Sukabumi Update

Migrasi yang Berdatangan ke Kabupaten Sukabumi Wajib KB

SUKABUMIUPDATE.com - Ketua Koalisi Indonesia Untuk Kependudukan dan Pembangunan Jawa Barat (Jabar), Ferry Hariyanto, menuturkan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Sukabumi harus berusaha mengintervensi orang luar Sukabumi yang masuk ke Sukabumi, agar wajib mengikuti program KB.

"Kabupaten Sukabumi ini sudah banyak yang migrasi masuk, karena seiring bertumbuhnya industri-industri dan pabrik di wilayah Sukabumi ini, ribuan bahkan puluhan ribu orang luar Sukabumi banyak yang migrasi ke Sukabumi," paparnya kepada sukabumiupdate.com, Kamis (28/3/2019).

Lanjutnya, jika sejumlah orang yang melakukan migrasi tersebut masuk ke Sukabumi tidak dikendalikan, kedepannya akan menimbulkan dampak yang negatif.

BACA JUGA: DPPKB Kabupaten Sukabumi Sampaikan Pesan Program Lewat Lagu

"Makannya harus dikendalikan. Kalau dia bawa keluarga ikut KB gak? jangan-jangan gak ikut KB, udah datang ke Sukabumi, terus kawin, trus hamil, kan jadi bertambah penduduk. Kita khawatir akan membuat keluarga-keluarga yang ada di Sukabumi kualitasnya buruk," ucapnya.

Menurutnya, pembangunan berkualitas itu adalah ketika kemisikinan menurun maka ketimpangan pun menurun. Faktanya, banyak kabupaten-kabupaten di Jabar kemisikinannya menurun tapi ketimpangannya naik.

"Itu akan tetap membuat pembangunan suatu daerah menjadi bermasalah," imbuhnya.

Ia menilai, apa yang telah dilakukan oleh pihak DPPKB Kabupaten Sukabumi sudah on the track. Ia berharap, dengan tantangan seiring berjalannya waktu, jangan sampai kondisi on the track ini akan diganggu oleh jumlah penduduk yang masuk ke sukabumi yang tidak terkendalikan.

"Bisa saja kan yang masuk itu tidak bekerja, menganggur, kualitasnya belum tentu baik. Akhirnya bukan menambah orang yang tidak miskin, justru menambah orang miskin," terangnya.

Ia menambahkan, menurut kajian Pemprov Jabar tentang kondisi di wilayah Kabupaten Sukabumi pada tahun 2018, pencapaian KB nya sudah bagus, laju pertumbuhan penduduk sudah bagus, pertumbuhan ekonomi sudah bagus.

"Saya memperkirakan, kalau misalnya laju pertumbuhan ekonomi itu bisa naik satu persen, maka kemiskinan bisa menurun dua persen. Makannya kita berusaha untuk bisa mencapai hal itu," pungkasnya.

Editor : garis

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI