Sukabumi Update

Apakah Bayi Boleh Minum Air Putih? Simak Penjelasannya Berikut

Ilustrasi bayi mulai dikasih air putih (Sumber: pexel.com/@Vanessa Loring)

SUKABUMIUPDATE.com - Memberikan air putih kepada bayi adalah salah satu aspek penting dalam tumbuh kembangnya. Namun, kapan sebenarnya waktu yang tepat untuk mulai memberikan air pada bayi? Artikel ini akan menjelaskan usia yang tepat, jumlah air yang dibutuhkan, jenis cangkir terbaik, hingga tanda-tanda dehidrasi pada bayi.

Apakah Bayi Boleh Minum Air?

Bayi di bawah usia 6 bulan tidak boleh minum air. Selama periode ini, bayi mendapatkan semua kebutuhan cairannya melalui ASI atau susu formula, bahkan di daerah beriklim panas. ASI dan susu formula mengandung banyak air serta nutrisi yang diperlukan untuk menjaga bayi tetap terhidrasi dan sehat.

Bahaya Memberikan Air Sebelum Usia 6 Bulan

Memberikan air kepada bayi di bawah usia 6 bulan dapat berbahaya. ASI dan susu formula mengandung elektrolit, seperti natrium, yang menjaga keseimbangan cairan tubuh bayi. Jika bayi mengkonsumsi air, kadar elektrolit dapat terganggu, menyebabkan hiponatremia (kadar natrium rendah). Kondisi ini sangat berbahaya dan dapat mempengaruhi kesehatan bayi.

Baca Juga: 6 Tips Pengembangan Diri untuk Mencapai Tujuan Kesehatan dan Kebugaran di Tahun 2025

Selain itu, mencampur susu formula dengan air berlebih untuk menghemat juga berisiko menurunkan kadar nutrisi yang diperlukan bayi.

Kapan Bayi Boleh Mulai Minum Air?

Setelah mencapai usia 6 bulan, bayi dapat mulai minum air. Pada usia ini, bayi mulai mengkonsumsi makanan padat, sehingga mereka membutuhkan air sebagai pelengkap hidrasi.

Berapa Banyak Air yang Dibutuhkan Bayi?

Bayi usia 6 hingga 12 bulan memerlukan sekitar 4 hingga 8 ons air per hari. Anda dapat memulai dengan memberikan beberapa teguk atau sendok makan air selama makan. Jumlah ini dapat ditingkatkan secara perlahan seiring bertambahnya usia bayi, sambil tetap mengutamakan hidrasi utama dari ASI atau susu formula.

Jenis Cangkir Terbaik untuk Bayi

Ketika bayi mulai belajar minum air, penting untuk menggunakan cangkir yang tepat. Cangkir terbuka dan cangkir sedotan pendek adalah pilihan terbaik. Minum dari cangkir terbuka membantu perkembangan koordinasi tangan dan mulut bayi, sementara cangkir sedotan melatih kemampuan menyedot air.

Baca Juga: Dampak Negatif Tidur Siang Berlebihan: Migrain Bisa Jadi Salah Satunya!

Cara Mengenalkan Air pada Bayi

Ada beberapa cara untuk mengenalkan air kepada bayi:

1. Gunakan Cangkir Terbuka atau Sedotan: Berikan bayi cangkir berisi air dan biarkan mereka mencoba meminumnya. Anda juga bisa meniru cara minum untuk membantu mereka belajar.

2. Posisikan dengan Tepat: Dekatkan cangkir ke bibir bayi dengan posisi kepala tegak. Tuang sedikit air agar mereka dapat mencicipinya.

3. Isi Cangkir Secukupnya: Isi cangkir dengan jumlah air yang cukup agar bayi tidak perlu memiringkannya terlalu jauh untuk minum.

Menjaga Hidrasi Bayi

Selain ASI dan susu formula, makanan seperti buah-buahan, sayuran, dan sup juga dapat membantu menjaga hidrasi bayi setelah usia 6 bulan. Pastikan untuk memberikan makanan yang kaya air sebagai bagian dari pola makan mereka.

Air putih dapat diberikan kepada bayi setelah usia 6 bulan sebagai pelengkap makanan padat, tetapi ASI atau susu formula tetap menjadi sumber hidrasi utama hingga usia 1 tahun. Hindari memberikan air kepada bayi di bawah 6 bulan karena dapat membahayakan keseimbangan elektrolit tubuh mereka. Selalu pantau tanda-tanda dehidrasi untuk memastikan kesehatan bayi tetap terjaga.

Memberikan air putih kepada bayi saat makan penting setelah usia enam bulan, tetapi ASI atau susu formula akan menjaga mereka tetap terhidrasi. Sebelum usia 6 bulan, berikan bayi Anda hanya ASI atau susu formula. 

Sumber: kidseatincolor.com

Editor : Emi Amelia

Tags :
BERITA TERKAIT