Sukabumi Update

Intip Sejarah RSUD Sekarwangi Cibadak, Kisah Louise Jacobus Rieou dan Enam Tempat Tidur

SUKABUMIUPDATE.com – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sekarwangi di Kecamatan Cibadak saat ini menjadi salah satu fasilitas kesehatan terdepan yang dikelolah oleh Pemerintah Kabupaten Sukabumi. RSUD Sekarwangi sendiri keberadaannya tidak terlepas dari kisah heroic perang kemerdekaan Republik Indonesia di tahun 1930 hingga 1945.

BACA JUGA: RSUD Sekarwangi Naik Kelas, Ini Pesan Khusus Wabup Sukabumi

Dikutip dari situs resmi RSUD Sekarwangi, lembaga kesehatan ini ternyata dari sebuah bangunan kecil yang merupakan tempat penampungan korban perang saat itu, yang didirikan oleh Louise Jacobus Rieou pada tahun 1932. Ia adalah salah pejuang aktivis Kristen asal Belanda yang peduli terhadap serdadu dan tentara yang terluka pada perang di wilayah Sukabumi. 

Ruang penampungan ini hanya terdiri dari enam tempat tidur dan ditangani oleh seorang tim medis yaitu dokter Sdhrok. Pada tahun 1945 hingga 1950, tempat penampungan tentara terluka ini kemudian ditetapkan sebagai rumah sakit pembantu (satelit) dari RS bunut atau R Syamsudin SH.

“Barulah pada tahun 1966 fasilitas perawatan untuk pasien ditambah dari enam menjadi 20 tempat tidur dengan status sebagai Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Cibadak. Dan empat tahun kemudian (1970) Pemerintah Daerah Tingkat II Sukabumi menaikan statusnya menjadi Rumah Sakit Umum (RSU) Sekarwangi kelad D dengan 35 tempat tidur pasien,” jelas penulis dalam website tersebut.

BACA JUGA: Dua Kali Mendapat Nilai B, RSUD Sekarwangi Cibadak Masuk Zona Integritas Menpan-RB

Pada tahun 1994, RSU Sekarwangi menjadi RSUD Kabupaten Daerah Tingkat II Sukabumi dengan status naik menjadi Kelas C berdasarkan Surat Keputusan Departeman KesehatanRI No.95/Menkes/SK/II/1994 dengan jumlah tempat tidur 150 buah. Selanjutnya pada tanggal 22 April 2002, RSUD Sekarwangi Kabupaten Sukabumi terakreditasi 5 Pelayanan Dasar, berdasarkan Keputusan Dirjen Yanmed DepKes sertifikat NomorYM.00.03.2.2.489. 

31 Desember 2009 melalui melalui keputusan bupati ditetapkan sebagai BLUD (Badan Layanan Umum Daerah) secara penuh. Pada awal ahun 2018 silam, RSUD Sekarwangi naik kelas menjadi B, paripurna.

Kini RS Sekarwangi memiliki 189 tempat tidur yang tersebar di berbagai kelas perawatan. Jenis pelayanan yang tersedia adalahpelayanan umum, Gigi dan 4 spesialis dasar, ditambah dengan spesialis Mata,Kulit dan Kelamin, Syaraf, dan THT. Sedang fasilitas penunjang medis yang dimiliki antara lain kamar operasi, laboratorium, radiologi, farmasi.

Editor : garis

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI