Sukabumi Update

7 Cara Tepat Menangani Gigitan dan Cakaran Kucing: Simak Ulasan Lengkap Disini

Ilustrasi cara tepat menangani gigitan dan cakaran kucing (Sumber: pexels.com/@RDNE Stock Project)

SUKABUMIUPDATE.com - Interaksi manusia dengan kucing sering kali menghasilkan cedera, terutama berupa gigitan atau cakaran. Cedera ini tidak boleh dianggap remeh karena dapat berisiko menyebabkan infeksi serius. Artikel ini akan membahas langkah-langkah menangani luka akibat gigitan dan cakaran kucing serta kapan Anda perlu menemui dokter.

Langkah Pertolongan Pertama Gigitan Kucing

Menangani gigitan kucing membutuhkan keterampilan pertolongan pertama dasar. Berikut adalah langkah-langkah yang harus Anda lakukan:

1. Pisahkan Kucing dengan Aman 

Pastikan kucing dipisahkan dari korban untuk mencegah serangan lebih lanjut. Jika ada pemilik kucing, biarkan mereka menangani hewan tersebut.

2. Lindungi Diri Anda 

Gunakan tindakan pencegahan standar, seperti mencuci tangan dan mengenakan sarung tangan pelindung, terutama jika ada pendarahan hebat.

3. Kendalikan Pendarahan 

Berikan tekanan langsung pada luka dengan kain bersih atau kasa hingga pendarahan berhenti. Jika pendarahan terjadi di tangan atau kaki, tinggikan anggota tubuh tersebut di atas ketinggian jantung untuk membantu menghentikan aliran darah.

Baca Juga: Halitosis: 11 Penyebab Umum Bau Mulut yang Perlu Diketahui

4. Hindari Melepaskan Kain yang Basah oleh Darah 

Jika kain tembus darah, jangan lepaskan. Akan tetapi, tambahkan kain baru di atasnya sambil terus memberikan tekanan.

5. Gunakan Balutan dan Tekan jika Diperlukan

Jika tekanan langsung tidak cukup, gunakan balutan tekan untuk menahan pendarahan. Namun, hindari menggunakan torniket kecuali dalam kasus luka parah yang tak dapat dihentikan dengan cara lain.

6. Cuci Luka dengan Sabun dan Air Hangat

Bersihkan luka secara menyeluruh dengan sabun dan air untuk menghilangkan kotoran. Bilas dengan air bersih.

7. Tutupi Luka 

Tutupi luka dengan perban bersih dan kering. Anda juga dapat mengoleskan salep antibakteri sebelum menutupnya, meskipun ini biasanya tidak wajib.

Baca Juga: 10 Cara Efektif Menghilangkan Noda Pewarna Rambut yang Menempel di Kulit

Hubungi Layanan Perlindungan Hewan

Jika kucing yang menggigit adalah kucing liar atau tampak sakit, segera hubungi layanan perlindungan hewan setempat. Jangan mencoba menangkap kucing yang terlihat ketakutan atau marah, karena Anda dapat melukai diri sendiri.

Kapan Harus ke Dokter?

Terlepas dari seberapa ringan luka gigitan, selalu konsultasikan dengan dokter. Gigitan kucing sering kali dalam dan berpotensi menyebabkan infeksi serius, seperti:

  • Pasteurella multocida: Infeksi ini dapat menyebabkan selulitis, yaitu peradangan jaringan di sekitar luka.
  • Stafilokokus aureus: Bakteri yang dapat menginfeksi luka gigitan.
  • Campylobacter: Bakteri ini juga dapat ditularkan melalui gigitan.
  • Rabies: Penyakit ini jarang terjadi, tetapi sangat mematikan jika tidak ditangani.

Infeksi yang tidak diobati dapat menyebar ke aliran darah, menyebabkan kondisi berbahaya seperti septikemia. Oleh karena itu, jika Anda mengalami demam, nyeri yang meningkat, atau tanda infeksi lainnya setelah digigit kucing, segera periksakan diri ke dokter.

Pengobatan Medis

Jika luka gigitan memerlukan perhatian medis, dokter mungkin akan memberikan:

  • Antibiotik: Untuk mengurangi risiko infeksi.
  • Suntikan Tetanus: Jika vaksinasi tetanus Anda sudah lama.
  • Vaksin Rabies: Jika ada risiko rabies, terutama jika kucing tidak dapat diamati selama 10 hari karantina.

Kucing yang menggigit biasanya dikarantina selama 10 hari untuk memastikan mereka bebas rabies. Jika tidak ada tanda-tanda rabies selama masa observasi, risiko bagi manusia menjadi sangat rendah.

Sumber: verywellhealth

Editor : Emi Amelia

Tags :
BERITA TERKAIT