Sukabumi Update

Studi: Minum Susu Tiap Hari Tingkatkan Risiko Kanker Payudara

SUKABUMIUPDATE.com - Susu dianggap sebagai salah satu sumber protein, kalsium, vitamin, dan mineralnya yang penting bagi tubuh. Dilansir dari tempo.co, tapi minuman ini ternyata juga membawa risiko bagi kesehatan. Sebuah studi menunjukkan bahwa wanita yang minum dua cangkir susu sehari memiliki risiko 80 persen lebih tinggi terkena kanker payudara. 

National Health Service Inggris, seperti dilansir dari laman Daily Mail, Jumat, 28 Februari 2020 merekomendasikan orang dewasa banyak mengonsumsi susu sapi karena kaya akan protein dan kalsium, sementara pedoman diet AS saat ini menyarankan tiga cangkir susu per hari. 

Tetapi para peneliti dari Universitas Loma Linda di California mengatakan rekomendasi tersebut harus ditinjau ulang. Mereka mengamati 53 ribu wanita selama delapan tahun dan mendapati bahwa mengonsumsi sedikit susu setiap hari dikaitkan dengan peningkatan prevalensi kanker payudara. 

Sepertiga cangkir, setara dengan latte kecil, dikaitkan dengan peningkatan risiko 30 persen, sedangkan untuk secangkir penuh sehari (240 ml) adalah 50 persen. Bagi mereka yang minum dua hingga tiga gelas per hari, risikonya bisa melonjak antara 70 dan hingga 80 persen.

Penelitian merupakan observasional dan tidak dapat membuktikan penyebabnya. Tapi para ilmuwan yakin bahwa hormon yang ada dalam susu sapi yang memicunya.

Sebuah penelitian besar terhadap lebih dari 400 ribu orang menyarankan bahwa mengonsumsi lebih banyak susu, keju, dan yoghurt dapat mengurangi risiko jenis stroke yang paling umum. Mengonsumsi susu dapat mengurangi kemungkinan menderita stroke di kemudian hari, kata para peneliti.

Dalam studi terbaru, kebiasaan makan hampir 53 ribu wanita Amerika Utara dievaluasi, semua awalnya bebas kanker dan diikuti selama delapan tahun

Kemudian wanita mengisi kuesioner frekuensi makanan beberapa kali seminggu dan mengingat apa yang mereka makan setiap hari.  

Mereka juga menjawab pertanyaan tentang riwayat kanker payudara di keluarga, penggunaan obat, skrining kanker payudara, dan kondisi medis yang mendasarinya.   

Pada akhir periode penelitian, ada 1.057 kasus kanker payudara baru selama masa tindak lanjut. Tidak ada perbedaan dalam risiko kanker antara susu penuh, sedikit, atau tanpa lemak. Ketiganya meningkatkan prevalensi penyakit itu.

Penelitian ini tidak menemukan hubungan antara alternatif susu yang bukan dari sapi seperti almond, oat, atau susu kedelai.

Penulis utama Gary Fraser, profesor kardiologi dan nutrisi di Loma Linda University, mengatakan makanan dari susu dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit. Data tersebut meningkatkan kemungkinan bahwa minuman pengganti susu sapi mungkin merupakan pilihan yang optimal.

Bukti dari penelitian ini menunjukkan bahwa orang harus melihat rekomendasi itu (minum tiga cangkir sehari) dengan hati-hati. Studi ini tidak dapat membuktikan hubungan yang cukup kuat antara wanita yang makan banyak keju dan yoghurt. 

 

Sumber : tempo.co

Editor : Muhammad Gumilang Gumilang

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI