SUKABUMIUPDATE.com - Tuberkulosis (TBC) masih menjadi salah satu penyakit infeksi yang paling banyak menyerang masyarakat di Indonesia. Meski sudah lama dikenal, banyak orang masih salah paham mengenai cara penularannya. Sebagian merasa takut berlebihan, sementara sebagian lain justru meremehkan risikonya. Padahal, memahami bagaimana TBC menyebar sangat penting agar kita bisa melindungi diri sendiri dan orang-orang di sekitar kita.
Artikel ini akan membahas secara lengkap apakah TBC benar-benar menular, bagaimana proses penularannya, apa saja gejalanya, hingga langkah pencegahan yang dapat dilakukan
Apa Itu Penyakit TBC?
Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini paling sering menyerang paru-paru, namun juga bisa menyerang organ lain seperti tulang, kelenjar getah bening, hingga kulit. Bentuk TBC yang paling umum dan menular adalah TBC Paru aktif, yaitu ketika bakteri berkembang biak dan menimbulkan gejala pada paru-paru. TBC merupakan penyakit yang dapat disembuhkan, terutama jika ditangani sejak dini dengan pengobatan OAT (Obat Anti Tuberkulosis).
Baca Juga: Waspadai Risiko TBC: Kenali 7 Kelompok yang Paling Rentan Tertular
Gejala Penyakit TBC
Tuberkulosis (TBC) sering kali berkembang secara perlahan, sehingga banyak penderitanya tidak menyadari gejalanya sejak awal. Meski begitu, penyakit ini memiliki tanda-tanda khas yang dapat dikenali ketika infeksi mulai aktif menyerang paru-paru atau organ lain. Mengenali gejala TBC sedini mungkin sangat penting agar pengobatan dapat diberikan lebih cepat dan efektif.
- Batuk lebih dari 2 minggu, Batuk berkepanjangan, bisa disertai dahak atau darah. Ini merupakan gejala paling khas.
- Demam yang tidak jelas penyebabnya, Biasanya terjadi pada sore atau malam hari.
- Keringat malam berlebih, Penderita sering berkeringat saat tidur, meski suhu ruangan tidak panas.
- Penurunan berat badan drastis, Tubuh tampak semakin kurus tanpa alasan yang jelas.
- Nafsu makan menurun, Penderita sering merasa tidak ingin makan.
- Rasa lelah berkepanjangan, Tubuh terasa lemah dan mudah lelah meskipun tidak melakukan aktivitas berat.
- Nyeri dada, Terutama saat batuk atau bernapas lebih dalam.
- Sesak napas, Umumnya terjadi bila infeksi sudah menyebabkan kerusakan pada paru-paru.
- Pembesaran kelenjar getah bening (pada TBC ekstra paru), Misalnya pada leher, sering disertai benjolan yang keras dan tidak nyeri.
Penularan Penyakit TBC
Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit yang terutama menyerang paru-paru dan dapat menyebar dari satu orang ke orang lain. Penularan TBC terjadi melalui udara ketika penderita mengeluarkan bakteri saat:
- Batuk
- Bersin
- Tertawa
- Berbicara
Karena sifat penyebarannya yang mudah, memahami bagaimana TBC menular menjadi langkah penting untuk mencegah penyebaran penyakit ini, terutama di lingkungan rumah dan tempat umum, penularan penyakit ini dapat berisiko lebih tinggi pada orang yang:
- Tinggal serumah dengan penderita TBC aktif
- Memiliki daya tahan tubuh lemah (misalnya penderita HIV, lansia, atau malnutrisi)
- Bekerja di lingkungan rawan seperti rumah sakit atau panti sosial
- Tinggal di tempat padat penduduk dan kurang ventilasi
TBC Tidak Menular Melalui:
- Sentuhan
- Berbagi alat makan
- Makanan dan minuman
- Pelukan atau jabat tangan
- Kolam renang
Penularan hanya terjadi melalui udara yang terkontaminasi.
Cara Pencegahan Penyakit TBC
- Vaksin BCG, Vaksin BCG diberikan pada bayi sebagai perlindungan dari TBC berat (TBC meningitis atau TBC milier).
- Menjaga Ventilasi Ruangan, Buka jendela dan pastikan sirkulasi udara baik, terutama jika tinggal bersama penderita TBC aktif.
- Menggunakan Masker, Penderita TBC aktif dianjurkan menggunakan masker hingga tidak menular lagi (biasanya setelah beberapa minggu pengobatan).
- Penyelesaian Pengobatan OAT, Mengikuti pengobatan TBC minimal 6 bulan secara teratur hingga selesai adalah kunci untuk mencegah penularan dan resistansi obat.
- Menjaga Kekebalan Tubuh, Pola makan bergizi, olahraga teratur, dan pola hidup sehat membantu tubuh melawan infeksi.
- dukasi Keluarga dan Lingkungan, Pemahaman mengenai cara penularan dapat mencegah stigma serta membantu penanganan lebih cepat.
TBC memang penyakit yang menular, namun tidak perlu ditakuti secara berlebihan. Penularannya hanya terjadi melalui udara dari penderita TBC paru aktif yang belum diobati. Dengan pengobatan yang tepat, disiplin minum obat, pola hidup sehat, dan pencegahan yang benar, risiko penularan dapat ditekan secara signifikan.
Baca Juga: Stop Konsumsi! 10 Makanan Ini Berbahaya untuk Kesehatan Jantung
Sumber: WHO dan Kemenkes RI
Editor : Silvi Maharani