SUKABUMIUPDATE.com - Hujan deras yang disertai kilat dan guntur sering kali membuat anak merasa takut. Reaksi seperti memeluk orang tua, menutup telinga, atau bersembunyi di balik selimut sebenarnya masih tergolong wajar.
Namun, pada sebagian anak, rasa takut tersebut bisa muncul secara berlebihan dan sulit dikendalikan. Kondisi inilah yang dikenal dengan sebutan astraphobia pada anak.
Astraphobia adalah fobia atau ketakutan ekstrim terhadap guntur dan kilat. Anak yang mengalami kondisi ini tidak hanya merasa takut saat hujan deras, tetapi juga bisa panik hanya dengan mendengar suara guntur dari kejauhan atau melihat kilatan cahaya di langit. Bahkan, membaca ramalan cuaca buruk saja sudah cukup memicu kecemasan berlebih.
Baca Juga: Masuk Angin pada Anak di Musim Hujan: Penyebab, Gejala, dan Cara Mencegahnya Sejak Dini
Mengapa Astraphobia Sering Terjadi pada Anak?
Astraphobia lebih sering dialami oleh anak-anak karena kemampuan mereka dalam memahami dan mengelola rasa takut masih berkembang.
Anak belum sepenuhnya mampu membedakan mana situasi yang benar-benar berbahaya dan mana yang sebenarnya aman. Suara guntur yang keras dan cahaya kilat yang tiba-tiba dapat terasa mengancam bagi mereka.
Penyebab astraphobia pada anak belum diketahui secara pasti. Namun, beberapa faktor dapat meningkatkan resiko nya. Pengalaman traumatis, seperti melihat peristiwa berbahaya saat hujan badai, bisa meninggalkan kesan mendalam pada anak.
Selain itu, anak juga bisa meniru perilaku orang terdekat. Jika orang tua atau anggota keluarga menunjukkan ketakutan berlebihan terhadap petir dan guntur, anak berpotensi mengembangkan rasa takut yang sama.
Faktor lain yang berperan adalah stres berkepanjangan, gangguan kecemasan, atau kondisi tertentu seperti autisme dan sensitivitas terhadap suara. Anak dengan kepekaan pendengaran tinggi cenderung lebih mudah merasa kewalahan saat mendengar suara guntur.
Baca Juga: Bojan Hodak: Eliano Reijnders Adalah Rekrutan Terbaik Persib Bandung Musim Ini
Gejala Astraphobia pada Anak yang Perlu Diperhatikan
Gejala astraphobia pada anak biasanya muncul saat hujan deras, tetapi bisa juga terjadi sebelum hujan turun. Anak dapat menunjukkan tanda-tanda kecemasan berlebih, seperti menangis tanpa henti, gemetar, jantung berdebar cepat, keringat dingin, mual, atau sulit bernapas. Beberapa anak menjadi sangat lengket pada orang tua dan menolak ditinggal sendirian.
Pada kondisi tertentu, anak bisa bersembunyi di tempat sempit seperti kamar mandi, bawah meja, atau lemari untuk menghindari suara guntur. Ada juga anak yang terus-menerus menanyakan cuaca atau menolak keluar rumah selama musim hujan karena takut hujan akan turun tiba-tiba.
Jika tidak ditangani, ketakutan ini dapat mengganggu aktivitas sehari-hari anak, termasuk waktu tidur, konsentrasi belajar, dan interaksi sosial.
Cara Mengatasi Astraphobia pada Anak
Penanganan astraphobia pada anak bertujuan membantu anak merasa lebih aman dan mampu mengelola rasa takutnya. Pendekatan yang umum dilakukan adalah psikoterapi, seperti terapi perilaku kognitif, yang membantu anak memahami rasa takutnya secara perlahan.
Baca Juga: Lirik Lagu Saucin LNGSHOT, Boy Group Baru Besutan Jay Park
Terapi paparan juga dapat dilakukan dengan cara aman, misalnya mengenalkan suara hujan dan guntur secara bertahap.
Dalam kasus tertentu, dokter dapat meresepkan obat untuk membantu meredakan kecemasan, terutama jika astraphobia disertai gangguan kecemasan lain. Namun, penggunaan obat biasanya menjadi pilihan terakhir dan dilakukan dengan pengawasan ketat.
Sumber: alodokter
Editor : Emi Amelia