Sukabumi Update

Awas, Ini Bahaya Terlalu Banyak Makan Tomat dan Semangka

SUKABUMIUPDATE.com - Likopen adalah fitonutrien yang terdapat dalam buah-buahan dan sayuran berwarna merah. Fitonutrien bukan vitamin atau mineral, tapi zat yang diproduksi tanaman guna melindungi diri dari faktor lingkungan, seperti hama, bakteri, virus, atau jamur.

Fitonutrien itulah yang membuat buah itu berwarna dan penuh citarasa, dengan berbagai tekstur dan aroma. Likopen biasanya bisa didapat dari tomat, jambu batu, semangka, aprikot, dan jeruk bali.

Likopen juga memiliki banyak manfaat, seperti mencegah serangan jantung dan stroke, kanker prostat, perut, paru-paru, dan payudara, mencegah osteoporosis, serta penuaan dini. Namun terlalu banyak mengkonsumsi likopen juga memiliki efek samping berikut ini, seperti dilansir dari Fitday.

1. Alergi
Kurangi konsumsi makanan yang mengandung likopen jika terjadi alergi.

2. Masalah perut 
Diare, mual, kram perut, kentut, atau bahkan muntah bisa terjadi bila terlalu banyak mengkonsumsi likopen. Biasanya rasa asam dalam makanan, seperti tomat atau produknya, semisal saus, yang dijadikan kambing hitam.

3. Likopendodermia 
Gejala ini biasanya timbul bila terlalu banyak makan buah atau sayur berwarna merah, seperti tomat, bit, cabai merah, atau jenis buah beri lain. Efeknya, muncul bercak-bercak merah di kulit. Banyak orang yang mengalami gejala ini setelah meminum terlalu banyak jus tomat.

4. Tekanan darah rendah 
Konsumsi likopen juga bisa menurunkan tekanan darah. Berhati-hatilah dalam mengkonsumsinya bila Anda sudah meminum obat-obatan untuk menurunkan tekanan darah. Namun, karena itulah likopen sangat baik untuk orang yang memiliki tekanan darah tinggi.

5. Interaksi terhadap obat-obatan 
Likopen bisa berinteraksi dengan obat-obatan kemoterapi yang diminum para penderita kanker, juga dengan antibiotik, seperti ciprofloxacin dan olestra. Jika Anda sedang mengkonsumsi obat-obatan tersebut dan kemudian merasa menelan terlalu banyak likopen, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter.

Sumber: Tempo

Editor : Andri Somantri

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI