Sukabumi Update

Emak-emak Serbu Webinar Antisipasi Pelakor di Masa Pandemi, Istri Wali Kota: Konsen

SUKABUMIUPDATE.com – Seminar online (webinar) yang digagas Darma Wanita Persatuan (DWP) Kota Sukabumi diserbu peserta, khususnya kaum ibu (emak-emak). Dengan tema Antisipasi Pelakor di Masa Pandemi, narsum utama dalam webinar ini adalah istri Wali Kota  Sukabumi, Fitri Hayati Fahmi (Penasehat DWP Kota Sukabumi ) dan dr. Wahyu Hendriana ( Dinas Kesehatan sekaligus Jubir Covid -19 Kota Sukabumi).

Dikutip dari akun media sosial Humas Kota Sukabumi, jumlah peserta yang mengikuti webinar tersebut diluar perkiraan. Sangat antusias diikuti peserta, mulai dari seluruh anggota DWP yang ada di Kota Sukabumi juga dari luar Kota Sukabumi.

Webbinar tersebut dilaksanakan dalam rangka turut mensukseskan program pemerintah.  Berkolaborasi dengan Gugus Tugas Penanganan dan percepatan Covid -19 Kota Sukabumi dalam rangka menekan jumlah pasien covid -19. 

Menurut Fitri Hayati Fahmi, lansia di Kota Sukabumi harus dilindungi maka dari itu kenapa dipilih tema Pelakor (Penyakit Lansia dan Komordid). Sebagai bentuk konsen untuk menekan jumlah pasien positif covid -19 di Kota Sukabumi terutama kalangan lansia.

BACA JUGA: Antisipasi Pelakor di Masa Pandemi? Istri Wali Kota Sukabumi dan Sekda Siap Bicara

Sementara Satgas Penanggulangan dan percepatan covid -19 dalam kesempatan tersebut menyampaikan pengetahuan tentang penularan covid -19 kepada para ibu-ibu. Menurut dr Wahyu, sosilisasi harus menggunakan strategi marketing komunikasi. 

“Judul Pelakor (Penyakit lansia dan komordid) biar menarik dan mau mendengarkan materi tentang covid-19 yang akan disampaikan, apalagi kasus kematian covid -19 di Kota Sukabumi berasal dari kalangan lansia. Ini sangat penting!” tegasnya.

Panitia terpaksa harus memilih peserta karena keterbatasan kuota webinar yang diselenggarakan DWP Kota Sukabumi (Humas Kota Sukabumi)

Strategi sukses, webinar ini ujar Wahyu mendapat respon luar bisa dari warganet. “Yang mendaftar membludak, ada yang dari Kalimantan, Sulawesi, Gorontalo, Bali, Jakarta dan kota lainnya. Akhirnya dipilih sama admin, karena kuota  terbatas hanya 100 orang,” ucap Wahyu kepada sukabumiupdate.com melalui pesan singkat. 

Dalam webinar ini, pemerintah berharap, angka kematian pasien terkonfirmasi positif covid-19 harus ditekan terutama dari kalangan rawan yaitu lansia dan komorbid. “Sosialisasi lansia ini harus kita lindungi, termasuk yang memiliki penyakit komordid. Supaya mereka tidak tertulari dari OTG (orang tanpa gejala). Dan yang melindungi itu adalah keluarga,” pungkas.

BACA JUGA: Update 16/10: Tambah 10 Kasus, Nyaris 1 Persen Populasi Kota Sukabumi Terpapar Corona

Sebelumnya kepada sukabumiupdate.com, dr Wahyu menegaskan saat ini penularan tertinggi kasus covid-19 di Kota Sukabumi terjadi di level keluarga dan lingkungan terdekat. “Hanya protokol kesehatan 3 M yang menjadi harapan kita untuk terhindari dari potensi penyebaran virus corona. Masker itu tidak hanya diluar rumah juga wajib di dalam rumah, apalagi anggota keluarga sudah beraktivitas seperti biasa,” ungkap Wahyu. 

Ingat Pesan Ibu: Bersama lawan virus corona. Sukabumiupdate.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. Ingat pesan ibu, 3M (Masker, rajin Mencuci tangan dan selalu Menjaga jarak).

 

Editor : Fitriansyah

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI