Sukabumi Update

Mengenal Kanker Lambung, Penyakit yang Diderita Lee Joo-sil Sebelum Meninggal: Gejala dan Pencegahannya

Ilustrasi Sakit Pada Bagian Perut, Kanker Lambung, Kenali Gejala dan Pencegahannya (Sumber : Freepik/@jcomp)

SUKABUMIUPDATE.com - Aktris veteran Korea Selatan, Lee Joo-sil, meninggal dunia pada usia 80 tahun setelah berjuang melawan kanker lambung. Kepergiannya menambah duka bagi industri hiburan Korea Selatan, karena Lee dikenal luas lewat peran-perannya dalam serial Squid Game dan film Train to Busan. Kanker lambung yang dideritanya menjadi salah satu faktor utama penyebab kepergiannya. Berikut ini adalah informasi mengenai kanker lambung, gejala yang perlu diwaspadai, serta langkah-langkah pencegahan yang bisa diambil.

Apa Itu Kanker Lambung?

Kanker lambung, atau yang juga dikenal sebagai kanker perut, terjadi ketika sel-sel kanker tumbuh tidak terkendali di dalam lapisan lambung. Penyakit ini biasanya berkembang secara perlahan, dan sering kali tidak menunjukkan gejala pada tahap awal. Kanker lambung bisa menyerang berbagai bagian lambung, dari bagian atas hingga bawah, dan bahkan bisa menyebar ke organ lainnya jika tidak segera ditangani.

Menurut Cleveland Clinic, sekitar 95% kanker lambung berasal dari lapisan lambung dan sering kali baru terdeteksi ketika penyakit ini sudah berada pada stadium lanjut. Pada stadium awal, gejala kanker lambung seringkali tidak spesifik dan mirip dengan gangguan pencernaan biasa.

Baca Juga: Lee Joo-sil, Bintang Squid Game 2, Meninggal Dunia Setelah Berjuang Melawan Kanker

Penyebab dan Faktor Risiko

Penyebab pasti dari kanker lambung belum sepenuhnya diketahui, tetapi ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengembangkan penyakit ini. Beberapa faktor risiko tersebut meliputi:

  1. Infeksi H. pylori: Infeksi bakteri Helicobacter pylori adalah salah satu penyebab utama peradangan lambung yang bisa berkembang menjadi kanker lambung. Bakteri ini menyebabkan ulkus (borok) pada lambung dan meningkatkan risiko kanker seiring waktu.
  2. Riwayat keluarga: Kanker lambung dapat memiliki kecenderungan genetik. Jika seseorang memiliki anggota keluarga yang pernah menderita kanker lambung, mereka memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengembangkan penyakit ini.
  3. Pola makan: Diet yang tinggi garam, daging olahan, dan rendah serat dapat meningkatkan risiko kanker lambung. Makanan yang sering diproses dengan cara diasinkan atau diasapi juga berisiko lebih tinggi.
  4. Merokok dan alkohol: Kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol berlebihan meningkatkan risiko kanker lambung. Zat berbahaya dalam rokok dan alkohol dapat merusak lapisan lambung dan menyebabkan peradangan yang lama kelamaan dapat berkembang menjadi kanker.
  5. Kondisi medis tertentu: Beberapa kondisi medis seperti anemia pernisiosa, polip lambung, atau penyakit refluks gastroesofageal (GERD) dapat meningkatkan risiko terkena kanker lambung.

Gejala Kanker Lambung

Pada tahap awal, kanker lambung hampir tidak menunjukkan gejala yang jelas, atau gejalanya mirip dengan gangguan pencernaan ringan. Namun, seiring berjalannya waktu, ketika kanker telah berkembang lebih lanjut, gejalanya bisa menjadi lebih terlihat. Berikut adalah beberapa gejala yang perlu diwaspadai:

  • Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas: Ini adalah gejala umum pada kanker lambung yang menunjukkan adanya masalah serius dalam tubuh.
  • Nyeri atau ketidaknyamanan di perut: Rasa sakit yang datang dan pergi, terutama setelah makan, bisa menjadi tanda adanya masalah pada lambung.
  • Kehilangan nafsu makan: Menurunnya nafsu makan secara signifikan bisa menjadi indikasi bahwa ada sesuatu yang tidak beres di sistem pencernaan.
  • Mulas dan gangguan pencernaan: Rasa penuh di perut atau perasaan terjebak setelah makan sedikit, serta mulas yang berlebihan, dapat menjadi gejala awal.
  • Nausea dan muntah: Rasa mual atau muntah yang tidak kunjung sembuh bisa menunjukkan adanya masalah di lambung. Muntah darah juga bisa menjadi tanda bahwa kanker telah menyebabkan perdarahan dalam lambung.
  • Feses berwarna hitam: Ini bisa menunjukkan adanya perdarahan pada saluran pencernaan yang lebih tinggi, termasuk lambung.
  • Kelelahan dan anemia: Kanker lambung dapat menyebabkan kehilangan darah secara perlahan, yang bisa menyebabkan kelelahan parah dan anemia (kekurangan sel darah merah).

Stadium Kanker Lambung

Kanker lambung terbagi dalam beberapa stadium berdasarkan seberapa jauh penyakit ini telah menyebar:

  1. Stadium I: Kanker terbatas pada lapisan lambung dan belum menyebar ke kelenjar getah bening atau organ lain.
  2. Stadium II: Kanker telah menyebar ke lapisan yang lebih dalam dari dinding lambung dan mungkin sudah menyentuh beberapa kelenjar getah bening.
  3. Stadium III: Kanker menyebar lebih jauh, mencakup beberapa kelenjar getah bening dan bagian tubuh lain di sekitar lambung.
  4. Stadium IV: Kanker telah menyebar ke organ jauh, seperti hati, paru-paru, atau jaringan tubuh lainnya.

Baca Juga: 6 Cara Efektif Mencegah Munculnya Black Mold di Rumah

Pencegahan Kanker Lambung

Walaupun tidak ada cara pasti untuk mencegah kanker lambung, beberapa langkah pencegahan dapat diambil untuk mengurangi risiko terjadinya penyakit ini. Beberapa langkah tersebut antara lain:

  1. Perbaiki pola makan: Makan makanan sehat yang kaya akan serat, seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian, serta menghindari makanan olahan atau yang mengandung garam tinggi.
  2. Mengobati infeksi H. pylori: Jika seseorang terinfeksi Helicobacter pylori, penting untuk menjalani pengobatan antibiotik yang diresepkan oleh dokter untuk mengurangi risiko kanker lambung.
  3. Berhenti merokok dan mengurangi konsumsi alkohol: Menghindari merokok dan mengurangi konsumsi alkohol dapat mengurangi risiko kanker lambung secara signifikan.
  4. Menjaga berat badan yang sehat: Obesitas dapat meningkatkan risiko terkena kanker lambung, jadi penting untuk menjaga berat badan yang sehat melalui diet dan olahraga teratur.
  5. Pemeriksaan rutin: Bagi mereka yang memiliki faktor risiko, seperti riwayat keluarga dengan kanker lambung atau infeksi H. pylori, pemeriksaan secara rutin sangat dianjurkan untuk deteksi dini.

Kanker lambung adalah penyakit yang berkembang secara perlahan dan sering kali tidak menunjukkan gejala pada tahap awal. Meskipun sulit dideteksi dini, memahami gejalanya dan mengidentifikasi faktor risiko sangat penting untuk pencegahan dan deteksi lebih awal. Lee Joo-sil, yang berjuang melawan kanker lambung selama bertahun-tahun, adalah contoh ketangguhan seseorang dalam menghadapi penyakit ini. Dengan pencegahan yang tepat dan pemeriksaan rutin, kita bisa mengurangi risiko kanker lambung dan hidup lebih sehat.

Baca Juga: Profil Nurhayati Subakat, Bos Paragon yang Sempat Jadi Honorer Bergaji Rp20 Ribu

Sumber: Cleveland Clinic Gastric Cancer, Korea Times

Editor : Silvi Maharani

Tags :
BERITA TERKAIT