Sukabumi Update

5 Bahaya Sering Makan Makanan Instan, Salah Satunya Kanker

SUKABUMIUPDATE.com - Semakin berkembangnya teknologi menyebabkan semakin mudahnya kehidupan manusia. Hampir semua hal menjadi sangat praktis, termasuk pemenuhan kebutuhan pokok manusia, yaitu pangan.

Kita semakin mudah menemukan berbagai jenis makanan di deretan rak swalayan atau pusat perbelanjaan tanpa harus susah-susah mencari ke restoran atau pergi ke luar negeri. Kita sudah bisa menikmati hampir seluruh jenis makanan dengan mudah, cukup dengan dipanaskan di microwave, dan inilah yang disebut makanan instan.

Buat para pecinta makanan instan, di balik kepraktisan penyajiannya, makanan instan merupakan salah satu jenis makanan yang harus dihindari. Bukan hanya karena kandungan zat pengawet yang memang tidak baik untuk tubuh, tapi dengan terus mengonsumsi makanan instan, maka zat-zat kimia lainnya pun akan memberikan dampak jangka panjang pada tubuh.

Pada makanan instan, beberapa zat kimia yang bisa kita temui adalah:

- Natrium polifosfat

- Lemak dan gluten

- Asam malat dan zat tartazin

- Alginat dan gliserin

- Zat stirofoam pada kemasan plastik

- PCM (vinyl chlorid monomer dan timbal) pada kemasan kaleng

- Asam amino dan lesitin

Zat-zat kimia yang terus menerus masuk ke dalam tubuh ini dapat menjadi bibit-bibit penyakit yang berbahaya. Beberapa penyakit yang bisa ditimbulkan dari makanan instan yang dikonsumsi secara terus menerus adalah:

1. Kanker
Buat para pecinta mi instan, kurangi kebiasaan memakan makanan satu ini karena di dalamnya terdapat MSG dan bahan lilin yang digunakan untuk melapisi mi agar tidak lengket saat dikemas ke dalam plastik pembungkusnya.

Hal yang sama berlaku pada makanan instan lain yang pada umumnya mengandung MSG yang tinggi. Kadar MSG yang terlalu tinggi akan menyebabkan rusaknya sel-sel sehat pada tubuh dan menjadi pemicu tumbuhnya sel kanker. Jenis kanker yang biasanya diderita orang-orang yang senang mengonsumsi makanan instan adalah kanker usus, hati, dan darah (leukemia).

2. Kerusakan otak
Bahaya kedua adalah kerusakan otak. Zat-zat pengawet dan pewarna dari makanan instan akan mengendap dan membentuk kristal di dalam tubuh, sedikit demi sedikit kristal tersebut akan terbawa melalui aliran darah menuju jaringan otak. Pada akhirnya, kita mengalami kemunduran dalam berpikir dan penurunan sinyal serta kecerdasan.

3. Peningkatan gula darah
Selain mengandung MSG, makanan instan pun mengandung gula dengan kadar yang cukup tinggi untuk menjaga cita rasanya agar tetap enak. Namun, kandungan gula dan karbohidrat yang tinggi pada makanan instan, misalnya biskuit, kue kering, roti, dapat menyebabkan kadar gula darah meningkat dan dapat menjadi penyebab munculnya diabetes tipe 2.

4. Obesitas
Mengonsumsi makanan instan secara terus menerus dapat menyebabkan obesitas karena kandungan kalori dan gula yang tinggi, dan inilah yang menjadi penyebab utama naiknya bobot badan secara cepat walaupun dalam waktu satu bulan saja. Cara mengatasinya adalah dengan mengonsumsi banyak-banyak air putih, sayur, dan buah-buahan.

5. Gangguan usus
Zat kimia yang terdapat pada makanan instan dengan bahan dasar karbohidrat akan menekan dan melukai dinding usus. Zat-zat pengawetnya bersifat adiktif dan melekat pada usus serta menyebabkan usus menjadi lengket ke dinding usus lain. Walaupun terdengar tidak terlalu buruk, gangguan usus bisa berdampak serius dan berakhir dengan operasi untuk melepaskan usus yang lengket.

Sumber: Tempo

Editor : Ardi Yakub

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI