SUKABUMIUPDATE.com - Acinetobacter baumannii adalah jenis bakteri yang dapat menyebabkan berbagai penyakit serius, terutama pada pasien di fasilitas layanan kesehatan. Infeksi ini dikenal sebagai infeksi nosokomial dan sering terjadi di rumah sakit.
Risiko Terinfeksi Acinetobacter Baumannii
Orang sehat memiliki risiko sangat rendah terkena infeksi ini. Namun, risiko meningkat pada individu dengan kondisi tertentu, seperti:
- Sistem kekebalan tubuh yang lemah.
- Perawatan intensif di rumah sakit.
- Penggunaan ventilator.
- Perawatan dengan perangkat medis invasif seperti kateter.
- Luka terbuka yang dirawat di fasilitas medis.
Bakteri ini tidak menyebar melalui udara, melainkan melalui kontak langsung dengan permukaan, benda, atau kulit yang terkontaminasi.
Gejala Infeksi Acinetobacter Baumannii
Baca Juga: Salah Satunya Jeruk : 7 Jenis Makanan Super untuk Kulit Awet Muda dan Bersinar
Acinetobacter baumannii adalah bakteri oportunistik yang dapat menyebabkan berbagai jenis infeksi dengan gejala berbeda-beda. Berikut adalah beberapa jenis infeksi yang mungkin terjadi:
- Radang paru-paru (pneumonia): Gejalanya meliputi demam, batuk, masalah pernapasan, dan nyeri dada.
- Infeksi aliran darah (bakteremia dan sepsis): Gejala seperti demam, menggigil, ruam, hingga kebingungan atau perubahan mental lainnya dapat muncul.
- Meningitis: Peradangan pada selaput otak ini dapat menyebabkan sakit kepala, demam, kepekaan terhadap cahaya, mual, dan muntah.
- Infeksi luka atau pasca-operasi: Biasanya terjadi pada luka terbuka atau lokasi operasi.
- Infeksi saluran kemih (ISK): Gejala termasuk nyeri saat buang air kecil, urin keruh atau berdarah, dan dorongan untuk sering buang air kecil.
Gejala-gejala ini sering kali sulit dibedakan dari infeksi yang disebabkan oleh bakteri lain, seperti Klebsiella pneumoniae atau Streptococcus pneumoniae.
Pengobatan dan Resistensi Antibiotik
Baca Juga: Dorong Pertumbuhan Agribisnis, PLN UP3 Sukabumi Energize Peternakan Ayam Rafiah Daya 82.500 VA
CDC mengklasifikasikan Acinetobacter baumannii sebagai ancaman serius bagi kesehatan masyarakat karena sifatnya yang sering resisten terhadap antibiotik. Sebelum tahun 1970-an, infeksi ini dapat diobati dengan berbagai antibiotik, seperti aminoglikosida dan ß-laktam. Namun, beberapa strain kini resisten terhadap hampir semua antibiotik, termasuk karbapenem, yang sering digunakan sebagai pilihan terakhir.
Untuk menentukan pengobatan yang tepat, dokter melakukan uji kerentanan obat. Antibiotik seperti ampisilin-sulbaktam dan trimetoprim-sulfametoksazol kadang-kadang masih efektif, tetapi keberhasilannya terbatas. Menurut CDC, tingkat keberhasilan kedua antibiotik ini hanya 39 persen dan 34 persen.
Infeksi Acinetobacter baumannii dapat menjadi ancaman serius bagi pasien di rumah sakit, terutama mereka yang memiliki faktor risiko tinggi. Oleh karena itu, pencegahan, seperti menjaga kebersihan lingkungan rumah sakit dan membatasi penggunaan antibiotik, menjadi sangat penting untuk mengurangi risiko infeksi dan mencegah resistensi antibiotik.
Sumber: everydayhealts.com
Editor : Emi Amelia