodium urat). Kristal-kristal ini mengalir dalam aliran darah dan terakumulasi di sendi, cairan, dan jaringan tubuh. Ketika terjadi penumpukan kristal, hal itu dapat mengiritasi area yang terkena dan menyebabkan gejala asam urat.

Apa yang Membuat Anda Meningkatnya Risiko Asam Urat?

Meskipun siapa pun bisa terkena asam urat, ada beberapa kelompok yang berisiko lebih tinggi terkena penyakit ini. Diantaranya:

  • Orang yang mengonsumsi makanan tinggi makanan kaya purin
  • Individu dengan hipertensi, diabetes , gagal jantung kongestif , psoriasis , atau obesitas
  • Pria (terutama mereka yang berusia lebih dari 40 tahun)
  • Individu yang mengonsumsi alkohol berlebihan atau makanan yang mengandung fruktosa
  • Orang yang memakai obat diuretik (pil air)
  • Mereka yang memiliki riwayat keluarga asam urat

Baca Juga: 8 Obat Asam Urat Ala Rumahan yang Bisa Anda Coba untuk Meredakan Sakitnya

Bagaimana Asam Urat Didiagnosis?

Diagnosis asam urat hanya mungkin dilakukan pada kondisi yang kambuh akut. Jika ini terjadi, proses diagnosis biasanya dimulai dengan pemeriksaan fisik.

Penyedia layanan kesehatan akan mengevaluasi gejala Anda dan mendapatkan riwayat pribadi Anda. Mereka juga biasanya akan menyedot cairan dari sendi yang terkena untuk mencari keberadaan kristal asam urat di bawah mikroskop.

Bagaimana Asam Urat Diobati?

Tergantung pada tingkat keparahan dan frekuensi serangan asam urat Anda, beberapa jenis intervensi berbeda dapat mengatasi kondisi ini. Di antara yang paling umum adalah:

Baca Juga: Jangan Takut Gula Darah Naik, Cobain 11 Karbohidrat Sehat yang Aman Untuk Penderita Diabetes

Obat untuk mengobati asam urat, namun dengan catatan menggunakan obat ini harus sesuai dengan resep dokter dan tidak boleh sembarang konsumsi, sebagaimana dikutip dari verrywellhealth:

Obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) yang dijual bebas: Advil (ibuprofen) mungkin direkomendasikan selama kambuh akut. Obat-obatan ini dapat membantu mengurangi nyeri yang berhubungan dengan asam urat, meskipun obat ini juga dapat menyebabkan efek samping gastrointestinal sekunder pada beberapa orang.

Colcrys (colchicine) : Obat antiinflamasi lain yang mungkin juga diresepkan. Obat pereda nyeri ini bermanfaat bila diminum segera setelah timbulnya serangan asam urat. Namun, hal ini dapat menimbulkan efek samping seperti mual, diare, atau muntah.

Obat kortikosteroid oral atau suntik: Obat ini terkadang juga digunakan untuk memberikan efek antiinflamasi langsung.

Pengobatan Rumahan dan Perawatan Diri

Meskipun mengompres area yang terkena asam urat dengan es dan menghindari aktivitas yang menyebabkan rasa sakit dapat meredakan serangan asam urat untuk sementara, pengobatan jangka panjang terbaik adalah menghindari kambuhnya serangan asam urat. Cara terbaik untuk melakukannya adalah dengan:

  • Mengubah pola makan Anda
  • Tetap aktif
  • Menjaga berat badan yang sehat

 

Editor : Ikbal Juliansyah

Tags :
BERITA TERKAIT