SUKABUMIUPDATE.com - Dinas Kesehatan, Tapem, Bappeda, Dinas Dalduk, dan empat camat dari wilayah prioritas penanganan stunting hadir dalam rapat penyusunan laporan evaluasi kinerja Pj. Wali Kota Sukabumi Triwulan I Periode ke-2. Pertemuan berlangsung di ruang bagian pemerintahan, dipimpin Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Kota Sukabumi, M. Hasan Asari, Senin 9 Desember 2024.
Fokus utama rakor ini pada percepatan penurunan stunting dengan agenda penguatan sinergi antar instansi, untuk memastikan efektivitas alokasi anggaran dan pelaksanaan program yang terintegrasi. “Rapat ini menjadi forum strategis untuk mengevaluasi dan menyelaraskan indikator serta sub-kegiatan yang terkait dengan penanganan stunting di tingkat kecamatan,” papar Pj Sekda M. Hasan Asari dilansir dari situs resmi Pemkot Sukabumi.
Dalam forum ini ditegaskan sejumlah komitmen dan upaya penting dalam rangka mempercepat penurunan stunting di Kota Sukabumi. pertama, intervensi langsung dilakukan melalui sinergi antara Posyandu dan instansi terkait, dengan fokus pada pemantauan pertumbuhan balita.
Baca Juga: Gak Bikin Bosan! 8 Kegiatan Seru yang Bisa Dilakukan Saat Musim Hujan
Kedua, konsultasi dan pengawasan terhadap aktivitas Posyandu terus diperkuat untuk memastikan pelaksanaan program berjalan optimal.Dan ketiga, pemerintah mendorong pelatihan berkelanjutan bagi kader di desa atau kelurahan guna meningkatkan kapasitas mereka dalam menangani stunting.
Untuk mencapai hal tersebut, pemkot sukabumi memiliki strategi prioritas dengan tiga fokus utama yang dirancang untuk mempercepat penurunan stunting. Mencakup; Pertama, penetapan sembilan kelurahan sebagai lokus stunting untuk 2025, termasuk Nanggeleng, Cisarua, dan Nyomplong.
Kedua, penerapan program sensitif dan spesifik, seperti skrining anemia, pemberian tablet tambah darah (TTD), serta tata laksana gizi buruk. Ketiga, prioritas diberikan pada intervensi bagi kelompok 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).
Baca Juga: Ayep Zaki-Bobby Kunjungi Lokasi Bencana di Subangjaya Cikole Kota Sukabumi
“Melalui kolaborasi lintas sektor, Pemerintah Kota Sukabumi telah menunjukkan hasil nyata dalam upaya melawan stunting. Selama dua tahun berturut-turut, kota ini berhasil menerima Dana Insentif Fiskal (DIF) berkat delapan Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting,” beber Hasan Ashari.
Dimana sub-kegiatan yang dirancang sesuai dengan Surat Edaran Dirjen Bina Bangda No. 400.5.4/0335/Bangda menjadi panduan utama dalam perencanaan dan pelaksanaan program. Setiap indikator dan anggaran terkait telah ditandai (tagging) untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam pelaporan kinerja.
“Melalui langkah-langkah strategis ini, Pemerintah Kota Sukabumi berkomitmen menjadikan percepatan penurunan stunting sebagai prioritas utama pembangunan manusia.Kolaborasi yang kuat antarinstansi, dukungan kader, dan pelibatan masyarakat diyakini dapat mempercepat pencapaian target stunting di bawah 14 persen pada 2025. Langkah ini bukan sekadar untuk meningkatkan kualitas hidup anak-anak Sukabumi, tetapi juga untuk meletakkan fondasi masa depan generasi yang sehat, cerdas, dan produktif,” pungkasnya. (adv)
Sumber: Dokpim Kota Sukabumi (Puteri Zauhara/M. Ali Iqbal/Ross Pristianasari)
Editor : Fitriansyah