Sukabumi Update

4 Ciri-Ciri Cacar Air yang Tidak Boleh Diabaikan

Ilustrasi penyebab dan gejala cacar air (Sumber : Freepik/@freepik)

SUKABUMIUPDATE.com - Cacar air merupakan salah satu jenis penyakit menular yang cukup umum terjadi, terutama pada anak-anak. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus Varicella zoster, yang dapat dengan mudah menyebar dari satu individu ke individu lainnya. Meski pada umumnya penyakit ini bersifat ringan, namun pada beberapa kasus cacar air dapat menimbulkan komplikasi serius, terutama pada orang dewasa, ibu hamil, atau individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. 

Oleh karena itu, sangat penting untuk mengenali ciri-ciri cacar air sedini mungkin. Dengan mengenali gejalanya, langkah penanganan yang tepat dapat segera dilakukan sehingga komplikasi lebih lanjut dapat dihindari.

Ciri-ciri cacar air yang paling sering dijumpai adalah munculnya bintil kecil berisi cairan pada kulit, yang biasanya disertai rasa gatal. Namun, selain gejala ini, terdapat beberapa tanda lain yang juga perlu diwaspadai karena dapat menunjukkan tingkat keparahan penyakit.

Virus penyebab cacar air dapat menyebar dengan sangat mudah melalui udara ketika penderita batuk atau bersin, atau melalui kontak langsung dengan cairan dari ruam yang melepuh.

Baca Juga: Cacar Air: Penyebab, Gejala, dan Tips Penanganan untuk Pemulihan Cepat

Cacar air cenderung lebih berisiko terjadi pada seseorang yang belum memiliki kekebalan terhadap virus ini. Kekebalan biasanya diperoleh setelah seseorang terinfeksi virus atau melalui vaksinasi.

Kenali Ciri-Ciri Cacar Air

Berikut adalah beberapa ciri-ciri yang sering muncul pada penderita cacar air:

1. Munculnya Ruam atau Bintil Berisi Cairan

Salah satu ciri utama cacar air adalah munculnya ruam berbentuk bintil kecil yang berisi cairan. Ruam ini biasanya terasa gatal dan mulai muncul dalam waktu 1 hingga 2 minggu setelah seseorang terpapar virus.

Pada awalnya, ruam muncul dalam bentuk bintil kecil berwarna merah atau merah muda. Setelah beberapa hari, bintil ini berkembang menjadi lepuhan berisi cairan yang dapat pecah dan meninggalkan luka terbuka.

Luka terbuka tersebut kemudian mengering dan berubah menjadi keropeng yang akhirnya terlepas. Proses ini biasanya berlangsung selama 5–10 hari. Ruam pertama kali muncul di wajah, dada, atau punggung, lalu menyebar ke bagian tubuh lainnya, termasuk lengan, kaki, dan terkadang area dalam mulut.

Baca Juga: Lirik Lagu Mencintaimu Mahalini, Soundtrack Film 2ND Miracle In Cell No. 7

2. Demam

Gejala demamnya sering kali menyertai munculnya ruam cacar air. Suhu tubuh penderita biasanya meningkat hingga sekitar 38,8°C, tetapi pada beberapa kasus bisa lebih tinggi. Orang yang telah mendapatkan vaksin varicella biasanya mengalami demam yang lebih ringan atau bahkan tidak mengalami demam sama sekali.

3. Kelelahan dan Sakit Kepala

Selain demam, penderita cacar air juga sering mengeluhkan rasa lelah yang berlebihan. Sakit kepala dan rasa tidak nyaman di seluruh tubuh juga bisa muncul sebagai tanda awal penyakit ini. Kondisi ini disebabkan oleh reaksi sistem kekebalan tubuh yang bekerja melawan virus.

4. Kehilangan Nafsu Makan

Pada beberapa kasus, penderita cacar air mengalami penurunan nafsu makan. Hal ini dapat terjadi karena rasa tidak nyaman yang ditimbulkan oleh demam dan ruam, terutama jika ruam muncul di area mulut dan tenggorokan. Untuk menjaga asupan nutrisi, penderita disarankan mengkonsumsi makanan yang lembut dan tidak pedas.

Baca Juga: Apa Itu “Brain Rot” : Ancaman Tersembunyi Bagi Kesehatan Mental Anak di Era Digital

Ciri-Ciri Cacar Air yang Lebih Parah

Meskipun cacar air biasanya tidak menimbulkan komplikasi serius, ada beberapa kondisi yang perlu diwaspadai:

  • Ruam menyebar hingga ke area mata atau kelamin, yang dapat menyebabkan rasa sakit dan iritasi lebih lanjut.
  • Lepuhan mengeluarkan cairan berupa nanah, yang menunjukkan adanya infeksi bakteri sekunder.
  • Penderita mengalami kesulitan bernapas atau sesak napas.
  • Muncul muntah berulang atau diare yang mengakibatkan tubuh kekurangan cairan.
  • Demam sangat tinggi, lebih dari 39°C, disertai gejala lain seperti leher kaku atau kebingungan.

Jika gejala-gejala ini muncul, segera temui dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut.

Sumber : Alodokter

Editor : Emi Amelia

Tags :
BERITA TERKAIT