Sukabumi Update

Waspada! Konsumsi Berlebihan Makanan Ini Bisa Mengubah Warna Kulit Anda, Yuk Simak

Ilustrasi Waspada! Konsumsi Berlebihan Makanan Ini Bisa Mengubah Warna Kulit Anda (Sumber: Freepik/@stockking)

SUKABUMIUPDATE.com - Banyak ahli gizi mendorong kita untuk “makan pelangi” yakni memperbanyak buah dan sayuran berwarna-warni demi mendapatkan nutrisi lengkap. 

Namun dibalik manfaatnya, beberapa jenis makanan dapat mempengaruhi warna kulit jika dikonsumsi secara berlebihan. Perubahan ini bukanlah penyakit, tetapi lebih pada akumulasi pigmen tertentu di lapisan kulit. 

Berikut penjelasan mengenai warna-warna kulit yang bisa berubah secara alami dan makanan apa saja yang memicunya.

Kulit Berubah Menjadi Oranye: Efek Beta-Karoten

Pada sebagian orang, konsumsi makanan kaya beta-karoten dalam jumlah besar dapat menyebabkan kulit tampak jingga atau oranye. Kondisi ini disebut karotenemia, yaitu akumulasi pigmen karotenoid yang memantulkan warna oranye ketika terkena cahaya.

Baca Juga: OpenAI Luncurkan GPT-5.2, Pembaruan Besar yang Menandai Babak Baru Persaingan AI Global

Beta-karoten tidak hanya terkandung dalam wortel, tapi juga dalam berbagai sayuran dan buah berwarna kuning-oranye seperti ubi jalar, labu, aprikot, melon, serta beberapa sayuran hijau seperti kangkung dan sawi. Kondisi ini biasanya muncul pertama kali pada telapak tangan dan kaki, yang memiliki lapisan kulit lebih tebal. Pada bayi yang sering mengonsumsi makanan bayi berbahan labu, tanda ini bahkan dapat muncul lebih cepat.

Kulit Cenderung Kemerahan: Likopen dan Likopenemia

Pigmen lain yang dapat mempengaruhi warna kulit adalah likopen, zat yang memberi warna merah pada tomat, semangka, pepaya, dan beberapa buah lainnya. Ketika dikonsumsi berlebihan, likopen dapat menumpuk di stratum korneum, yaitu lapisan kulit yang kaya lemak, sehingga kulit terlihat lebih gelap atau kemerahan. Kondisi ini disebut likopenemia.

Sama seperti karotenemia, likopenemia tidak berbahaya dan akan menghilang saat konsumsi likopen dikurangi. Namun, keberadaan pigmen ini juga dapat memicu gangguan pencernaan seperti mual atau diare pada sebagian orang. Kulit Menjadi Kekuningan: Lutein dan Zeaxanthin

Sayuran hijau gelap seperti bayam dan kangkung juga dapat mengubah warna kulit jika dikonsumsi berlebihan. Keduanya mengandung pigmen karotenoid seperti lutein dan zeaxanthin, yang memberikan warna kuning. Meski tidak menyebabkan karotenemia, perubahan warna kulit bisa terlihat pada orang tertentu yang mengonsumsi sayuran hijau dalam jumlah sangat besar setiap hari.

Baca Juga: Seluruh Desa di Sukabumi Targetkan Segera Miliki Gudang Koperasi Merah Putih

Pigmen Lain yang Tidak Mewarnai Kulit

Menariknya, tidak semua pigmen makanan dapat mempengaruhi kulit. Beberapa di antaranya lebih cepat memproses tubuh sehingga tidak meninggalkan warna.

  • Antosianin: pigmen ungu pada beri, kubis merah, atau wortel ungu, bersifat larut air sehingga mudah dimetabolisme sebelum sempat memberi warna pada kulit.
  • Betalain: pigmen pada bit, kaktus pir, dan bayam, juga cepat dikeluarkan tubuh. Konsumsi berlebihan memang tidak membuat kulit berubah, namun dapat mewarnai urin dan feses.
  • Klorofil: pigmen hijau pada sayuran, memberikan manfaat kesehatan namun jarang meninggalkan warna pada kulit.

Selain manusia, beberapa hewan seperti flamingo, burung pipit emas, salmon, dan kenari juga mendapatkan pigmentasi tubuh dari makanan tinggi karotenoid, sehingga membuktikan bahwa apa yang kita makan memang dapat mempengaruhi tampilan luar.

Sumber: nypost.com 

Editor : Emi Amelia

Tags :
BERITA TERKAIT