SUKABUMIUPDATE.com - Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) bagi masyarakat yang berulang tahun resmi diluncurkan secara nasional hari Senin 10 Februari 2025.
Termasuk di Kabupaten Sukabumi, sebanyak 58 puskesmas atau total keseluruhan puskesmas yang ada wilayah tersebut dipastikan siap untuk memberikan layanan PKG hari ulang tahun ini sesuai dengan petunjuk teknis (juknis) dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sukabumi Agus Sanusi melalui Kepala Bidang Upaya dan Pembiayaan Kesehatan (Kabid UPK) Cucu Sumintardi.
Cucu menyatakan bahwa pihaknya telah mempersiapkan fasilitas dan tenaga medis untuk mendukung kesuksesan program pemerintah pusat ini. Bahkan sepekan sebelumnya sudah melakukan simulasi atau ujicoba.
“Kami dari Dinkes Kabupaten Sukabumi sudah mempersiapkan dari beberapa bulan yang lalu begitu ada informasi tentang kegiatan program PKG. Dan saat itu sudah muncul juga juknis tentang pemeriksaan kesehatan gratis itu sesuai keputusan kementerian kesehatan yang jadi landasan kami harus lakukan itu,” kata Cucu kepada sukabumiupdate.com.
Baca Juga: Mulai Februari 2025, Simak Cara Aktifkan Klaim Pemeriksaan Kesehatan Gratis bagi yang Ulang Tahun
Dia menyampaikan bahwa program ini penting karena sebagai bentuk deteksi dini bagi potensi penyakit berbahaya, khususnya penyakit tidak menular yang banyak menyebabkan kematian.
“Harapan kami dengan program ini maka masyarakat bisa memeriksa kesehatan lebih dini sehingga penyakit yang dideritanya bisa diketahui lebih dini, sehingga untuk pengobatan kemudian apa yang harus dilakukan bisa lebih cepat diketahui,” jelasnya.
Kepala Bidang Upaya dan Pembiayaan Kesehatan Dinkes Kabupaten Sukabumi Cucu Sumintardi.
Cucu menuturkan, cara pendaftaran PKG tersebut cukup mudah, yakni dengan langsung mendaftar lewat Whatsapp chatbot Kementerian Kesehatan pada nomor 081278878812. Setelah selesai mengisi biodata kemudian memilih tanggal pemeriksaan melalui aplikasi atau WA chatbot Kemenkes.
“Terus kemudian cara lainnya yaitu cukup mengunduh aplikasi satu sehat mobile (SSM) lalu mengisi biodata,” ujarnya.
Sedangkan untuk balita, anak prasekolah, lansia, atau penyandang disabilitas, bisa didaftarkan oleh orang tua/wali atau keluarganya. Sementara, untuk bayi baru lahir, bisa didaftarkan oleh petugas kesehatan melalui aplikasi Sehat Indonesiaku (ASIK).
Cucu juga menyampaikan, bahwa jenis pemeriksaan yang diberikan disesuaikan dengan usia dan kondisi kesehatan individu.
Bayi yang baru lahir akan menjalani pemeriksaan untuk mendeteksi kelainan hormon tiroid atau Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK), defisiensi enzim G6PD, hingga pemeriksaan fisik untuk memantau pertumbuhan mereka.
Anak balita dan prasekolah akan mendapatkan pemeriksaan tuberkulosis, pendengaran, penglihatan, serta kesehatan gigi. Jika diperlukan, akan dilakukan deteksi thalasemia dan gula darah.
Bagi remaja dan orang dewasa, pemeriksaan meliputi pengukuran tekanan darah, kadar kolesterol, serta gula darah. Selain itu, akan dilakukan pemantauan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah, pemeriksaan fungsi paru untuk mendeteksi tuberkulosis serta PPOK, serta skrining dini untuk kanker payudara, kanker leher rahim, kanker paru, dan kanker usus.
Sementara itu, lansia akan mendapatkan evaluasi fungsi pendengaran dan penglihatan, pemeriksaan kesehatan jiwa, serta deteksi dini gangguan kardiovaskular, penyakit paru, dan kanker. Selain itu, dilakukan pula pemeriksaan kondisi hati serta penilaian kesehatan secara menyeluruh untuk mendukung kesejahteraan di usia lanjut.
“Sambil kegiatan berjalan, kami juga mengevaluasi capaian maupun cakupan keberhasilan program ini,” tandasnya. (ADV)
Editor : Denis Febrian