SUKABUMIUPDATE.com - Demam pada anak seringkali dianggap sebagai hal yang biasa dan sepele. Namun, demam tinggi yang terjadi secara terus-menerus bisa menjadi penyebab kejang demam atau step. Kondisi ini memerlukan perhatian khusus dari orang tua karena dapat berdampak serius. Anak yang mengalami kejang demam harus segera dibawa ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Apa Itu Kejang Demam?
Kejang demam adalah kondisi ketika suhu tubuh anak meningkat secara drastis hingga memicu kejang. Umumnya, kejang demam terjadi pada anak usia 6 bulan hingga 5 tahun, terutama akibat infeksi virus atau bakteri seperti flu, radang tenggorokan, atau cacar. Berbeda dengan kejang lainnya, kejang demam tidak berhubungan dengan kelainan struktur saraf otak.
Faktor-faktor yang meningkatkan risiko kejang demam antara lain:
1. Riwayat keluarga dengan kejang demam.
2. Infeksi saluran pernapasan seperti infeksi telinga atau tenggorokan yang berulang.
3. Peningkatan suhu tubuh yang mendadak dan berulang.
4. Anak berusia kurang dari 18 bulan.
5. Efek imunisasi tertentu, seperti DTP (Difteri, Tetanus, dan Pertusis).
Kejang demam dibagi menjadi dua jenis:
1. Kejang Demam Sederhana: Kejang berlangsung kurang dari 15 menit dan tidak berulang dalam 24 jam.
2. Kejang Demam Kompleks: Kejang berlangsung lebih dari 15 menit dan dapat terjadi lebih dari sekali dalam sehari.
Gejala Kejang Demam
Baca Juga: Mengatasi Anak Muntah: Penyebab dan Penanganannya
Tanda-tanda yang perlu diwaspadai oleh orang tua saat anak mengalami kejang demam meliputi:
- Demam tinggi dengan suhu tubuh di atas 38–40°C.
- Tubuh berkeringat dan terasa panas.
- Gerakan bola mata yang tidak teratur.
- Kejang pada pergelangan tangan dan kaki.
- Tubuh menjadi kaku dan kelojotan.
- Kehilangan kesadaran sementara.
- Terkadang disertai muntah atau buang air besar/kecil yang tidak terkendali.
Langkah Pertolongan Pertama untuk Kejang Demam
Ketika anak Anda mengalami kejang demam, lakukan langkah-langkah berikut:
1. Tetap Tenang
Usahakan untuk tetap tenang agar Anda dapat berpikir jernih dan memberikan penanganan yang tepat.
2. Berikan Obat Penurun Panas
Segera berikan paracetamol atau ibuprofen untuk menurunkan suhu tubuh anak. Hindari penggunaan aspirin karena dapat memicu sindrom Reye.
3. Longgarkan Pakaian Anak
Ganti pakaian anak dengan baju yang lebih tipis dan nyaman.
4. Posisikan Anak dengan Benar
Baringkan anak pada alas yang empuk dengan posisi menyamping untuk mencegah saluran napas tersumbat oleh lidah atau air liur.
5. Hitung Durasi Kejang
Catat durasi kejang sebagai informasi penting bagi dokter untuk menentukan langkah penanganan.
6. Berikan Obat Anti-Kejang (Jika Ada)
Bila anak memiliki riwayat kejang sebelumnya, gunakan diazepam yang diresepkan dokter sebagai pertolongan pertama.
7. Tetap Bersama Anak
Setelah kejang berhenti, dampingi anak untuk menenangkan mentalnya hingga tim medis datang.
8. Ikuti Pemeriksaan Lanjutan
Dalam beberapa kasus, dokter mungkin akan merekomendasikan tes darah, EEG, atau MRI untuk memastikan tidak ada kelainan lain yang mendasari kejang demam.
Baca Juga: Prada Putuskan Kerja Sama dengan Kim Soo Hyun di Tengah Kontroversi
Sumber: betterhealth
Editor : Emi Amelia