SUKABUMIUPDATE.com - Boraks atau natrium tetraborat adalah bahan kimia yang umumnya digunakan dalam industri sebagai pembersih, pengawet, dan dalam beberapa produk seperti kosmetik dan deterjen. Meskipun boraks tidak diizinkan untuk digunakan dalam makanan dan minuman, masih ada oknum yang menyalahgunakan bahan kimia ini untuk meningkatkan penampilan atau mengawetkan makanan. Namun, konsumsi boraks dalam jumlah yang tidak wajar bisa menimbulkan dampak berbahaya bagi kesehatan tubuh.
Pada artikel ini, kita akan mengungkap bahaya boraks jika terkonsumsi oleh tubuh dan bagaimana bahan kimia ini dapat mempengaruhi kesehatan dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Apa Itu Boraks?
Boraks adalah senyawa kimia yang memiliki banyak kegunaan industri, termasuk dalam pembuatan deterjen, pembersih, bahan pengawet, dan pembasmi hama. Secara kimia, boraks adalah senyawa yang mengandung boron, natrium, dan oksigen. Karena sifatnya yang mudah larut dalam air, boraks digunakan untuk meningkatkan viskositas atau memberikan efek pengawet dalam produk-produk tertentu.
Namun, boraks tidak diperbolehkan digunakan dalam makanan dan minuman karena dapat menimbulkan dampak yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia. Boraks sering kali ditemukan dalam makanan olahan yang diproses secara ilegal, seperti mie basah, bakso, atau jajanan pasar untuk memberikan kesan tampilan yang lebih segar, kenyal, dan bertahan lama.
Baca Juga: Cara Mengatasi Mual dan Pusing Saat Puasa: Tips dan Trik Agar Puasa Lancar
Dampak Boraks jika Terkonsumsi oleh Tubuh
Mengkonsumsi boraks meskipun dalam jumlah kecil dapat memberikan efek yang merugikan pada tubuh. Berikut adalah beberapa dampak kesehatan yang dapat ditimbulkan dari konsumsi boraks:
Gangguan Pencernaan
Salah satu efek pertama yang dapat dirasakan setelah mengkonsumsi boraks adalah gangguan pada saluran pencernaan. Boraks dapat menyebabkan iritasi pada lambung dan usus, yang dapat mengakibatkan gejala seperti mual, muntah, diare, dan sakit perut. Gangguan pencernaan ini bisa muncul dalam beberapa jam setelah konsumsi dan bisa bertahan cukup lama,
Keracunan dan Efek Sistemik
Mengkonsumsi boraks dalam jumlah besar atau secara terus-menerus dapat menyebabkan keracunan. Gejala keracunan boraks meliputi kelelahan, pusing, dan penurunan tekanan darah. Dalam kasus yang lebih parah, keracunan boraks dapat menyebabkan gangguan pada fungsi ginjal, hati, serta kerusakan pada sistem saraf.
Baca Juga: Pengawasan Makanan Selama Ramadan, BPOM Temukan Kandungan Formalin Hingga Boraks
Gangguan pada Sistem Saraf
Salah satu dampak serius dari konsumsi boraks adalah kerusakan pada sistem saraf. Boraks dapat mempengaruhi fungsi saraf, yang mengarah pada tremor (gemetar), kesulitan bergerak, dan bahkan penurunan kemampuan kognitif jika paparan terus berlanjut dalam jangka panjang.
Gangguan Hormon dan Reproduksi
Paparan boraks dalam jangka panjang juga diketahui dapat mengganggu keseimbangan hormon tubuh. Pada beberapa penelitian, boraks dapat mengganggu fungsi hormon testosteron dan estrogen, yang dapat berpengaruh pada kesuburan. Hal ini menjadikannya berbahaya bagi pria dan wanita yang berencana memiliki anak.
Risiko Kanker
Meskipun penelitian lebih lanjut masih diperlukan, ada indikasi bahwa paparan boraks dalam jumlah besar dapat meningkatkan risiko kanker. Beberapa studi pada hewan menunjukkan bahwa boraks bisa menyebabkan kanker pada organ tertentu, seperti ginjal, apabila terpapar dalam dosis tinggi.
Baca Juga: BPOM Temukan Kandungan Pewarna Tekstil Rodamin B di Bubur Pacar Cina & Kerupuk Merah
Apa yang Harus Dilakukan untuk Menghindari Bahaya Boraks?
Untuk melindungi diri Anda dari bahaya boraks, ada beberapa langkah yang bisa diambil:
- Pilih Sumber Makanan yang Terpercaya
Selalu beli makanan dari pedagang atau toko yang sudah memiliki izin resmi dan mematuhi standar keamanan pangan yang berlaku. Hindari membeli makanan dari pedagang kaki lima yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. - Periksa Penampilan dan Tekstur Makanan
Waspadai makanan yang tampak terlalu cerah, mengkilap, atau memiliki tekstur yang tidak wajar (misalnya, mie atau bakso yang terlalu kenyal atau elastis). Makanan dengan ciri-ciri tersebut mungkin mengandung boraks. - Konsumsi Makanan Segar
Sebisa mungkin pilih makanan segar yang tidak mengandung bahan pengawet berbahaya. Hindari makanan yang terlihat terlalu awet atau tidak cepat rusak, karena itu bisa jadi indikasi penggunaan bahan kimia berbahaya. - Gunakan Alat Uji Boraks
Jika Anda sering membeli makanan yang dikhawatirkan mengandung boraks, Anda bisa menggunakan alat uji boraks yang tersedia di pasaran untuk memastikan makanan aman untuk dikonsumsi.
Boraks adalah bahan kimia yang sangat berbahaya bagi kesehatan jika terkonsumsi, meskipun ia sering digunakan secara ilegal dalam makanan untuk memberikan tampilan yang lebih menarik atau sebagai pengawet. Dampak dari konsumsi boraks termasuk gangguan pencernaan, keracunan, kerusakan pada sistem saraf, gangguan hormonal, dan bahkan peningkatan risiko kanker.
Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk berhati-hati dalam memilih makanan, terutama yang dijual oleh pedagang yang tidak jelas sumbernya. Selalu pastikan untuk membeli makanan yang aman dan berasal dari sumber terpercaya untuk melindungi kesehatan Anda dan keluarga.
Baca Juga: Bahaya untuk Kesehatan! 4 Ciri Makanan Mengandung Bahan Pewarna Tekstil Rodamin B
Sumber : WHO
Editor : Silvi Maharani