SUKABUMIUPDATE.com - Polusi udara dapat merusak paru-paru dan menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk yang berhubungan dengan jantung. Zat-zat berbahaya dalam udara yang tercemar seperti partikel halus (PM2.5), karbon monoksida, dan nitrogen dioksida dapat mempengaruhi sistem pernapasan dan kardiovaskular, meningkatkan risiko serangan jantung, stroke, serta penyakit jantung lainnya.
Di kota-kota besar, kualitas udaranya buruk terutama saat musim dingin, dan bisa menjadi masalah kesehatan serius. Kabut asap tebal tidak hanya mengganggu penglihatan tetapi juga memberikan tekanan tambahan pada jantung. Polutan itu sendiri juga dapat menyebabkan peradangan, menyempitkan arteri, meningkatkan tekanan darah, dan bahkan memicu terbentuknya pembekuan darah. Oleh karena itu, memahami hubungan antara polusi udara dan kesehatan jantung sangatlah penting, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah yang sering mengalami tingkat polusi tinggi.
Apa Itu Polusi Udara?
Polusi udara terjadi ketika udara tercemar oleh partikel berbahaya seperti debu, asap, dan bahan kimia dari kendaraan, pabrik, pembakaran bahan bakar, atau kebakaran hutan. Polutan ini dapat berdampak serius pada kesehatan, terutama pada paru-paru dan jantung. Dalam jangka panjang, paparan polusi udara juga berkontribusi terhadap masalah global seperti perubahan iklim.
Bagaimana Polusi Udara Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung?
Menurut European Society of Cardiology, polusi udara menyebabkan lebih dari tiga juta kematian setiap tahun akibat penyakit jantung iskemik dan stroke. Berikut cara mempengaruhi udara mempengaruhi kesehatan jantung:
- Merusak pembuluh darah: Polutan dapat menyebabkan peradangan dan meningkatkan plak.
- Bisa meningkatkan tekanan darah: Jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah melalui pembuluh yang menyempit.
- Mengganggu irama jantung: Polusi dapat mempengaruhi sistem kelistrikan jantung.
- Meningkatkan risiko serangan jantung: Partikel berbahaya dapat memicu pembekuan darah dan menurunkan aliran darah ke jantung.
Siapa yang Berisiko Lebih Tinggi?
Beberapa kelompok yang rentan terhadap dampak polusi udara adalah antara lain:
- Lansia, terutama yang tinggal di kota-kota besar dengan polusi tinggi.
- Individu dengan riwayat penyakit jantung, stroke, atau diabetes.
- Orang yang menderita tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, hingga obesitas.
- Pria lebih dari 45 tahun dan wanita di atas 55 tahun.
- Mereka yang memiliki riwayat keluarga penyakit jantung.
Cara Melindungi Diri dari Polusi Udara
Berikut langkah-langkah sederhana untuk mengurangi paparan polusi udara dan melindungi kesehatan jantung Anda:
1. Pantau indeks kualitas udara (AQI): Hindari keluar rumah saat tingkat polusi tinggi.
2. Gunakan masker pelindung: Gunakan masker N95 atau KN95 di luar ruangan.
3. Tutup jendela: Cegah udara tercemar masuk ke rumah.
4. Gunakan pembersih udara: Investasikan alat pembersih udara berkualitas.
5. Tanam tanaman dalam ruangan: Tanaman dapat membantu menyerap polutan.
6. Konsumsi makanan sehat: Pilih makanan kaya antioksidan dan omega-3.
7. Hindari olahraga di luar ruangan: Lakukan aktivitas fisik di dalam ruangan selama masa polusi tinggi.
Dengan menerapkan langkah-langkah ini, Anda dapat mengurangi risiko serangan jantung dan masalah kesehatan lainnya yang disebabkan oleh polusi udara.
Polusi udara merupakan ancaman serius bagi kesehatan jantung. Mengambil tindakan preventif dapat membantu melindungi diri dan keluarga dari dampak berbahaya udara yang tercemar.
Sumber : healthshot
Editor : Emi Amelia