SUKABUMIUPDATE.com - Alergi adalah reaksi sistem kekebalan tubuh terhadap alergen, yaitu zat tertentu di lingkungan yang memicu alergi. Paparan alergen dapat terjadi melalui berbagai cara, seperti:
- Menghirup: misalnya alergen di udara.
- Makan: alergen yang terkandung dalam makanan.
- Menyuntikkan: seperti obat atau sengatan serangga.
Alergen Udara yang Umum
Alergen udara adalah partikel yang terbawa udara dan dapat memicu alergi. Contoh alergen udara yang umum meliputi:
- Serbuk sari: berasal dari rumput, bunga, atau pohon.
- Debu rumah: termasuk tungau debu, serpihan serangga, dan sel kulit mati.
- Bulu binatang: partikel kulit mati, rambut, atau bulu hewan.
- Spora jamur: partikel kecil yang terbawa udara.
- Asap rokok: juga dapat memperburuk gejala alergi.
Gejala Alergi Udara
Alergen udara yang terhirup dapat menyebabkan berbagai gejala, seperti:
- Sering bersin.
- Hidung meler atau tersumbat.
- Gatal di telinga, hidung, tenggorokan, atau langit-langit mulut.
- Mata merah, gatal, bengkak, atau berair.
- Sakit kepala.
Gejala-gejala ini dapat mirip dengan flu biasa atau COVID-19, tetapi jika berlangsung lebih dari beberapa minggu atau muncul pada waktu tertentu dalam setahun, alergi mungkin menjadi penyebabnya.
Baca Juga: Apakah Bayi Boleh Minum Air Putih? Simak Penjelasannya Berikut
Selain itu, alergi yang tidak kunjung diobati dapat memperburuk kondisi seperti asma, infeksi sinus, atau infeksi mata.
Mendiagnosis Alergi Udara
Jika penyebab alergi tidak jelas, dokter dapat membantu dengan menanyakan hal-hal berikut, yakni:
- Waktu timbulnya gejala.
- Lingkungan sekitar rumah, sekolah, atau tempat kerja.
- Paparan terhadap hewan peliharaan.
Untuk alergi yang parah, dokter mungkin merujuk anak Anda ke spesialis alergi untuk tes lebih lanjut, seperti tes tusuk kulit atau tes darah.
Kapan Harus Menghubungi Dokter?
Temui dokter jika kesulitan mengidentifikasi penyebab alergi atau jika gejalanya parah. Jika anak Anda juga menderita asma, konsultasikan untuk mendapatkan pengobatan atau perawatan yang sesuai.
Mengelola dan Mengobati Alergi Udara
Meski alergi tidak dapat disembuhkan, ada banyak cara untuk mengurangi gejala, diantaranya:
1. Identifikasi dan Hindari Alergen
Hindari taman atau area berumput selama musim serbuk sari. Pastikan rumah bebas dari tanaman yang memicu alergi.
2. Menjaga Kebersihan Rumah
Bersihkan rumah secara menyeluruh untuk mengurangi debu dan bulu hewan peliharaan. Cuci perlengkapan tidur dan mainan empuk secara rutin.
Baca Juga: 6 Tips Pengembangan Diri untuk Mencapai Tujuan Kesehatan dan Kebugaran di Tahun 2025
3. Meminimalkan Paparan Asap dan Jamur
Hindari paparan asap rokok dan hilangkan kelembaban berlebih di rumah dengan menggunakan dehumidifier.
4. Batasi Paparan Hewan Peliharaan
Jauhkan hewan peliharaan dari rumah, terutama jika alergi parah.
Dengan langkah-langkah ini, Anda dapat membantu mengurangi gejala alergi udara dan meningkatkan kualitas hidup keluarga Anda.
Sumber : pregnancy.baby
Editor : Emi Amelia