SUKABUMIUPDATE.com - Merangkak adalah tonggak perkembangan penting yang harus dilalui oleh bayi. Aktivitas ini tidak hanya memberikan bayi kebebasan untuk menjelajahi lingkungan, tetapi juga membantu memperkuat otot-otot yang dibutuhkan untuk berjalan. Setiap bayi memiliki gaya unik dalam belajar merangkak, dan pengalaman ini menjadi salah satu momen yang menggembirakan bagi mereka.
Kapan Bayi Mulai Merangkak?
Sebagian besar bayi mulai merangkak antara usia 7 hingga 12 bulan. Beberapa bayi dapat mulai dengan tangan dan lutut pada usia 6 hingga 9 bulan. Pada usia sekitar 9 bulan, mereka mungkin mencoba gaya "merangkak komando," yaitu bergerak dengan perut menempel di lantai. Namun, setiap bayi berkembang dengan kecepatannya sendiri, sehingga variasi ini adalah hal yang normal.
Proses Perkembangan Keterampilan Merangkak
Sebelum mencapai tahap merangkak, bayi perlu menguasai beberapa keterampilan dasar terlebih dahulu, seperti:
Baca Juga: Ada Teh Hangat: Ini 6 Jenis Minuman untuk Mendukung Kualitas Tidur dan Energi Tetap Terjaga
- Mengendalikan kepala dengan stabil.
- Menggerakkan lengan secara terkoordinasi.
- Duduk dengan atau tanpa bantuan.
- Berguling dari depan ke belakang dan sebaliknya.
- Menahan berat badan pada lengan dan kaki.
Keterampilan-keterampilan ini membangun kekuatan otot dan koordinasi yang dibutuhkan untuk merangkak. Setelah bayi mahir merangkak, langkah selanjutnya adalah belajar berdiri dan akhirnya berjalan.
Variasi Gaya Merangkak
Tidak semua bayi merangkak dengan cara yang sama. Berikut adalah beberapa gaya yang mungkin dilakukan bayi:
- Merangkak komando: Menggeser tubuh dengan perut menempel di lantai.
- Bum-shuffling: Meluncur dengan pantat sambil mendorong dengan kaki.
- Merangkak mundur: Bergerak ke arah belakang sebelum maju.
Gaya apapun yang dipilih bayi Anda adalah bagian dari perkembangan normalnya.
Cara Membantu Bayi Belajar Merangkak
Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk membantu bayi belajar merangkak. Berikut beberapa tips yang efektif:
Baca Juga: Pengamat Pertanyakan Pengakuan LBP: Rp500 T Bansos Hanya Separoh yang Tepat Sasaran
1. Waktu Tengkurap (Tummy Time)
Tummy time adalah aktivitas penting untuk memperkuat otot kepala, leher, punggung, dan kaki bayi. Anda dapat memulai tummy time sejak bayi lahir dengan durasi singkat, kemudian meningkatkannya seiring waktu.
Pastikan aktivitas ini dilakukan di tempat yang aman seperti matras di dalam ruangan atau selimut di luar ruangan. Berinteraksi dengan bayi melalui obrolan atau nyanyian selama tummy time dapat membuatnya lebih menyenangkan.
2. Bermain di Lantai Bersama
Bermain bersama bayi adalah cara yang menyenangkan untuk mendorong perkembangannya. Anda dapat membantu bayi belajar merangkak dengan permainan sederhana, seperti menggulingkan bola atau menggerakkan mainan ke berbagai arah. Aktivitas ini merangsang gerakan tubuh bayi dan membantu meningkatkan koordinasi motoriknya.
3. Memberikan Tantangan
Letakkan mainan favorit atau benda menarik di luar jangkauan bayi. Hal ini mendorong bayi untuk mencoba bergerak untuk meraihnya. Gerakan ini membantu melatih keterampilan motorik dan memperkuat otot-otot yang dibutuhkan untuk merangkak.
4. Menjaga Keamanan Rumah
Pastikan lingkungan rumah Anda aman untuk bayi yang sedang aktif belajar merangkak. Singkirkan rintangan seperti furnitur yang tidak stabil, benda kecil yang berisiko tertelan, atau tali yang dapat melilit. Hindari juga meninggalkan minuman panas atau benda berbahaya dalam jangkauan bayi.
5. Hindari Baby Walker
Penggunaan baby walker tidak disarankan karena dapat menghambat perkembangan alami bayi dalam belajar bergerak. Selain itu, alat ini juga berisiko menyebabkan cedera serius.
Sumber: pregnancybirthbaby
Editor : Emi Amelia