Sukabumi Update

Warga Korban Bencana Sukabumi Mulai Sakit, Pelayanan Kesehatan Pakai Lilin

Pelayanan kesehatan penyintas bencana di Kalibunder Sukabumi menggunakan penerangan seadanya. (Sumber: istimewa)

SUKABUMIUPDATE.com - Warga korban bencana sukabumi mulai mengalami gangguan kesehatan. Posko-posko kesehatan yang dibuat oleh pemerintah daerah menerima banyak pasien penyintas bencana, walaupun pelayanannya terbatas, bahkan ada yang terpaksa menggunakan lilin sebagai sumber penerangan, karena jaringan listrik masih padam.

Forkopimcam dan tim medis Puskesmas Kalibunder Kabupaten Sukabumi melaporkan pemeriksaan kesehatan bagi penyintas pergerakan tanah, longsor dan banjir di wilayahnya menggunakan penerangan seadanya. Camat Kalibunder, Encep Iwan Kartawiria menjelaskan saat ini sudah ada posko lapangan di kantor kecamatan, posko pengungsian di SDN Buniwangi dan kantor Desa Balekambang.

“Jadi untuk pelayanan kesehatan sejak hari Sabtu kemarin sudah disiapkan di Desa Balekambang,” tegasnya kepada sukabumiupdate.com.

Baca Juga: Wilayah Bencana Sukabumi Terisolir, Akses Perkampungan di Kertajaya Simpenan Mulai Dibersihkan

Walaupun para pengungsi masih banyak yang tinggal di rumah tetangga atau kerabat, pelayanan tetap dilakukan dengan semaksimal mungkin, khususnya untuk masalah kesehatan.

"Baru hari ini kami upayakan terpusat di Posko untuk memudahkan pemantauan, kendati hanya menggunakan lampu penerangan seadanya dengan lilin," jelasnya.

Menurut Encep, data sementara korban dampak pergerakan tanah, dan longsor mengungsi di Pustu sejumlah 1 KK, dan i madrasah 5 KK, juga sebagian ada di rumah kepala desa.

Baca Juga: Update Data: 3 Ribu Lebih Rumah Rusak, Pemkab Sukabumi Percepat Pendataan Dampak Bencana

"Sejak kejadian sampai saat ini masih mati lampu. Hari Minggu mulai ada sinyal handphone, namun belum optimal," ungkapnya.

Ratusan Penyintas Bencana Mulai Sakit

Relawan medis dari Stikes Sukabumi melaporkan dari dua posko kesehatan di Sagaranten dan Pabuaran hingga, Selasa (10/12/2024) sudah melayani lebih dari 800 pasien, para penyintas bencana. Rata-rata pasien mengeluhkan gatal-gatal, kutu air, demam, mual dan diare. Pasien sudah dilayani dengan pemberian obat dan pemantauan medis.

Editor : Fitriansyah

Tags :
BERITA TERKAIT